Wednesday, 25 November 2020

Pengaruh Bahasa dan Dialek dalam Masyarakat

Nina Anjayani Rambe


Di dalam masyarakat biasanya terdapat berbagai macam ragam bahasa yang digunakan oleh masyarakat. Munculnya berbagai ragam bahasa atau dialek disebabkan adanya faktor perbedaan waktu, tempat, sosial, budaya, situasi.

        1.      Pengertian Bahasa

Bahasa adalah sistem atau alat komunikasi sesama manusia yang di gunakan manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.[1]

Bahasa mempunyai dua aspek mendasar, yaitu bentuk dan makna. Jika kita mengamati bahasa dengan teliti maka kita akan menemukan perbedaan-perbedaan bentuk dan maknanya. Perbedaan-perbedaan bentuk bahasa itu biasanya disebut variasi. Perbedaan-perbedaan bahasa menghasilkan ragam bahasa dengan istilah-istilah berlainan. Fungsi bahasa secara umum, yaitu untuk berkomunikasi.

Kita berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa. Menurut Prof. Dr. Samsuri (1980), bahasa tidak dapat terpisah dari manusia dan mengikuti di dalam setiap pekerjaannya. Mulai bangun pagi sampai larut malam sebelum tidur manusia tidak lepas menggunakan bahasa. Dalam menggunakan bahasa dan dialek, kita harus bisa menyesuaikan di mana kita sedang berada dan kepada siapa kita berkomunikasi. Bahasa daerah berfungsi khas masing-masing daerah.

1.      Lambang kebanggan daerah

2.      Lambang identitas daerah

3.      Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah.

        ·         Bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas di kantor biasanya menggunakan bahasa formal atau resmi yaitu bahasa indonesia.

        ·         Bahasa dan dialek yang digunakan oelh komunitas masyarakat di pasar biasanya lebih bervariasi. Jika di pasar tradisional biasanya menggunakan bahasa dan dialek bahasa daerah setempatnya.

        ·         Bahasa dan dialek yang digunakan oleh komunitas masyarakat di terminal biasanya menggunakan beraneka ragam bahasa dan dialek yang mereka gunakan yaitu bahasa indonesia dan bahasa asli.

Penggunaan bahasa dalam masyarakat baik dalam bentuk dan makna dapat menunjukan perbedaan-perbedaan. Perbedaan tersebut tergantung kemampuan seseorang atau kelompok orang dalam pengungkapan. Berdasarkan usia kita bisa melihat perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh kanak-kanak, para remaja, orang dewasa dan orang yang tergolong lansia. Berdasarkan pendidikan kita juga bisa melihat adanya perbedaan bahasa dari segi pendidikan anatara pendidikan tinggi dan pendidikan rendah.

Pengaruh antara bahasa dan dialek dalam masyarakat

Sampai saat ini para ahli bahasa belum memperoleh rumusan yang jelas serta tegas mengenai batas-batas yang membedakan anatara bahasa dan dialek yang berkembang dalam masyarakat. Adapun 4 dimensi variasi ragam bahasa yaitu:

  1. Ragam bahasa yang berhubungan dengan daerah disebut dialek.
  2. Ragam bahasa yang berhubungan dengan kelompok sosial disebut sosiolek.
  3. Ragam bahasa yang berhubungan dengan aituasi berbahasa atau tingkat formalitas disebut fungsiolek.
  4. Ragam bahasa yang dihasilkan perubahan bahasa sehubungan dengan perkembangan waktu disebut bahasa lain-lain.[2]

        2.      Pengertian Dialek

Dialek adalah variasi bahasa yang berbeda menurut pemakai bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu atau kurun waktu tertentu. Dialek suatu daerah bisa diketahui berdasarkan tata bunyinya.[3]

Dalam zaman modern ini, banyak sekali orang mempelajari bahasa modern atau bahasa lain baik sebagai bahasa asing. Dialek sebagai bahasa asing atau bahasa kedua, sedikit banyaknya dapat mempengaruhi bahasa asli atau bahasa pertama dari penutur asli.

Dialek tersebut memiliki variasi yang beragam. Variasi tersebut diantaranya ada yang berkaitan dengan aktivitas. Selain adanya variasi bahasa dan dialek-dialek dalam bahasa indonesia yang dipengaruhi oleh bahasa lokal, di indonesia terdapat berbagai variasi bahasa lain yang hampir sama cirinya dengan dialek etnik yang disebut variasi bahasa pijin. Bahasa pijin adalah ragam bahasa campuran antara dua bangsa yang berbeda. Konteks budaya tersebut bergantung pula pada status sosial, aktivitas, daerah geografis, usia, gender dan lain-lain.

Bahasa masyarakat yang berada di wilayah perkotaan sangat berbeda di dalam penggunaan bahasanya dengan bahasa masyarakat yang berada di daerah pedesaaan. Hal ini disebabkan oleh konteks sosial budaya yang menyertai di dalam kehidupan masyarakat bahasa tersebut.[4]

Menurut Claude Fauchet, dialek pada mulanya ialah most de leur terroir ( kata-kata di atas tanahnya) yang di dalam perkembangannya menunjuk kepada suatu bahasa daerah yang banyak dipergunakan di dalam karya-karya sastra dan bahasa daerah. Di dalam perkembangan bahasa dan dialek daerah mulai diterima sebagai bahan baku oleh berbagai daerah. Selain itu, munculnya bahasa baku tersebut didorong oleh adanya kenutuhan dari beberapa kelompok masyarakat yang saling terpisah untuk bisa saling berkomunikasi.

Dengan demikian, bahasa baku adalah dialek yang dipilih oleh berbagai kelompok masyarakat untuk saling berkomunikasi. Dipilihnya dialek menjadi bahan baku disebabkan oleh dialek yang sudah dianggap lengkap kosa katanya oleh masyarakat. Bentuk pemakaian ini sudah dilakukan oleh masyarakat sebagai model percontohan yang akan berkomunikasi dengan orang yang diajak berbicara. Di dalam penggunaan bahasa terjadi proses timbal balik antara bahasa bahasa daerah dan bahasa standar. Karena di antara bahasa daerah terdapat salah satu bahasa daerah yang diangkat menjadi bahasa nasional maka dari perkembangan bahasa nasional, bahasa daerah dapat memengaruhi pertumbuhan bahasa nasional tersebut.

Setiap penggunaan bahasa indonesia, bahasa daerah memengaruhi bahasa indonesia, karena setiap suku memiliki ciri khas dalam penggunaan bahasa indonesia.[5] Ada beberapa faktor yang memengaruhi seseorang dalam menggunakan pilihan bahasa. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  1. Partisipan (mitra tutur), terkait dengan penguasaan bahasa atau kecakpan, status ekonomi, usia, jenis kelamin, kedudukan, pendidikan, latar belakang etnis,keakraban dan sikap terhadap bahasa.
  2. Situasi komunikasi, terkait dengan jenis kosakata, tempat, tingkat keresmian situasi.
  3. Isi pembicaraan, terkait dengan topik
  4. Fungsi interaksi, terkait denga tujuan menaikkan status, menciptakan jarak sosial, mengucilkan seseorang, dan meminta atau memohon (Ervin-Trip, 1977; Mutmainah, 2008)[6]

 

Kesimpulan

Bahasa adalah sistem atau alat komunikasi sesama manusia yang digunakan manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Dialek adalah variasi bahasa yang berbeda menurut pemakai bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu atau kurun waktu tertentu. Dialek suatu daerah bisa diketahui berdasarkan tata bunyinya.

Bahasa mempunyai dua aspek mendasar, yaitu bentuk dan makna. Perbedaan-perbedaan bentuk bahasa itu biasanya disebut variasi. Penggunaan bahasa dan dialek di masyarakat sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Bahasa yang digunakan oleh penutur bahasa sangat dipengaruhi oleh konteks sosial budaya yang melingkunginya. Konteks budaya tersebut bergantung pula pada status sosial, aktivitas, daerah geografis, usia, gender dan lain-lain. Dialek tersebut memiliki variasi yang beragam. Variasi tersebut diantaranya ada yang berkaitan dengan aktivitas.

Di dalam perkembangan bahasa dan dialek daerah mulai diterima sebagai bahan baku oleh berbagai daerah. Selain itu, munculnya bahasa baku tersebut didorong oleh adanya kenutuhan dari beberapa kelompok masyarakat yang saling terpisah untuk bisa saling berkomunikasi. bahasa baku adalah dialek yang dipilih oleh berbagai kelompok masyarakat untuk saling berkomunikasi. Dipilihnya dialek menjadi bahan baku disebabkan oleh dialek yang sudah dianggap lengkap kosa katanya oleh masyarakat.

Di dalam penggunaan bahasa terjadi proses timbal balik antara bahasa bahasa daerah dan bahasa standar. Karena di antara bahasa daerah terdapat salah satu bahasa daerah yang diangkat menjadi bahasa nasional maka dari perkembangan bahasa nasional, bahasa daerah dapat memengaruhi pertumbuhan bahasa nasional tersebut.

 


[1]  Wikipedia Bahasa Indonesia. Ensiklopedia Bebas. 24 Oktober 2020. Web. 25 November 2020

[2] Indriyawati, emmy. 2009.  Antropologi 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Hal 112

[3] Serafica Gischa. Kompas.com. Dialek: Pengertian, Asal-Usul, dan Ragamnya. 29 Januari 2020. Web. 25 November 2020

[4] Dyastriningrum. 2009.  Antropologi Kelas XI : Untuk SMA dan MA Program Bahasa. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Hal 78

[5] Materiedukasi.com. Antropologi. Pengaruh Antara Ragam Bahasa dan Dialek di Dalam Masyarakat. Januari 2017. Web. 25 November 2020

[6] Pramika Wardhani,dkk, “Wujud Pilihan Bahasa dalam Ranah Keluarga Pada Masyarakat Perumahan di Kota Purbalingga” Jurnal Kredo,, Vol.1 No.2 April 2018, hal 92

  

DAFTAR PUSTAKA 

Dyastriningrum. 2009.  Antropologi Kelas XI : Untuk SMA dan MA Program Bahasa. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Gischa, Serafica. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/080000469/dialek-pengertian-asal-usul-dan-ragamnya?page=all. Di akses pada tanggal 25 November 2020

Indriyawati, Emmy. 2009.  Antropologi 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Materiedukasi.com. Antropologi. https://www.materiedukasi.com/2017/01/pengaruh-antara-ragam-bahasa-dan-dialek-di-dalam-masyarakat.html, Di akses pada tanggal 25 November 2020

Wardahni, Pramika, dkk. Wujud Pilihan Bahasa dalam Ranah Keluarga Pada Masyarakat Perumahan di Kota Purbalingga. Jurnal Kredo Vol 1, No 1 April 2018.

Wikipedia. “Indonesia”. https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa, Di akses pada tanggal 25 November 2020

 

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...