Showing posts with label SOSIOLOGI. Show all posts
Showing posts with label SOSIOLOGI. Show all posts

Thursday, 31 December 2020

Hubungan Antar Pranata Sosial

Rolin Simanjuntak


Pranata sosial berasal dari istilah bahasa Inggris (social institution). Istilah-istilah lain pranata sosial ialah lembaga sosial dan bangunan sosial. Walaupun istilah yang digunakan berbeda-beda, tetapi social institution menunjuk pada unsur-unsur yang mengatur perilaku anggota masyarakat. Pranata juga berasal dari bahasa Latin (instituere) yang berarti mendirikan. Kata bendanya adalah (institution) yang berarti pendirian. Dalam bahasa Indonesia institution diartikan institusi (pranata) dan institut (lembaga). Institusi adalah sistem  norma atau aturan yang ada. Institut adalah wujud nyata dari norma-norma. Pranata adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu. Pranata termasuk kebutuhan sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam pranata termasuk kebutuhan sosial yang berpedoman kebudayaan. Pranata merupakan seperangkat aturan, bersifat abstrak.[1]

Jadi, pranata sosial dapat diartikan sebagai perbuatan atau perilaku masyarakat yang diatur sesuai dengan tata cara, norma-norma serta aturan tertentu yang telah disepakati bersama, yang berpedoman kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN

frans Sebastian P.S


Toleransi merupakan sikap menghargai, mengizinkan, tidak melarang seseorang atau masyarakat dengan pendirian nya baik dalam mengemukakan pendapat, maupun hal yang dilakukannya sesuai dengan keinginan masyarakat atau seseorang itu sendiri. sikap empati adalah merasakan diri seolah olah ikut dalam keadaan orang lain, dan dapat tergerak untuk membantu orang lain [1].  toleransi tumbuh ditegah masyarakat dengan dengan melihat keberagaman serta keanekaragaman agama, suku, ras, budaya, maupun bahasa dengan tidak disadari.  toleransi berlandas pada pancasila dan UUD 1945 , yang yang terletak pada sila 1 (ketuhanan yang maha esa), sila ke 2 (kemanusiaan yang adil dan beradab), silla ke 3 (persatuan Indonesia, dan sila ke 5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ).

Dalam melakukan toleransi didasari oleh sikap lapang dada terhadap orang lain dan tetap memeperhatikan prinsip prinsip kita. sikap toleransi sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari seperti menghormati agama lain yang sedang beribadah, menghargai pendapat seseorang, memandang semua orang itu sama. Toleransi terjadi sebab seseorang kelompok yang ingin sependapat menghindarkan diri dari perselisihan antar belah pihak. 

MASALAH SOSIAL

AIDA IRMAYU


Pengertian Masalah Sosial

Pengertian masalah sosial menurut beberapa ahli, yaitu :

        1.      Soetomo

Pengertian masalah sosial menurut Soetomo yaitu suatu keadaan yang berbeda dengan kehidupan biasanya, artinya keadaan ini seringkali tidak diinginkan masyarakat secara umum dan mengakibatkan gejolak-gejolak sosial terjadi dalam masyarakat.

        2.      Soejono Soekanto

Sedangkan menurut salah satu ahli sosiologi Indonesia Soejono Soekanto, masalah sosial diartikan sebagai ketidaksesuaian kehidupan dalam masyarakat karena pengaruh kebudayaan atau kebiasaan yang terganggu. Akibatnya masalah sosial dianggap sebagai keadaan yang menakutkan.

        3.      Martin S. Weinberg

Wednesday, 30 December 2020

PERBEDAAN KONFLIK DAN KEKERASAN

MISRINA LUTHFIYAH


Sampai saat ini masih banyak orang yang bingung membedakan antara konflik dan kekerasan. Tidak sedikit yang kesulitan untuk membedakan antara keduanya sehingga kekerasan selalu dianggap memiliki arti yang sama dengan konflik. Pada dasarnya konflik dalam kehidupan bermasyarakat adalah hal yang sangat alami. Namun yang menjadi masalah utama adalah apakah konflik tersebut berakibat pada kekerasan atau tidak

Kekerasan merupakan indikasi dari perwujudan sebuah konflik yang tidak atau belum ditangani dengan baik. Sementara itu konflik yang dapat ditangani dengan baik akan diselesaikan dengan cara yang damai. Konflik  akan  terjadi secara  kolektif  dalam  masyarakat karena  adanya  kesenjangan  relatif. Kesenjangan  tersebut  berkaitan dengan adanya ketidakpuasan dalam kelompok  yang  tidak  hanya  timbul dari  kesenjangan  secara  objektif, tetapi  juga  perasaan  kurang  secara subjektif  yang  relatif  lebih  besar dibandingkan dengan kelompok atau orang  lain[1].

Kekerasan sosial cenderung lebih mengarah ke wujud nyata atau bentuk fisik dari suatu aksi yang dilakukan oleh  sekelompok massa atau sekelompok orang pada suatu tempat dan waktu tertentu. Sementara itu konflik sosial lebih mengarah ke permasalahan yang lebih mendasar dari kemunculan suatu tindakan kekerasan sosial.

Saturday, 26 December 2020

INTEGRASI SOSIAL

Iva Kusuma Wardani


Integrasi sosial atau penyesuaian sosial adalah suatu proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda, yang dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyaraka tersebut. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan “integrasi” sebagai proses pembauran sehingga menjadi satu kesatuan. Kata “kesatuan” mengisyaratkan berbagai macam elemen yang berbeda satu sama lain mengalami proses pembauran.

Defenisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok-kelompok etnik beradaptasi terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka.

Terjadinya integrasi sosial menyebabkan kelangsungan hidup individu atau kelompok terjamin, meskipun terdapat perbedaan-perbedaan. Integrasi sosial merupakan suatu proses untuk mempertahankan kelangsungan hidup kelompok yang tidak akan pernah selesai dan berlangsung terus menerus. Hal ini dapat dicapai menurut beberapa fase yakni akomodasi, kerjasama, koordinasi dan asimilasi.

Seperti halnya konflik, integasi dapat terjadi secara vertikal maupun horisontal. Integrasi vertikal terjadi antara kelas – kelas sosial, sedangkan integrasi horisontal terjadi antara kelompok – kelompok sosial  di masyarakat.

Stratifikasi Sosial

Intan Afriyani Aisyah


Istilah stratifikasi (stratification) berasal dari kata strata dan stratum yang  berarti  lapisan.  Karena  itu  stratifikasi  sosial  (social  stratification) sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan (stratum).

Stratifikasi sosial  adalah perbedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Menurut sosiolog Italia, Gaetano Mosca bahwa pembedaan di dalam masyarakat ini terkait dengan konsep kekuasaan, yakni ada sekelompok orang memang berkuasa atas kelompok orang yang lain. [1]

          Terdapat proses dibentuknya stratifikasi sosial :

  1. Ukuran kekayaan adalah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah material saja. Harta mau benda yang dianggap sebagai kekayaan akan dijadikan sebagai perbedaan masyarakat didalam sosial, sehingga masyarakat yang memiliki kekayaan yang melimpah akan diposisikan sebagai sosial tertinggi, dan seperti itu sebaliknya, jika kekayaannya rendah, maka posisi sosialnya berada pada golongan yang rendah juga. Kekayaan tersebut terlihat pada rumah, cara berpakaian yang kenakan, benda-benda yang bagus dan juga bisa dapat dilihat dari pendirian.

Macam-macam Lembaga Sosial

Ardelia Naisya Agustina


        A.    Pengertian lembaga sosial

Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial, hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat.[1]  Menurut pendapat para tokoh tentang definisi lembaga sosial:

1.      Menurut Koentjaraningkrat, Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktifitas sosial untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

2.      Menurut Leopold Von Weise dan Becker, Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya

3.      Menurut Robert MacIver dan C.H. Page, Lembaga sosial adalah prosedur atau tatacara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

Friday, 25 December 2020

TOKOH SOSIOLOGI : EMILE DURKHEIM : SOSIOLOGI STRUKTURAL

Dewi Ayuni


David Emile Durkheim (lahir di Epinal, Prancis, 15 April 1858 – meninggal 15 November 1917 pada saat usia 59 tahun) adalah salah satu pencetus sosiologi modern. Durkheim berasal dari keluarga Yahudi Prancis atau keluarga rabi. Durkheim secara resmi mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah Universitas Eropa pada tahun 1895 dan menerbitkan salah satu jurnal pertama yang diabdikan untuk ilmu sosial yaitu (L’Anne’Sociologique) pada tahun 1896. Perhatian Durkheim yang utama adalah cara  yang dilakukan masyarakat agar dapat mempertahankan kekuatan dan koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama sudah tidak ada lagi. Untuk mempelajari kehidupan sosial dikalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena sosial bersama Herbert Spencer.

Durkheim adalah orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat dari banyak bagian di dalam masyarakat dengan merujuk kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan di masyarakat. Posisi ini biasa disebut dengan fungsionalisme. Durkheim mendefinisikan masyarakat sebagai kenyataan objektif yang di dalamnya terdapat kumpulan individu sebagai struktur yang saling membutuhkan, karena masyarakat dianggap sebagai sesuatu yang sakral. Berbeda dengan Karl Marx yang memandang masyarakat hanya terdiri dari dua kelas yang saling bertentangan yang dapat memunculkan ketegangan dalam masyarakat sebagai akibat dari pertentangan antar kelas sosial dan pembagian nilai – nilai ekonomi yang tidak merata.

Peran dan Fungsi Lembaga/Pranata Ekonomi

Enjela Primiranda


Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Sementara tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. Dalam melakukan tindakan, maka ada motif ekonomi diantaranya motif intrinsic yang dilakukan berdasarkan kemauan sendiri dan motif ekstrinsif berdasarkan keinginan atas dorongan orang lain (Clara, 2012).[1]

Ekonomi juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian, dan perdagangan).

Lembaga/pranata ekonomi muncul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain. Pranata ekonomi ada dan diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi  masyarakat agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam perekonomian masyarakat. Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter telah jarang digunakan dan sulit untuk diterapkan.[2]

Thursday, 24 December 2020

Tokoh Sosiologi Herbert Marcuse : One Dimensional Man

 Bhayu Utama Putra


Herbert Marcuse lahir pada tanggal 19 juli 1898 tepatnya di kota Berlin, Jerman. Herbert Marcuse merupakan seorang filsuf Jerman-Yahudi, teoretikus politik dan sosiologi serta merupakan anggota Frankfurt School. Salah satu karya terbaik yang terkenal adalah one dimensional man.[1]

Dalam hal ini Herbert Marcuse mencoba untuk menjelaskan kecenderungan dasar tertentu dalam konsep kontemporer masyarakat industri yang tampaknya menunjukkan fase baru peradaban. Kecenderungan ini melahirkan sebuah cara berpikir dan berperilaku yang melemahkan pondasi dari budaya tradisional. Ciri utama dari hal tersebut yaitu :

  1. Penindasan terhadap semua nilai
  2. Aspirasi dan gagasan yang tidak dapat didefenisikan terkait operasi dan sikap yang divalidasi oleh bentuk-bentuk rasionalitas yang berlaku.

Sistem teoritis Hebert Marcuse dikhsuskan untuk masyarakat industri modern yang menggambarkan bagaimana perubahan dalam produksi, konsumsi budaya, dan pemikiran telah menghasilkan negara maju. Kesesuaian di mana produksi kebutuhan dan aspirasi oleh aparat masyarakat yang berlaku mengintegrasikan individu ke dalam masyarakat yang mapan.

Tokoh Sosiologi : George Herbert Mead (1863-1931)

Chairun Nisa


George Herbert Mead lahir di Massachusets, US pada tanggal 27 Februari 1863. Mead belajar filsafat dan penerapan psikologi sosial, dan kemudian meraih gelar sarjana muda dari Oberline Collage pada tahun 1883, kemudian pada tahun 1887 Mead melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Universitas Harvard, selain belajar di Universitas Harvard, Leipzig serta Berlin, Mead juga ditawari untuk mengajar di Universitas Michigan pada tahun 1891, hingga tidak dapat menyelesaikan pasca sarjana pada tahun 1894 karena diundang oleh John Dewey, hingga pindah ke Universitas Chicago dan menetap.[1]

Pemikiran Mead pada dasarnya dipengaruhi oleh John Dewey tentang teori pendidikan, meskipun demikian ada hal yang berbeda yakni teori psikologi sosial yang menyangkut tentang pikiran, diri dan masyarakat, dan menjadi referensi awal dalam studi bukunya yang berjudul Mind, Self & Society.[2]

Mead banyak terlibat sebagai penggalang dana bantuan dan dan pembuat kebijakan di Universitas Chicago Settlement House, Mead banyak melakukan penelitian karena merupakan merupakan peran kunci di rumah tinggal tersebut, yang diilhami oleh Hull House Milk Jane Addams, sehingga sebagai penyebab Mead banyak terlibat dalam reformasi sosial, Mead berkeyakinan bahwa ilmu pengetahuan dapat mengatasi masalah-masalah masyarakat.[3]

Wednesday, 23 December 2020

MANFAAT PENELITIAN SOSIOLOGI BAGI PEMBANGUNAN

ASRIDAWANI SUNDARI


        1.      Pengartian

Menurut Soerjono Soekanto, pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dan berguna untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencaharian, penerapan dan penilaian proses pembangunan. Pada tahap perencanaan hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap evaluasi. Pada tahap penerapan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut dapat diketahui unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan yang menghalangi pembangunan.[1]

Pembangunan adalah suatu proses tindakan perubahan di seluruh aspek kehidupan yang sudah terencana dan dilakukan secara sengaja. Oleh karena itu, pembangunana harus didasari pada perencanaan yang matang dan didasari oleh berbagai aspek yang ada sehingga pembangunan akan terlaksana dengan baik dan dampaknya bisa sampai ke masyarakat. Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-cita yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

Tokoh Sosiologi : Jurgen Habermas : Komunikasi Rasional

Sri Nurhayati


Jurgen Habermas lahir pada tanggal 18 Juni 1929 tepatnya di kota Dusseldorf, Jerman. Jurgen Habermas merupakan seorang Jerman filsuf dan sosiolog dalam tradisi teori kritis dan pragmatisme. Karyanya membahas rasionalitas komunikatif dan ruang publik. Rasionalitas komunikatif adalah teori atau serangkaian teori yang mendeskripsikan rasionalitas manusia sebagai hasil dari komunikasi yang berhasil.[1]

Sistem teoritis Jurgen Habermas dikhususkan untuk mengungkapkan kemungkinan akal, emansipasi, dan komunikasi kritis rasional laten dalam institusi modern dan dalam kapasitas manusia yang mana dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan mengejar kepentingan rasional. Jurgen Habermas dikenal atas karyanya yaitu tentang konsep modernitas, terutama yang berkaitan dengan pembahasan rasionalisasi yang awalnya dikemukakan oleh Max Weber .

Dalam hal ini, Jurgen Habermas mencoba untuk menjelaskannya dengan menggunakan  hubungan pragmatis-formal manusia yaitu kenyataan objektif, kenyataan sosial dan kenyataan subjektif, yang mana dapat menghasilkan tiga macam sikap, diantaranya ialah mengobjektifkan, konformatif norma atau sikap kritis, serta sikap ekspresi.[2]

Auguste Comte dan Sosiologi Positivisme

Wila Ardila


Positivisme muncul pada abad ke-19 dipromotori oleh seorang sosiolog asal prancis yaitu Auguste Comte. Paradigma ini terbukti ampuh dan digunakan banyak ilmuan untuk mengungkap kebenaran realitas dalam kurun waktu yang cukup lama (+ 400 tahun)1 walau terdapat berapa kelemahan dalam teori ini diantaranya adalah tidak dapat menjangkau kajian metafisika.

Positivisme adalah filsafat awal dan dasar munculnya ilmu pengetahuan serta hadir sebagai kritik atas pemahaman yang menjamur pada abad pertengahan yaitu metafisik. Positivisme mendasarkan pembuktian kebenaran menurut metodologi ilmiah yang dapat diamati dan diukur selanjutnya menjadi hukum-hukum yang menjadi acuan pokok dalam mencari kebenaran yang dirangkum menjadi hukum alam. Sedangkan pemahaman metafisik yaitu sesuatu yang tidak dapat diamati dan diukur karena pencarian kebenaran berdasarkan akal budi manusia. Perbedaan pengalaman manusia akan menjadi perbedaan dalam menentukan kebenaran, sehingga pada metafisik kebenaran bersifat abstrak.

Tuesday, 22 December 2020

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN STATUS DAN PERAN SOSIAL

Ella Nurdianti

 

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dengan orang perorangan, kelompok perkelompok, maupun perorangan terhadap perkelompok ataupun sebaliknya.[i] Interaksi sosial juga merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. [2]

Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengertian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia yang lain, baik secara individu maupun dengan kelompok.

Interaksi sosial sangat penting bagi kehidupan manusia karena manusia merupakan makhluk sosial yang berarti bahwa seluruh manusia tidak dapat hidup sendiri dan ditakdirkan untuk hidup bermasyarakat serta berinteraksi satu sama lainnya demi tercapainya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu asosiatif dan disosiatif.

a. Asosiatif

Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan. Interaksi sosial ini terdiri atas beberapa hal berikut.

Sunday, 20 December 2020

HUBUNGAN ANTARA KARYA SENI, SENIMAN DAN MASYARAKAT

MISRINA LUTHFIYAH


      Nilai-nilai budaya merupakan konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia. Budaya mengandung pikiran, akal budi, adat istiadat, hal-hal yang berkenaan dengan peradaban dan kemajuan, serta menjadi kebiasaan dalam suatu masyarakat. Nilai ini abstrak karena nilai tidak berwujud. Wujudnya ada pada budaya itu sendiri. Namun nilai ini sangat penting dalam kehidupan manusia[1]. Kebudayaan yang ada itu terus tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat menjadi bagian kehidupan komunitas dan terus bertahan hingga kini sebagai identitas jati diri bangsa[2]. Budaya yang berkembang tidak bisa dilepaskan dari perilaku masyarakat dalam menciptakan karya seni. Hubungan tersebut terjadi secara alamiah seiring peradaban manusia. Sebelum mengetahui hubungan antara karya seni, seniman dan masyarakat ada baiknya kita memhami terebih dahulu apa itu karya seni, seniman dan masyarakat.

Tokoh Sosiologi Indonesia: Prof. Dr. Selo Soemardjan

Fadhila Eka Putri


Selo Soemardjan dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia. Beliau lahir di Yogyakarta pada 23 Mei 1915. Latar belakang keilmuan yang dimiliki sebelum Studi Sosiologi adalah pendidikan menengah atas untuk birokrat pada masa kolonial yang dikenal dengan nama Mosvia. Selo Soemardjan, kemudian melanjutkan Studi Sosiologi di Universitas Cornell di Amerika Serikat dengan beasiswa dari pemerintah Amerika. Karirnya sebagai Sosiolog dibangun selama menjadi pengajar di Universitas Indonesia. Pada 1994 menerima Gelar Ilmuwan Utama Sosiologi dari pemerintah Indonesia. Pengaruh Sosiologi Amerika yang Parsonian pada saat itu, dibawa oleh Selo Soemardjan ke Indonesia melalui publikasi hasil risetnya berjudul ”Perubahan Sosial di Yogyakarta”. Perspektif fungsionalisme struktural dalam melihat perubahan sosial mendominasi Sosiologi pada awal masuknya disiplin tersebut ke Indonesia. Selo Soemardjan banyak melakukan studi tentang perubahan sosial, integrasi sosial, dan

Thursday, 17 December 2020

GEORG SIMMEL : FILSAFAT UANG

HESTI ROHMAYANTI


A.    Biografi Georg Simmel

         Georg Simmel lebih dikenal sebagai Sosiolog dari pada seorang Filsuf. Akan tetapi ketika melihat kompleksitas hidup Georg Simmel, ternyata ia dapat digolongkan juga sebagai seorang filsuf, sejarawan, estetikawan, dan esai-is. Simmel seorang keturunan Yahudi yang lahir pada 1 Maret 1858 di persimpangan Leipzigerstrasse dan Friedrichstrasse di kota Berlin, Jerman. Persimpangan jalan ini akan mempengaruhi pemikiran Simmel. Ia bungsu dari tujuh bersaudara. Ayahnya seorang pengusaha Yahudi yang kemudian berpindah keyakinan menjadi Kristen.

         Setelah menyelesaikan pendidikannya di Gymnasium, Simmel pada tahun 1876 melanjutkan pendidikannya di Universitas Berlin. Ia mempelajari Sejarah dibawah bimbingan Theoder Mommsen. Simmel juga mempelajari PsikologiPsikologi dibawah bimbingan Moritz Lazarus (guru dari Wilhelm Dilthey dan Wilhelm Wundt). Ia juga mempelajari Etnologi dibawah bimbingan Adolf

TOKOH SOSIOLOGI:HERBERT SPENCER “SOSIOLOGI EVOLUSIONER”

Anggun Santika


Herbert Spencer adalah seorang  filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal klasik terkemuka yang lahir di Derby pada 27 April 1820  dan meninggal di Brighton, 8 Desember 1903 pada umur 83 tahun.Spencer lebih dikenal dengan sebutan bapak Darwinisme sosial. Meskipun sebagian besar  dari karya yang ditulis nya membahas tentang teori politik dan menekankan pada keuntungan akan kemurahan hati. Spencer sering kali menganalisis masyarakat sebagai sistem evolusi, ia juga menjelaskan definisi tentang "hukum rimba" dalam ilmu sosial.Selain itu,Spencer juga berkontribusi di dalam  berbagai subyek, termasuk etnis, metafisika, agama, politik, retorik, biologi dan psikologi sehingga Spencer saat ini sering disebut  sebagai contoh sempurna untuk paham ilmiah.[1]

Konsep Evolusioner yang telah dikembangkan oleh Herbert Spencer adalah gagasan yang berpusat pada ketertarikan pemahaman Spencer terhadap evolusi Darwin yang menggunakan konsep

Tuesday, 15 December 2020

MAX WEBER : SOSIOLOGI WEBER

Frida Jasni Wibawanti


Max Weber lahir di Erfurt, Jerman, pada 21 April 1864, Max Weber adalah seorang anak dengan latar belakang keluarga yang cukup mapan. Ayahnya seorang politisi dan ibunya bekerja di pemerintahan. Ketika kuliah, Max Weber mengambil jurusan hukum di University of Heidelberg, dilanjutkan dengan studi sejarah ketika sudah berprofesi sebagai pengacara. Gelar doktoralnya ia peroleh di bidang legal history pada 1889. Lima tahun kemudian, Weber dianugrahi gelar profesor di bidang Ekonomi dari University of Heidelberg. Kariernya sebagai profesor ekonomi berlangsung selama 6 tahun sebelum memutuskan resign karena menderita depresi.

Di saat Weber mengalami gangguan jiwa atau depresi suatu hari weber bertanya pada dirinya sendiri, “untuk apa aku melakukan semua ini?” jadi weber membuat banyak karya tulis dan membuat banyak buku yang dibaca banyak orang tapi pada suatu titik dia bertanya lagi  “untuk apa semua itu?”  dan pada

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...