Sunday, 20 December 2020

DEMOGRAFI

VIBIOLA ANANDA PUTRI


Demografi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi penduduk. Perubahan  dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena kelahiran, perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial. Menurut Phillip M. Hauser da Dudley Duncan demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut. sedangkan menurut George W. Barclay demografi ialah sesuatu cabang ilmu yang menggambarkan penduduk di sesuatu wilayah dalam bentuk statistika. Tidak hanya itu, demografi juga mempelajari bagaimana tingkah laku penduduk secara keseluruhan.

Kependudukan sebagai studi, memberikan informasi yang lebih komperhensif  mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari munculnya fenomena demografi, oleh karena itu studi kependudukan membutuhkan disiplin ilmu lain  seperti: sosiologi, psikologi, sosial-ekonomi, ekonomi,

geografi. Studi kependudukan  sebagai studi antar bidang  memungkinkan dapat  berperan memecahkan persoalan pembangunan yang menyangkut penduduk sebagai subjek sekaligus sebagai objek pembangunan.

Berdasarkan pengertian demografi, ada tujuan tertentu, diantaranya, mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia, mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu, mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Selain , demografi memiliki variabel utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin.

Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh komponen demografi yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (moralitas) dan migrasi (mobilitas). Kelahiran penduduk menambah jumlah penduduk, kematian mengurangi jumlah penduduk, sedangkan migrasi dapat menambah penduduk atau mengurangi penduduk. Dari hasil pertumbuhan penduduk tersebut akan membentuk jumlah, komposisi dan angka pertumbuhan pendudu[1].

Dengan demikian ada tiga siklus analisis demografi, seperti dikemukakan oleh Ananta (1991), yaitu:

1.    Jumlah komposisi dan angka pertumbuhan mempengaruhi ekonomi, politik, sosial, budaya dan hukum

2.    Ekonomi, politik, sosial, budaya dan hukum mempengaruhi kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi (mobilitas)

3.    Kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi (mobilitas) mempengaruhi jumlah, komposisi dan angka pertumbuhan mempengaruhi.

Tujuan Demografi:

1.   Mengetahui hubungan antara sebab akibat pertumbuhan penduduk dengan berbagai macam hal di dalamnya.

2.   Menjelaskan perkembangan penduduk pada masa lampau, pertumbuhan serta penyusutan penduduk.

3.   Mempelajari sebaran data penduduk dalam daerah tertentu.

4.   Menelaah kependudukan pada masa yang akan dating

Penduduk dan pembangunan, dua kata yang mempunyai makna berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Penduduk mengacu pada manusia, individu, orang atau sekumpulan orang-orang dalam suatu wilayah tertentu. Sedangkan pembangunan mempunyai arti proses merubah sesuatu menjadi lebih baik atau membuat sesuatu lebih baik, untuk dinikmati dan dimanfaatkan oleh penduduk. Pembangunan pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk mensejahterakan penduduk baik secara fisik maupun spiritual.

Sementara di sisi yang lain penduduk juga menjadi penentu dan pelaku dalam kesuksesan pembangunan. Penduduk sebagai penentu dan pelaku utama dalam pembangunan, memerlukan kualitas dan produktivitas yang tinggi sehingga pembangunan yang dihasilkan juga akan tinggi. Kualitas dan produktivitas dapat dibangun dan ditingkatkan apabila jumlah dan laju pertumbuhan bisa dikendalikan sehingga seimbang dengan daya tampung dan daya dukung lingkungan, selain itu persebarannya jua perlu diarahkan untuk mencapai keseimbangan tersebut. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk mempunyai peran penting untuk meningkatkan kualitas penduduk. Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dalam rangka tercapainya penduduk tumbuh seimbang harus ditingkatkan sebagai langkah penting dalam rangka pembangunan kependudukan terutama meningkatkan kualitas penduduk dan melakukan pengarahan penduduk. Pembangunan kependudukan yang meliputi pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas dan pengarahan mobilitas penduduk harus didorong melalui pemberdayaan dan pembangunan keluarga sebagai unit terkecil sasaran pembangunan nasional[2].

Struktur penduduk berdasarkan karakteristik demografi banyak digunakan untuk menyusun perencanaan kebijakan pemerintah terutama kebijakan yang menyangkut pelayanan kebutuhan dasar. Struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin misalnya digunakan untuk merencanakan pelayanan pendidikan, kesehatan dan penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan. Dalam analisis demografi pengelompokan umur penduduk dilakukan dengan 2 model yaitu penduduk umur tunggal dan penduduk kelompok umur 5 tahunan, 10 tahunan atau kelompok umur khusus untuk kepentingan yang berbeda-beda. Informasi mengenai struktur penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin sangat diperlukan untuk perencanaan berbagai kegiatan pemerintah misalnya guna perencanaan dalam bidang pendidikan, militer, kesehatan, perkawinan dan institusi keluarga dan lain sebagainya. Sementara kalangan bisnis memerlukan analisis umur dan jenis kelamin untuk perencanaan pasar, jasa pelayanan, jenis usaha yang akan dilakukan dan lain sebagainya.

Manfaat Demografi

1.   Membantu pemerintahan untuk evaluasi kinerja pembangunan pada daerah dengan penduduk tertentu.

2.   Mempermudah pemerintah dalam membuat rancangan pembangunan dalam berbagai bidang, baik bidang pendidikan, pertanian, kesehatan, industri dan lainnya.

3.   Membantu pemerintah dalam memberikan bantuan kepada penduduk yang kurang mampu agar tepat sasaran.

4.   Memberikan data yang valid mengenai perkembangan ekonomi dalam suatu wilayah

     Keuntungan bonus demografi bagi Indonesia yaitu, Indonesia memiliki demografi penduduk muda dan ini bisa menjadi source of growth. Apabila bonus demografi ini bisa dikelola dengan baik dan profesional oleh pemerintah, maka Indonesia bisa mendapatkan manfaat besar. Misalnya, potensi rasio beban ketergantungan penduduk akan berkurang. Rasio ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia nonproduktif dengan jumlah penduduk usia nonproduktif[3].

     Persoalan demografi (kependudukan) berkaitan erat dengan permasalahan ekonomi di suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi yang ditompang oleh berbagai sektor sebenarnya merupakan akumulasi dari aktivitas ekonomi yang dilakukan penduduk negara tersebut. Hubungan demografi dengan pertumbuhan ekonomi telah diteliti oleh para peneliti dari berbagai belahan negara di dunia, mulai dari negara yang sedang berkembang sampai dengan negara yang perekonomiannya sudah maju. Keberadaan pertumbuhan demografi pada negara berkembang lebih banyak menunjukkan pertumbuhan ekonomi kearah negatif. Sedangkan di negara maju seperti di Amerika pertumbuhan awal ekonominya didukung oleh pertumbuhan penduduk meskipun kemudian pertumbuhan penduduknya menurun dan tidak lagi berkontribusi secara baik bagi perekonomian[4].


Kesimpulan

Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Pertumbuhan penduduk tidak sama pada berbagai tempat, begitu pula disetiap daerah, provinsi, kota yang ada di Indonesia. Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan lingkungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan untuk membuka dan mengembangkan wilayah baru guna memperluas lapangan kerja dan memanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah penduduk yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.

  



[1] Sutyastie Soemitro Remi. Mobilitas Penduduk dan Bonus Demografi. Unpad Press. Bandung. 2015. Hal. 3

[2] Sonny Harry B. Harmadi., Ph.D. “Pengantar Demografi” http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ESPA4535-M1.pdf Diakses 6 Desember 2020.

[3] Astrid Savitri. BonusDemografi. Genesis. Semarang. 2019. Hal. 7.

[4] Eddy Gunawan. Apakah Faktor Demografi Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. Vol. 6, No 1, September 2020. Hal. 101

 

DAFTAR PUSTAKA

Astrid Savitri. 2019. BonusDemografi. Genesis. Semarang.

Eddy Gunawan. Apakah Faktor Demografi Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. Vol. 6, No 1, September 2020.

Sonny Harry B. Harmadi., Ph.D. “Pengantar Demografi” http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ESPA4535-M1.pdf

Sutyastie Soemitro Remi. 2015. Mobilitas Penduduk dan Bonus Demografi. Unpad Press. Bandung.


No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...