Wednesday, 23 December 2020

Tokoh Sosiologi : Jurgen Habermas : Komunikasi Rasional

Sri Nurhayati


Jurgen Habermas lahir pada tanggal 18 Juni 1929 tepatnya di kota Dusseldorf, Jerman. Jurgen Habermas merupakan seorang Jerman filsuf dan sosiolog dalam tradisi teori kritis dan pragmatisme. Karyanya membahas rasionalitas komunikatif dan ruang publik. Rasionalitas komunikatif adalah teori atau serangkaian teori yang mendeskripsikan rasionalitas manusia sebagai hasil dari komunikasi yang berhasil.[1]

Sistem teoritis Jurgen Habermas dikhususkan untuk mengungkapkan kemungkinan akal, emansipasi, dan komunikasi kritis rasional laten dalam institusi modern dan dalam kapasitas manusia yang mana dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan mengejar kepentingan rasional. Jurgen Habermas dikenal atas karyanya yaitu tentang konsep modernitas, terutama yang berkaitan dengan pembahasan rasionalisasi yang awalnya dikemukakan oleh Max Weber .

Dalam hal ini, Jurgen Habermas mencoba untuk menjelaskannya dengan menggunakan  hubungan pragmatis-formal manusia yaitu kenyataan objektif, kenyataan sosial dan kenyataan subjektif, yang mana dapat menghasilkan tiga macam sikap, diantaranya ialah mengobjektifkan, konformatif norma atau sikap kritis, serta sikap ekspresi.[2]

Salah satu hal penting yang kerap kali muncul dalam perbincangan pemikiran Jurgen Habermas adalah sebuah istilah komunikasi rasional atau tindakan komunikatif. Komunikasi rasional sendiri merupakan rasionalitas yang bekerja untuk mencapai suatu kesepahaman bersama melalui bahasa atau sarana-sarana komunikasi yang lain. Oleh karena itu, komunikasi rasional lebih bersifat dialogis dari pada monologis, karna lebih ditujukan untuk mencapai penerangan atau (pencerahan) dari pada sebuah paksaan atau dominasi.

            Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teori komunikasi rasional dari tokoh Jurgen Habermas merupakan suatu pembaharuan yang mana melahirkan suatu gagasan tentang model serta peraturan dalam tindakan komunikasi, baik itu model teologist normatif, maupun dramaturgis, yang mana harus berkaitan dengan klaim kebenaran, dan kesesuaian.[3]

Empat macam klaim yang dikemukakan Jurgen Habermas adalah :

1.Klaim kebenaran (thruth)

Klaim kebenaran merupakan suatu kesepakatan tentang dunia alamiah dan objektif.

2. Klaim ketepatan (rightness)

            Klaim ketepatan ialah suatu kesepakatan tentang norma-norma dalam dunia sosial.

3. Klaim kejujuran (sincerity)

            Klaim kejujuran atau autensitas merupakan suatu kesepakatan tentang kesesuaian antara dunia batiniah dan ekspresi seseorang .

4. Klaim komprehensibilitas (comprehensibility)

            Untuk mencapai klaim komprehensibilitas yaitu apabila kita telah mencapai klaim kebenaran, klaim ketepatan, dan klaim kejujuran. Jika ketiga klaim tersebut telah tercapai, maka kita bisa melanjutkan klaim komprehensibilitas.

            Setiap tindakan  komunikasi yang efektif harus mencapai keempat klaim ini, dan orang yang mampu berkomunikasi dalam arti menghasilkan klaim-klaim itu, disebutnya memiliki kompetensi komunikatif. Analisa kritis dari Jurgen Habermas melalui teori interaksi komunikatifnya, mengembangkan konsep rasionalitas kehidupan bersama. Menurutnya dialog rasional merupakan salah satu basis penting guna mewujudkan kehidupa bersama secara damai antar manusia dengan asal, iman, bahasa, dan budaya yang berbeda-beda.[4]

Menurut Jurgen Habermas, terdapat empat syarat dalam berkomunikasi, yaitu :

  1. Kejelasan apa yang akan dikatakan atau disampaikan kepada lawan bicara, sehingga sesuatu yang ingin disampaikan kepada lawan bicara dapat dimengerti.
  2. Mengungkapkan atau menyampaikan sesatu hal yang disampaikan dengan benar.
  3. Mengungkapkan sesuatu dengan jujur, dengan maksud mengungkapkan sesuatu dengan apa adanya, tidak menambah-nambahkan sesuatu yang tidak benar.
  4. Menyatakan sesuatu sesuai dengan norma serta aturan dalam berkomunikasi, sehingga apa yang dibicarakan dapat dimengerti oleh orang lain.

            Komunikasi Rasional yang digagas oleh Jurgen Habermas memiliki sebuah keyakinan bahwa suatu tindakan antarmanusia atau interaksi yang terjadi didalam masyarakat tidak terjadi semena-mena atau sesuka hati tanpa ada aturan, tetapi bersifat rasional. Dimana sifat rasional ini merupakan suatu tindakan yang mengacu pada sebuah persetujuan atau konsensus. Jadi, komunikasi rasional dapat diartikan sebagai membimbing untuk tindakan komunikatif untuk mencapai tujuannya, yaitu dengan melaksanakan suatu kesepakatan yang mengenai sesuatu atau mencapai konsensus tentang sesuatu.


Kesimpulan

Komunikasi rasional disini dimaksudkan sebagai rasionalitas yang dapat dipahami sebagai usaha-usaha perbincangan argumentatif yang mengarah pada konsensus. Konsep komunikasi rasional ini kemudian mampu menganalisa bentuk hubungan-hubungan dengan upaya pencapaian pemahaman bahasa.

Komunikasi rasional ini lebih mengedepankan suatu komunikasi dengan saling pengertian terhadap manusia atau pada saat berinteraksi. Komunikasi rasional ini bertujuan untuk berorientasi pada sukses dan didasari oleh aturan-aturan serta norma  berdasarkan pengetahuan empiris. Tingkah laku birokratis termasuk dalam kategori ini, sementara itu tindakan komunikatif rasional berorientasi bukan pada kesuksesan, akan tetapi saling pemahaman antara dan diantaranya subjek-subjek yang berinteraksi, tindakan komunikasi rasional ini diatur dengan norma-norma yang disepakati bersama.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teori komunikasi rasional yang dikemukakan oleh Jurgen Habermas merupakan pembaharuan yang mana melahirkan suatu gagasan tentang model serta peraturan dan norma dalam melakukan tindakan komunikasi.



[1]Wikipedia. JurgenHabermas. https://en.wikipedia.org/wiki/J%C3%BCrgen_Habermas. Diakses 25 November 2020

[2] Anwar, Nuris. Tindakan Komunikatif : Sekilas Tentang Pemikiran Jurgen Habermas. Jurnal Dakwah dan Komunikasi. Vol. 1, No. 1, Juni 2016. Hal 43

[3] Prahoro, Y. M.  Aplikasi Teori Tindakan Komunikasi Habermas Dalam Eksistensi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa : Kasus Masyarakat Cigugur. Acta Jurnal. Vol. 6, No. 2 , September 2010. Hal 81

[4] Gora, Radita. Teori Tindakan Komunikatif : Rasio dan Rasionalisas Masyarakat. Jurnal Komunikasi. Vol. 1 , No. 2, Febuari 2009. Hal 77

 

Daftar Pustaka

Wikipedia. “Jurgen Habermas”. https://en.wikipedia.org/wiki/J%C3%BCrgen_Habermas. Diakses 25 November 2020.

Anwar, Nuris. Tindakan Komunikatif : Sekilas Tentang Pemikiran Jurgen Habermas. Jurnal Dakwah dan Komunikasi. Vol , 1 , No. 1, Juni 2016.

Prahoro, Y. M. Aplikasi Teori Tindakan Komunikasi Habermas Dalam Eksistensi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa : Kasus Masyarakat Cigugur. Acta Jurnal. Vol. 6, No. 2, September 2010.

Gora, Radita. Teori Tindakan Komunikatif : Rasio dan Rasionalisas Masyarakat. Jurnal Komunikasi. Vol. 1 , No. 2, Febuari 2009.

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...