Sri Nurhayati
Jurgen
Habermas lahir pada tanggal 18 Juni 1929 tepatnya di kota Dusseldorf, Jerman.
Jurgen Habermas merupakan seorang Jerman filsuf dan sosiolog dalam tradisi
teori kritis dan pragmatisme. Karyanya membahas rasionalitas komunikatif dan
ruang publik. Rasionalitas komunikatif adalah teori atau serangkaian teori yang
mendeskripsikan rasionalitas manusia sebagai hasil dari komunikasi yang
berhasil.[1]
Sistem
teoritis Jurgen Habermas dikhususkan untuk mengungkapkan kemungkinan akal,
emansipasi, dan komunikasi kritis rasional laten dalam institusi modern dan
dalam kapasitas manusia yang mana dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan
mengejar kepentingan rasional. Jurgen Habermas dikenal atas karyanya yaitu
tentang konsep modernitas, terutama yang berkaitan dengan pembahasan
rasionalisasi yang awalnya dikemukakan oleh Max Weber .
Dalam hal ini, Jurgen Habermas mencoba untuk menjelaskannya dengan menggunakan hubungan pragmatis-formal manusia yaitu kenyataan objektif, kenyataan sosial dan kenyataan subjektif, yang mana dapat menghasilkan tiga macam sikap, diantaranya ialah mengobjektifkan, konformatif norma atau sikap kritis, serta sikap ekspresi.[2]
Salah
satu hal penting yang kerap kali muncul dalam perbincangan pemikiran Jurgen
Habermas adalah sebuah istilah komunikasi rasional atau tindakan komunikatif.
Komunikasi rasional sendiri merupakan rasionalitas yang bekerja untuk mencapai
suatu kesepahaman bersama melalui bahasa atau sarana-sarana komunikasi yang
lain. Oleh karena itu, komunikasi rasional lebih bersifat dialogis dari pada
monologis, karna lebih ditujukan untuk mencapai penerangan atau (pencerahan)
dari pada sebuah paksaan atau dominasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa teori komunikasi rasional dari tokoh Jurgen Habermas merupakan suatu
pembaharuan yang mana melahirkan suatu gagasan tentang model serta peraturan
dalam tindakan komunikasi, baik itu model teologist normatif, maupun
dramaturgis, yang mana harus berkaitan dengan klaim kebenaran, dan kesesuaian.[3]
Empat macam
klaim yang dikemukakan Jurgen Habermas adalah :
1.Klaim
kebenaran (thruth)
Klaim
kebenaran merupakan suatu kesepakatan tentang dunia alamiah dan objektif.
2. Klaim
ketepatan (rightness)
Klaim ketepatan ialah suatu
kesepakatan tentang norma-norma dalam dunia sosial.
3. Klaim
kejujuran (sincerity)
Klaim kejujuran atau autensitas
merupakan suatu kesepakatan tentang kesesuaian antara dunia batiniah dan
ekspresi seseorang .
4. Klaim
komprehensibilitas (comprehensibility)
Untuk mencapai klaim
komprehensibilitas yaitu apabila kita telah mencapai klaim kebenaran, klaim
ketepatan, dan klaim kejujuran. Jika ketiga klaim tersebut telah tercapai, maka
kita bisa melanjutkan klaim komprehensibilitas.
Setiap tindakan komunikasi yang efektif harus mencapai
keempat klaim ini, dan orang yang mampu berkomunikasi dalam arti menghasilkan
klaim-klaim itu, disebutnya memiliki kompetensi komunikatif. Analisa kritis
dari Jurgen Habermas melalui teori interaksi komunikatifnya, mengembangkan
konsep rasionalitas kehidupan bersama. Menurutnya dialog rasional merupakan
salah satu basis penting guna mewujudkan kehidupa bersama secara damai antar
manusia dengan asal, iman, bahasa, dan budaya yang berbeda-beda.[4]
Menurut
Jurgen Habermas, terdapat empat syarat dalam berkomunikasi, yaitu :
- Kejelasan apa yang akan dikatakan atau disampaikan kepada lawan bicara, sehingga sesuatu yang ingin disampaikan kepada lawan bicara dapat dimengerti.
- Mengungkapkan atau menyampaikan sesatu hal yang disampaikan dengan benar.
- Mengungkapkan sesuatu dengan jujur, dengan maksud mengungkapkan sesuatu dengan apa adanya, tidak menambah-nambahkan sesuatu yang tidak benar.
- Menyatakan sesuatu sesuai dengan norma serta aturan dalam berkomunikasi, sehingga apa yang dibicarakan dapat dimengerti oleh orang lain.
Komunikasi Rasional yang digagas
oleh Jurgen Habermas memiliki sebuah keyakinan bahwa suatu tindakan
antarmanusia atau interaksi yang terjadi didalam masyarakat tidak terjadi
semena-mena atau sesuka hati tanpa ada aturan, tetapi bersifat rasional. Dimana
sifat rasional ini merupakan suatu tindakan yang mengacu pada sebuah
persetujuan atau konsensus. Jadi, komunikasi rasional dapat diartikan sebagai
membimbing untuk tindakan komunikatif untuk mencapai tujuannya, yaitu dengan
melaksanakan suatu kesepakatan yang mengenai sesuatu atau mencapai konsensus
tentang sesuatu.
Kesimpulan
Komunikasi
rasional disini dimaksudkan sebagai rasionalitas yang dapat dipahami sebagai
usaha-usaha perbincangan argumentatif yang mengarah pada konsensus. Konsep komunikasi
rasional ini kemudian mampu menganalisa bentuk hubungan-hubungan dengan upaya
pencapaian pemahaman bahasa.
Komunikasi
rasional ini lebih mengedepankan suatu komunikasi dengan saling pengertian
terhadap manusia atau pada saat berinteraksi. Komunikasi rasional ini bertujuan
untuk berorientasi pada sukses dan didasari oleh aturan-aturan serta norma berdasarkan pengetahuan empiris. Tingkah laku
birokratis termasuk dalam kategori ini, sementara itu tindakan komunikatif
rasional berorientasi bukan pada kesuksesan, akan tetapi saling pemahaman
antara dan diantaranya subjek-subjek yang berinteraksi, tindakan komunikasi
rasional ini diatur dengan norma-norma yang disepakati bersama.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa teori komunikasi rasional yang dikemukakan
oleh Jurgen Habermas merupakan pembaharuan yang mana melahirkan suatu gagasan
tentang model serta peraturan dan norma dalam melakukan tindakan komunikasi.
[1]Wikipedia. JurgenHabermas.
https://en.wikipedia.org/wiki/J%C3%BCrgen_Habermas. Diakses 25
November 2020
[2] Anwar, Nuris. Tindakan Komunikatif : Sekilas Tentang
Pemikiran Jurgen Habermas. Jurnal Dakwah dan Komunikasi. Vol. 1, No. 1, Juni
2016. Hal 43
[3] Prahoro, Y.
M. Aplikasi
Teori Tindakan Komunikasi Habermas Dalam Eksistensi Kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa : Kasus Masyarakat Cigugur. Acta Jurnal. Vol. 6, No. 2 ,
September 2010. Hal 81
[4] Gora, Radita. Teori Tindakan Komunikatif : Rasio dan
Rasionalisas Masyarakat. Jurnal Komunikasi. Vol. 1 , No. 2, Febuari 2009.
Hal 77
Daftar Pustaka
Wikipedia.
“Jurgen Habermas”. https://en.wikipedia.org/wiki/J%C3%BCrgen_Habermas. Diakses 25
November 2020.
Anwar,
Nuris. Tindakan Komunikatif : Sekilas
Tentang Pemikiran Jurgen Habermas. Jurnal Dakwah dan Komunikasi. Vol , 1 , No.
1, Juni 2016.
Prahoro,
Y. M. Aplikasi Teori Tindakan Komunikasi
Habermas Dalam Eksistensi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa : Kasus Masyarakat Cigugur. Acta Jurnal.
Vol. 6, No. 2, September 2010.
Gora,
Radita. Teori Tindakan Komunikatif :
Rasio dan Rasionalisas Masyarakat. Jurnal Komunikasi. Vol. 1 , No. 2,
Febuari 2009.
No comments:
Post a Comment