Nina Anjayani Rambe
Di
dalam masyarakat biasanya terdapat berbagai macam ragam bahasa yang digunakan
oleh masyarakat. Munculnya berbagai ragam bahasa atau dialek disebabkan adanya
faktor perbedaan waktu, tempat, sosial, budaya, situasi.
1.
Pengertian
Bahasa
Bahasa adalah
sistem atau alat komunikasi sesama manusia yang di gunakan manusia untuk
menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.[1]
Bahasa mempunyai dua aspek mendasar, yaitu bentuk dan makna. Jika kita mengamati bahasa dengan teliti maka kita akan menemukan perbedaan-perbedaan bentuk dan maknanya. Perbedaan-perbedaan bentuk bahasa itu biasanya disebut variasi. Perbedaan-perbedaan bahasa menghasilkan ragam bahasa dengan istilah-istilah berlainan. Fungsi bahasa secara umum, yaitu untuk berkomunikasi.
Kita berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa. Menurut Prof. Dr. Samsuri (1980), bahasa tidak dapat terpisah dari manusia dan mengikuti di dalam setiap pekerjaannya. Mulai bangun pagi sampai larut malam sebelum tidur manusia tidak lepas menggunakan bahasa. Dalam menggunakan bahasa dan dialek, kita harus bisa menyesuaikan di mana kita sedang berada dan kepada siapa kita berkomunikasi. Bahasa daerah berfungsi khas masing-masing daerah.1.
Lambang kebanggan daerah
2.
Lambang identitas daerah
3.
Alat perhubungan di dalam
keluarga dan masyarakat daerah.
·
Bahasa dan dialek yang digunakan
oleh komunitas di kantor biasanya menggunakan bahasa formal atau resmi yaitu
bahasa indonesia.
·
Bahasa dan dialek yang digunakan
oelh komunitas masyarakat di pasar biasanya lebih bervariasi. Jika di pasar
tradisional biasanya menggunakan bahasa dan dialek bahasa daerah setempatnya.
·
Bahasa dan dialek yang digunakan
oleh komunitas masyarakat di terminal biasanya menggunakan beraneka ragam
bahasa dan dialek yang mereka gunakan yaitu bahasa indonesia dan bahasa asli.
Penggunaan bahasa dalam masyarakat baik dalam bentuk dan makna dapat menunjukan perbedaan-perbedaan. Perbedaan tersebut tergantung kemampuan seseorang atau kelompok orang dalam pengungkapan. Berdasarkan usia kita bisa melihat perbedaan variasi bahasa yang digunakan oleh kanak-kanak, para remaja, orang dewasa dan orang yang tergolong lansia. Berdasarkan pendidikan kita juga bisa melihat adanya perbedaan bahasa dari segi pendidikan anatara pendidikan tinggi dan pendidikan rendah.
Pengaruh antara
bahasa dan dialek dalam masyarakat
Sampai saat ini para ahli bahasa belum memperoleh rumusan yang jelas serta tegas mengenai batas-batas yang membedakan anatara bahasa dan dialek yang berkembang dalam masyarakat. Adapun 4 dimensi variasi ragam bahasa yaitu:
- Ragam bahasa yang berhubungan dengan daerah disebut dialek.
- Ragam bahasa yang berhubungan dengan kelompok sosial disebut sosiolek.
- Ragam bahasa yang berhubungan dengan aituasi berbahasa atau tingkat formalitas disebut fungsiolek.
- Ragam bahasa yang dihasilkan perubahan bahasa sehubungan dengan perkembangan waktu disebut bahasa lain-lain.[2]
2.
Pengertian
Dialek
Dialek adalah
variasi bahasa yang berbeda menurut pemakai bahasa dari suatu daerah tertentu,
kelompok sosial tertentu atau kurun waktu tertentu. Dialek suatu daerah bisa diketahui
berdasarkan tata bunyinya.[3]
Dalam zaman
modern ini, banyak sekali orang mempelajari bahasa modern atau bahasa lain baik
sebagai bahasa asing. Dialek sebagai bahasa asing atau bahasa kedua, sedikit
banyaknya dapat mempengaruhi bahasa asli atau bahasa pertama dari penutur asli.
Dialek tersebut
memiliki variasi yang beragam. Variasi tersebut diantaranya ada yang berkaitan
dengan aktivitas. Selain adanya variasi bahasa dan dialek-dialek dalam bahasa
indonesia yang dipengaruhi oleh bahasa lokal, di indonesia terdapat berbagai
variasi bahasa lain yang hampir sama cirinya dengan dialek etnik yang disebut
variasi bahasa pijin. Bahasa pijin adalah ragam bahasa campuran antara dua
bangsa yang berbeda. Konteks budaya tersebut bergantung pula pada status sosial,
aktivitas, daerah geografis, usia, gender dan lain-lain.
Bahasa
masyarakat yang berada di wilayah perkotaan sangat berbeda di dalam penggunaan
bahasanya dengan bahasa masyarakat yang berada di daerah pedesaaan. Hal ini
disebabkan oleh konteks sosial budaya yang menyertai di dalam kehidupan
masyarakat bahasa tersebut.[4]
Menurut Claude
Fauchet, dialek pada mulanya ialah most
de leur terroir ( kata-kata di atas tanahnya) yang di dalam perkembangannya
menunjuk kepada suatu bahasa daerah yang banyak dipergunakan di dalam
karya-karya sastra dan bahasa daerah. Di dalam perkembangan bahasa dan dialek daerah
mulai diterima sebagai bahan baku oleh berbagai daerah. Selain itu, munculnya
bahasa baku tersebut didorong oleh adanya kenutuhan dari beberapa kelompok masyarakat
yang saling terpisah untuk bisa saling berkomunikasi.
Dengan demikian,
bahasa baku adalah dialek yang dipilih oleh berbagai kelompok masyarakat untuk
saling berkomunikasi. Dipilihnya dialek menjadi bahan baku disebabkan oleh
dialek yang sudah dianggap lengkap kosa katanya oleh masyarakat. Bentuk
pemakaian ini sudah dilakukan oleh masyarakat sebagai model percontohan yang
akan berkomunikasi dengan orang yang diajak berbicara. Di dalam penggunaan
bahasa terjadi proses timbal balik antara bahasa bahasa daerah dan bahasa
standar. Karena di antara bahasa daerah terdapat salah satu bahasa daerah yang
diangkat menjadi bahasa nasional maka dari perkembangan bahasa nasional, bahasa
daerah dapat memengaruhi pertumbuhan bahasa nasional tersebut.
Setiap penggunaan bahasa indonesia, bahasa daerah memengaruhi bahasa indonesia, karena setiap suku memiliki ciri khas dalam penggunaan bahasa indonesia.[5] Ada beberapa faktor yang memengaruhi seseorang dalam menggunakan pilihan bahasa. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Partisipan (mitra tutur), terkait dengan penguasaan bahasa atau kecakpan, status ekonomi, usia, jenis kelamin, kedudukan, pendidikan, latar belakang etnis,keakraban dan sikap terhadap bahasa.
- Situasi komunikasi, terkait dengan jenis kosakata, tempat, tingkat keresmian situasi.
- Isi pembicaraan, terkait dengan topik
- Fungsi interaksi, terkait denga tujuan menaikkan status, menciptakan jarak sosial, mengucilkan seseorang, dan meminta atau memohon (Ervin-Trip, 1977; Mutmainah, 2008)[6]
Kesimpulan
Bahasa
adalah sistem atau alat komunikasi sesama manusia yang digunakan manusia untuk
menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Dialek adalah variasi bahasa yang
berbeda menurut pemakai bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial
tertentu atau kurun waktu tertentu. Dialek suatu daerah bisa diketahui
berdasarkan tata bunyinya.
Bahasa
mempunyai dua aspek mendasar, yaitu bentuk dan makna. Perbedaan-perbedaan
bentuk bahasa itu biasanya disebut variasi. Penggunaan bahasa dan dialek di
masyarakat sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Bahasa yang digunakan oleh
penutur bahasa sangat dipengaruhi oleh konteks sosial budaya yang
melingkunginya. Konteks budaya tersebut bergantung pula pada status sosial,
aktivitas, daerah geografis, usia, gender dan lain-lain. Dialek tersebut
memiliki variasi yang beragam. Variasi tersebut diantaranya ada yang berkaitan
dengan aktivitas.
Di
dalam perkembangan bahasa dan dialek daerah mulai diterima sebagai bahan baku
oleh berbagai daerah. Selain itu, munculnya bahasa baku tersebut didorong oleh
adanya kenutuhan dari beberapa kelompok masyarakat yang saling terpisah untuk
bisa saling berkomunikasi. bahasa baku adalah dialek yang dipilih oleh berbagai
kelompok masyarakat untuk saling berkomunikasi. Dipilihnya dialek menjadi bahan
baku disebabkan oleh dialek yang sudah dianggap lengkap kosa katanya oleh
masyarakat.
Di
dalam penggunaan bahasa terjadi proses timbal balik antara bahasa bahasa daerah
dan bahasa standar. Karena di antara bahasa daerah terdapat salah satu bahasa
daerah yang diangkat menjadi bahasa nasional maka dari perkembangan bahasa
nasional, bahasa daerah dapat memengaruhi pertumbuhan bahasa nasional tersebut.
[1]
Wikipedia Bahasa Indonesia. Ensiklopedia Bebas.
24 Oktober 2020. Web. 25 November 2020
[2]
Indriyawati,
emmy. 2009. Antropologi 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Hal 112
[3]
Serafica
Gischa. Kompas.com. Dialek: Pengertian, Asal-Usul,
dan Ragamnya. 29 Januari 2020. Web. 25 November 2020
[4]
Dyastriningrum.
2009. Antropologi Kelas XI : Untuk SMA dan MA Program Bahasa. Jakarta :
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Hal 78
[5]
Materiedukasi.com.
Antropologi. Pengaruh Antara Ragam Bahasa
dan Dialek di Dalam Masyarakat. Januari 2017. Web. 25 November 2020
[6]
Pramika
Wardhani,dkk, “Wujud Pilihan Bahasa dalam
Ranah Keluarga Pada Masyarakat Perumahan di Kota Purbalingga” Jurnal
Kredo,, Vol.1 No.2 April 2018, hal 92
DAFTAR PUSTAKA
Dyastriningrum.
2009. Antropologi Kelas XI : Untuk SMA dan MA Program Bahasa. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Gischa, Serafica. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/080000469/dialek-pengertian-asal-usul-dan-ragamnya?page=all. Di akses pada
tanggal 25 November 2020
Indriyawati,
Emmy. 2009. Antropologi 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Materiedukasi.com.
Antropologi. https://www.materiedukasi.com/2017/01/pengaruh-antara-ragam-bahasa-dan-dialek-di-dalam-masyarakat.html, Di akses pada tanggal 25 November 2020
Wardahni,
Pramika, dkk. Wujud Pilihan Bahasa dalam
Ranah Keluarga Pada Masyarakat
Perumahan di Kota Purbalingga. Jurnal Kredo Vol 1, No 1 April 2018.
Wikipedia.
“Indonesia”. https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa, Di akses pada
tanggal 25 November 2020
No comments:
Post a Comment