Thursday, 31 December 2020

SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN

frans Sebastian P.S


Toleransi merupakan sikap menghargai, mengizinkan, tidak melarang seseorang atau masyarakat dengan pendirian nya baik dalam mengemukakan pendapat, maupun hal yang dilakukannya sesuai dengan keinginan masyarakat atau seseorang itu sendiri. sikap empati adalah merasakan diri seolah olah ikut dalam keadaan orang lain, dan dapat tergerak untuk membantu orang lain [1].  toleransi tumbuh ditegah masyarakat dengan dengan melihat keberagaman serta keanekaragaman agama, suku, ras, budaya, maupun bahasa dengan tidak disadari.  toleransi berlandas pada pancasila dan UUD 1945 , yang yang terletak pada sila 1 (ketuhanan yang maha esa), sila ke 2 (kemanusiaan yang adil dan beradab), silla ke 3 (persatuan Indonesia, dan sila ke 5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ).

Dalam melakukan toleransi didasari oleh sikap lapang dada terhadap orang lain dan tetap memeperhatikan prinsip prinsip kita. sikap toleransi sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari seperti menghormati agama lain yang sedang beribadah, menghargai pendapat seseorang, memandang semua orang itu sama. Toleransi terjadi sebab seseorang kelompok yang ingin sependapat menghindarkan diri dari perselisihan antar belah pihak. 

 Empati adalah perasaan baru atau iba dimana seseorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian, perasaan haru ini akan berbeda dari orang yang satu dengan yang lain. orang yang muda merasa iba melihat kesedihan orang lain dapat digolongkan kepada orang yang memiliki rasa empati tinggi. Orang tersebut biasanya memiliki perasaan yang halus dan peka terhadap ketidakadilan [2]

Manusia telah menunjukkan tanda tanda empati sejak bayi dan semakin remaja empatiny bisa terlihat, namun setiap orang berbeda tingkat empatinya. Ada yang langsung dapat berempati , ada yang tidak dapat berempati langsung melainkan sulit berempati. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor diantaranya lingkungan tempat tinggal di waktu kecil maupun sekarang, lalu dari sikap memandang sesuatu, cara asuh orang tua, kejadian masa lali, dan keinginan/harapan yang dimiliki.

Empati ini menekankan pada pentingnya mengindra perasaan seseorang untuk dasar membangun hubungan sosial yang sehat antara dirinya dengan seseorang itu. Semakin orang tersebut mengetahui emosi sendiri maka semakin pula ia terampil membaca emosi orang.

Ciri-ciri empati

Menurut golleman ada 3 ciri-ciri kemampuan empati yang harus dimiliki sebagai bagian dari kecerdasan emosional diantaranya

  1. Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik: yang artinya seorang individu harus mampu memberi perhatian menjadi pendengar yang baik bagi segala permasalahan yang diungkapkan orang lain kepadanya.
  2. Menerima sudut pandang orang lain: individu mampu memandang permasalahan dari titik pandang orang lain sehingga akan menimbulkan toleransi dan kemampuan dalam menerima segenap perbedaan.
  3. Peka terhadap perasaan orang lain : yang berarti individu mampu membaca perasaan orang lain dari isyarat verbal dan non verbal, seperti nada bicara ekspresi wajah gerak gerik dan bahasa tubuh orang lain.[3]

Orang yang tidak bisa mendengar pembicaraan orang lain dengan baik merupakan orang yang acuh tak acuh dan tidak memerdulikan orang lain, sedangkan orang yang tampak mudah diajak bicara dengan baik dan mendalam artinya orang yang bisa mendengarkan dan memerhatikan orang yang bercerita lebih dalam

Keanekaragaman

Keanekaragaman adalah salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan masa silam, kini dan di waktu waktu mendatang. Keanekaragaman kelompok sosiaal terus tumbuh dan berkembang semakin komplek dalam kehidupan masyarakat majemuk yang tidak hanya didasarkan pada perbedaan suku, agama, dan ras. [4]

Manusia diciptakan tidak tahu wujud dan bentuknya dan tempat mereka tinggal dan berdiam ada yang tinggal di desa ada yang tinggal di perkotaan. Manusi itu bersosialisasi dengan lingkungan tempat tinggalnya atau tempat yang dia diaminya, bertegur sapa dan melakukan aktifitas bersama manusia lainnya dengan berbeda suku agama ras, maupun budaya,

pertemuan antara manusia yang satu dengan yang lain juga terkadang tidak berjalam mulus diakibatkan berbeda dari segi derajat keluarga maupun derajat kelompok, namun di sebagian juga bisa menerima karena adanya pemahaman yang diajarkan orangtua untuk menerima sesame

  

Kesimpulan

Sikap empati dan toleransi terhadap keanekargaman dan perubahan budaya yaitu sebagai manusia yang hidup di muka bumi dan khususnya di Indonesia haruslah saling tolong menolong dan tidak iri dengki terhadap orang lain, apalagi jika berbeda pendapat. Apalagi dizaman sekarang yang teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat membuat banyak berita yang simpang siur dan menimbulkan banyak opni maupun prinsip yang di teguhkan,

jikakalau ada yang berbeda pendapat antar umat manusia saling menerima dan berlapang dada, jika ada yang bentuk tubuh atau rasnya berbeda dengan kita sendiri baiknya merangkul bukan mendiskriminasi, maupun membully. Apalagi diindonesia sendiri mempunya semboyan yaitu bhineka tunggal ika : berbeda beda tetapi tetap satu.


[1] Wijayanti fitria, Muhammad sri kusumantoro. Detik- Detik USBN Sosiologi. Intan Pariwara. Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal 81

[2] andreas Drs. Soeroso M.S. “Sosiologi 1” Yudhistira Ghalia Indonesia, 1972 hal 69  

[3] D goleman “Kecerdasan emosional (Jakarta PT gramedia pustaka utama 1996) hal 219

[4] bagja waluya, “sosiologi menyelami fenomena sosial”, PT.grafindo media pratama hal 109

 

Daftar Pustaka

andreas Drs. Soeroso M.S. “Sosiologi 1” Yudhistira Ghalia Indonesia, 1972

bagja waluya, “sosiologi menyelami fenomena sosial”, PT.grafindo media pratama  

D goleman “Kecerdasan emosional (Jakarta PT gramedia pustaka utama 1996)

Wijayanti fitria, Muhammad sri kusumantoro. Detik- Detik USBN Sosiologi. Intan Pariwara. Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...