Wednesday, 30 December 2020

BATIK MELAYU RIAU

Bella Oktavia Aritonang


Indonesia dikenal dengan julukan heaven earth. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Mulai dari sumber daya emas, sumber daya batu bara, sumber daya gas alam, sumber daya minyak bumi, sumber daya nikel, sumber daya bauksit, sumber daya bijih besi, sumber daya tembaga, dan lain sebagainya. Begitupula dengan kebudayaan. Salah satu bentuk kebudayaan Indonesia yaitu batik. Indonesia dengan keberagamannya telah memperkaya motif dan jenis batik dari tiap daerah masing-masing.

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusian untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiesces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak Oktober 2002. [1]

Hal ini menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Hasil keputusan dai UNESCO ini juga sebagai bukti bahwa budaya kita, batik yang bersal dari Indonesia sudah diakui secara internasional. Batik Indonesia dinilai memiliki cerita dan banyak simbol yang berkaitan erat dengan kebudayaan lokal, status sosial, alam dan sejarah. Batik juga bisa menjadi identitas dan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang telah ada sejak zaman terdahulu sampai sekarang.

Pengertian batik secara etimologi yaitu, berasal dari bahasa Jawa  ambhatik, dari kata amba yang berarti lebar, luas, kain; dan titik yang berarti titik atau matik (kata kerja dalam bahasa Jawa yang berarti membuat titik) dan kemudian berkembang menjadi istilah batik, yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar. Secara harfiah batik dijelaskan sebagai kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menorehkan malam (lilin) pada kain, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu.[2]

Secara umum batik disebut sebagai kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat sehingga diatas kain tersebut terdapat lukisan yang memiliki makna dan pola yang berbeda-beda. Makna tersebut dapat berapa pesan-pesan yang tersembunyi dalam gambar. Pesan-pesan tersebut tidak terlepas dari pengalaman atau pandangan hidup pembuatnya.

Sedangkan teknik pembuatan batik dikenal sudah sejak abad ke-4 SM. Dari penemuan kain pembungkus mumi yang dilapisi malam untuk membentuk suatu pola. Sejarah awal batik dipercaya oleh J.L.A Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A Sutjipto (arkeolog Indonesia) berasal dari tanah Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. G.P Rouffaer berpendapat bahwa teknik batik pertama kali diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. Ia juga menambahkan  bahwa canting pertama kali ditemukan di Jawa. Hal ini dikarenakan gipsing hanya dapat dibentuk dengan menggunakan alat canting. Proses pembuatan batik sendiri memerlukan alat dan bahan yaitu kain mori atau kain yang dapat terbuat dari sutra atau katun, alat pembentuk motif yaitu canting, gawangan sebagai alat bantu meletakkan kain mori, malam batik yang sudah dicairkan dengan menggunakan wajan dan kompor kecil dan zat pewarna pakaian sebagai warna dari motif batik.[3]

            Proses pembuatan batik melalui tahapan-tahapan berikut :

1.      Tahapan yang pertama yaitu nganji. Kain mori terlebih dahulu dicuci untuk menghilangkan kanji aslinya. Kemudian, kain mori tersebut dikanji kembali. Mori harus dilapisi dengan ketebalan tertentu. Apabila, kanji terlalu tebal malam kurang melekat dengan baik. Namun, jika terlalu tipis malam akan sulit untuk dihilangkan. Kain mori dengan kualitas yang baik, kanji aslinya tidak perlu dihilangkan.

2.      Tahapan yang kedua  yaitu ngemplong. Tahapan ini biasanya hanya untuk kain yang bahanya halus. Hal ini dilakukan untuk membuat kain mori menjadi licin dan lemas. Ngemplong dilakukan dengan cara menaruh mori diatas sembilah kayu dan dipukul secara teratur dengan pemukul kayu.

3.      Tahapan yang ketiga dalam proses pembatikan yaitu molani. Molani adalah proses menggambar motif diatas mori. Proses molani dilakukan untuk mempermudah proses melukis malam pada kain.

4.      Tahap yang keempat yaitu nglowong, yaitu proses melukis pola motif pada mori sesudah dipola menggunakan canting.

5.       Setelah di nglowong, proses membatik pada bidang dibalik. Proses ini disebut tahap nerusi.

6.      Tahap keenam yaitu nembok. Sebelum dilakukan pencelupan warna, bagian pada kain yang dikehendaki tetap berwana putih harus ditutup dengan malam. Lapisan malam ini ibarat tembok yang menahan zat pewarna.

7.      Tahapan yang ketujuh yaitu medel. Proses pencelupan warna (biru tua) yang pertama kali sebagai warna dasar kain.

8.      Ngerok adalah tahapan selajuntnya. Yaitu, proses menghilangkan malam pada saat proses sebelumnya ngolowong. Bagian  yang akan disoga agar berwarna coklat dikerok dengan cowuk (semacam pisau tumpul yang terbuat dari seng) untuk menghilangkan malamnya.

9.      Tahapan yang kesembilan yaitu mnironi. Proses melukiskan malam pada kain yang ingin tetap berwarna biru, sedangkan untuk bagian yang akan disoga dibirkan tetap terbuka. Pekerjaan mbironi ini dilakukan pada dua sisi mori.

10.  Tahapan kesepuluh  pembatikan yaitu menyoga. Menyoga merupakan proses pewarnaan yang kedua. Menyoga merupakan proses yang memerlukan waktu yang cukup lama, jika menggunakan soga alami maka proses pencelupan dilakukan berkali-kali. Setiap telah dilakukan pencelupan, mori harus dikeringakn diudara terbuka.

11.  Tahapan terakhir dalam proses pembatikan yaitu nglorod. Proses menghilangkan malam. Setelah mendapatkan warna yang dikehendaki, malam yang masih tertinggal pada mori dihilangkan dengan cara dicelupkan dalam air mendidih.

Selain dengan tahap-tahap diatas, batik sudah berkembang dan dapat dibuat dengan beberapa teknik yaitu  teknik batik cap, teknik celup ikat, teknik printing, dan teknik colet. Perbedaan batik teknik cap dengan batik tulis adalah motif dalam batik. Cara membuat batik dengan teknik cap yaitu kain mori dibentangkan diatas permukaan yang rata, kemudian lilin dipanaskan dengan menggunakan loyang khusus untuk batik cap. Loyang diletakkan diatas kompor. Lalu, celupkan canting cap ke dalam lilin lalu capkan ke atas kain. Tekan dengan kuat agar lilin meresap dalam pori kain.

Teknik batik celup ikat dilakukan dengan cara mengikat sebagian kain lalu mencelupkannya kedalam cairan pewarna. Dalam teknik ini, kain terkadang dicelupkan ke dalam beberapa warna untuk mendapatkan warna yang bervariasi. Sedangkan, untuk motif kain tergantung dari variasi ikatan-ikatan yang dibuat. Teknik celup juga dikenal dengan sebutan jumputan, tritik, sasirangan, dan pelangi.

Teknik printing adalah teknik modern dengan menggunakan alat. Proses pewarnaan hanya pada satu sisi. Namun, memiliki banyak variasi motif yang lebih sempurna, detail, dan rapih. Teknik yang terakhir yaitu teknik colet. Teknik colet dilakukan dengan mengoleskan pewarna kain dengan kuas atau kapas atau terkadang dibuat dengan proses mencanting malam panas yang sudah diberi warna. Kemudian, melukiskan motif diatas kain mori. Pola yang dibuat biasanya dibentuk oleh coretan malam. Dalam teknik ini dibutuhkan kehati-hatian dan ketekunan pembatik.

Batik ada di Riau sejak zaman Kerajaan Daek Lingga dan Kerajaan Siak. Dan diketahui bahwa sekitar tahun 1985 provinsi Riau melaukan upaya untuk mengembangkan kembali budaya batik. Lambat laun budaya batik mulai berkembang dengan pesat. Banyak orang yang antusias dan timbul banyak para pengrajin batik.  Batik banyak digunakan dalam berbagi kegiatan masyarakat.  Baik kegiatan formal maupun nonformal. Batik juga digunakan diberbagai kalangan usia. Batik banyak diperdangankan di mall, toko dan pasar. Batik melayu Riau dikenal sebagai batik tabir yang berciri khas  garis vertikal atau menyimpang diagonal yang dalam pembuatannya tidak diperkenankan garis horizontal.  Dalam budaya melayu Riau hal ini diibaratkan dengan ketika seseorang terjatuh dan tidak dapat bangkit kembali. Terdapat 39 motif batik tabir  yang telah terdaftar hak karya intelektualnya. Motif batik riau juga hanya dibuat sekali. Umunya kain batik melayu Riau berwana merah, biru dan kuning. Motif batik melayu Riau adalah motif lokal yang berasal dari Riau itu sendiri. Kebanyakan batik dibuat bermotif flora.

Motif-motif batik melayu Riau: motif mangga, bunga hutan, fan lingga, bunga bintang, bungan tanjung, bunga matahari, bunga  cempaka, kuntum mekar tajuk, kembang kayangan, bunga kiambang, motif pulang petang, motif kaluk paku, motif pucuk rebung, bunga sosoun, bunga keduduk bunga kesumbo, sari bertabur kuntum penuh, bunga kundru putri bangsawan, kembang berisi keluk anak, daun baku puluh bertunas, kembang penuh siku beradu, bunga kasih tak sampai, tampuk manggis, kuntum mekar belambai, wajik susun bertabur anak, kembang berhias tumpang tindih, bunga penuh awan jingga, kembang penuh wajik bersambung, kuntum bercabang bintang-bintang dan masih banyak lagi. Setiap motif memiliki makna tersendiri. Misalnya, motif  bunga air mata pengantin yang memiliki arti keramah-tamahan kepada para tamu. Untuk cara pembuatan batik melayu Riau awalnya hanya dilakukan dengan teknik cap. Cap terbuat dari perunggu dengan berbagi motif khas Riau.Namun, saat ini pembuatan batik melayu Riau dilakukan dengan teknik celup ikat, teknik canting tulis, dan teknik printing. Hasil produksi batik Riau saat ini juga sudah beragam. Mulai dari pakaian, outer, tas, dompet, tempat tissue, selendang dan lain-lain.Berikut beberapa gambar motif batik melayu Riau.[4]

Dalam kebudayaan melayu Riau terdapat album yang berjudul “ Tu Bulan Tu Bintang”  yang diproduksi oleh Rumah Seni Riau Art . Album ini berisikan makna yang berarti bahwa kita harus menjaga dan melestarikan budaya terkhusus budaya batik. Begitupula dengan generasi muda sebagai generasi penerus harus mencintai dan melestarikan budaya tersebut.

Lirik dari album “ Tu Bulan Tu Bintang” [5]

Begitu banyak ragamnya warna

Serasi dipandang corak yang ada

Baju dipakai bujang dan dara

Batik Riau diberi nama

Aduhai cantik dan gagah

Negeri bertuah penuh pesona

Berbagi bentuk seni budaya

Batik Riau salah satunya

Mari kita jaga lestari sepanjang masa

Wahai dikau penerus generasi

Kembangkan terus budaya tradisi

Kalau tidak kita siapa lagi

Janganlah asing dinegeri sendiri

Pusaka lama tenunan batik

Tinggi mutunya menjungjung marwah

Dara yang memakai bertambah cantik

Bujang yang memakai bertambah gagah

 

KESIMPULAN

            Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian dari batik secara etimologi dan harfiahnya. Secara etimologinya, batik yang berarti menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar. Secara harfiahnya, batik sebagai kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menorehkan malam (lilin) pada kain, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Teknik pembuatan batik sendiri sudah dikenal sejak abad ke-4 SM. Teknik pembuatan batik terdiri dari teknik canting tulis, teknik cap, teknik celup ikat, teknik printing, teknik colet dan teknik cap perunggu. Batik di provinsi Riau sudah ada sejak zaman kerajaan Daek Lingga dan Kerajaan Siak. Batik melayu Riau dikenal dengan batik tabir.



[1]Wikipedia. Indonesia. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batik. Diakses 18 November 2020

[2] Wulandari, Ari. Batik Nusantara : Makna Filosofis, Cara Pembuatan, dan Industri Batik . Yogyakarta.2011. Hal. 10

[3] Prasetyo, Anindito. Batik : Karya Agung Warisan Budaya  Dunia . Yogyakarta. 2010. Hal. 25

[4] Fitiline. “ Batik Riau “,  13 Januari 2013, https://fitinline.com/article/read/batik-riau/ . Diakses 24 November 2020

[5]Begawai Insitute.” Aguaria Jr. Batik Riau “ , 25 Januari 2020, https://youtu.be/DomfgtydTqE. Diakses 18 November 2020

 

DAFTAR PUSTAKA

Begawai Institute. “Aguaria Jr. Batik Riau.”https://youtu.be/DomfgtydTqE.Diakses 18 November 2020.

Fitiline. “Batik Riau.”https://fitinline.com/article/read/batik-riau/.Diakses pada 24 November 2020.

Prasetyo, Anindito. 2010. Batik : Karya Agung Warisan Budaya Dunia. Yogyakarta.

Wikipedia. “ Indonesia “. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batik. Diakses 18  November 2020

Wulandari, Ari. 2011. Batik Nusantara : Makna Filosofis, Cara Pembuatan, dan Industri Batik. Yogyakarta.

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...