VIBIOLA ANANDA PUTRI
Demografi
adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan
komposisi penduduk. Perubahan dan sebab perubahan itu yang biasanya
timbul karena kelahiran, perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial. Menurut Phillip M. Hauser da Dudley Duncan demografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut. sedangkan menurut
George W. Barclay demografi ialah sesuatu cabang
ilmu yang menggambarkan penduduk di sesuatu wilayah dalam bentuk statistika.
Tidak hanya itu, demografi juga mempelajari bagaimana tingkah laku penduduk
secara keseluruhan.
Kependudukan sebagai studi, memberikan informasi yang lebih komperhensif mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari munculnya fenomena demografi, oleh karena itu studi kependudukan membutuhkan disiplin ilmu lain seperti: sosiologi, psikologi, sosial-ekonomi, ekonomi,
geografi. Studi kependudukan sebagai studi antar bidang memungkinkan dapat berperan memecahkan persoalan pembangunan yang menyangkut penduduk sebagai subjek sekaligus sebagai objek pembangunan.Berdasarkan pengertian demografi, ada tujuan tertentu, diantaranya,
mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial, menjelaskan pertumbuhan masa lampau,
penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang
tersedia, mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah
tertentu, mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Selain , demografi memiliki variabel
utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan komposisi penduduk seperti
umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin.
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh komponen demografi
yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (moralitas) dan migrasi (mobilitas).
Kelahiran penduduk menambah jumlah penduduk, kematian mengurangi jumlah
penduduk, sedangkan migrasi dapat menambah penduduk atau mengurangi penduduk.
Dari hasil pertumbuhan penduduk tersebut akan membentuk jumlah, komposisi dan
angka pertumbuhan pendudu[1].
Dengan demikian ada tiga siklus analisis demografi, seperti dikemukakan
oleh Ananta (1991), yaitu:
1. Jumlah
komposisi dan angka pertumbuhan mempengaruhi ekonomi, politik, sosial, budaya
dan hukum
2. Ekonomi,
politik, sosial, budaya dan hukum mempengaruhi kelahiran (fertilitas), kematian
(mortalitas) dan migrasi (mobilitas)
3. Kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi (mobilitas) mempengaruhi
jumlah, komposisi dan angka pertumbuhan mempengaruhi.
Tujuan
Demografi:
1.
Mengetahui hubungan antara sebab
akibat pertumbuhan penduduk dengan berbagai macam hal di dalamnya.
2.
Menjelaskan perkembangan penduduk
pada masa lampau, pertumbuhan serta penyusutan penduduk.
3.
Mempelajari sebaran data penduduk
dalam daerah tertentu.
4. Menelaah kependudukan pada masa yang akan dating
Penduduk dan
pembangunan, dua kata yang mempunyai makna berbeda tetapi tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Penduduk mengacu pada manusia, individu,
orang atau sekumpulan orang-orang dalam suatu wilayah tertentu. Sedangkan
pembangunan mempunyai arti proses merubah sesuatu menjadi lebih baik atau
membuat sesuatu lebih baik, untuk dinikmati dan dimanfaatkan oleh penduduk.
Pembangunan pada dasarnya dilakukan dengan tujuan untuk mensejahterakan
penduduk baik secara fisik maupun spiritual.
Sementara
di sisi yang lain penduduk juga menjadi penentu dan pelaku dalam kesuksesan
pembangunan. Penduduk sebagai penentu dan pelaku utama dalam pembangunan,
memerlukan kualitas dan produktivitas yang tinggi sehingga pembangunan yang
dihasilkan juga akan tinggi. Kualitas dan produktivitas dapat dibangun dan
ditingkatkan apabila jumlah dan laju pertumbuhan bisa dikendalikan sehingga
seimbang dengan daya tampung dan daya dukung lingkungan, selain itu
persebarannya jua perlu diarahkan untuk mencapai keseimbangan tersebut.
Pengendalian laju pertumbuhan penduduk mempunyai peran penting untuk
meningkatkan kualitas penduduk. Upaya pengendalian pertumbuhan penduduk dalam
rangka tercapainya penduduk tumbuh seimbang harus ditingkatkan sebagai langkah
penting dalam rangka pembangunan kependudukan terutama meningkatkan kualitas
penduduk dan melakukan pengarahan penduduk. Pembangunan kependudukan yang
meliputi pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas dan pengarahan mobilitas
penduduk harus didorong melalui pemberdayaan dan pembangunan keluarga sebagai
unit terkecil sasaran pembangunan nasional[2].
Struktur
penduduk berdasarkan karakteristik demografi banyak digunakan untuk menyusun
perencanaan kebijakan pemerintah terutama kebijakan yang menyangkut pelayanan
kebutuhan dasar. Struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin misalnya
digunakan untuk merencanakan pelayanan pendidikan, kesehatan dan penyediaan
kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan. Dalam analisis demografi pengelompokan
umur penduduk dilakukan dengan 2 model yaitu penduduk umur tunggal dan penduduk
kelompok umur 5 tahunan, 10 tahunan atau kelompok umur khusus untuk kepentingan
yang berbeda-beda. Informasi mengenai struktur penduduk berdasarkan umur dan
jenis kelamin sangat diperlukan untuk perencanaan berbagai kegiatan pemerintah
misalnya guna perencanaan dalam bidang pendidikan, militer, kesehatan,
perkawinan dan institusi keluarga dan lain sebagainya. Sementara kalangan
bisnis memerlukan analisis umur dan jenis kelamin untuk perencanaan pasar, jasa
pelayanan, jenis usaha yang akan dilakukan dan lain sebagainya.
Manfaat Demografi
1.
Membantu pemerintahan untuk
evaluasi kinerja pembangunan pada daerah dengan penduduk tertentu.
2.
Mempermudah pemerintah dalam
membuat rancangan pembangunan dalam berbagai bidang, baik bidang pendidikan,
pertanian, kesehatan, industri dan lainnya.
3.
Membantu pemerintah dalam
memberikan bantuan kepada penduduk yang kurang mampu agar tepat sasaran.
4. Memberikan data yang valid mengenai perkembangan ekonomi dalam suatu wilayah
Keuntungan bonus demografi bagi Indonesia
yaitu, Indonesia memiliki demografi penduduk muda dan ini bisa menjadi source
of growth. Apabila bonus demografi ini bisa dikelola dengan baik dan
profesional oleh pemerintah, maka Indonesia bisa mendapatkan manfaat besar.
Misalnya, potensi rasio beban ketergantungan penduduk akan berkurang. Rasio
ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia nonproduktif
dengan jumlah penduduk usia nonproduktif[3].
Persoalan demografi (kependudukan)
berkaitan erat dengan permasalahan ekonomi di suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi
yang ditompang oleh berbagai sektor sebenarnya merupakan akumulasi dari
aktivitas ekonomi yang dilakukan penduduk negara tersebut. Hubungan demografi dengan
pertumbuhan ekonomi telah diteliti oleh para peneliti dari berbagai belahan
negara di dunia, mulai dari negara yang sedang berkembang sampai dengan negara
yang perekonomiannya sudah maju. Keberadaan pertumbuhan demografi pada negara
berkembang lebih banyak menunjukkan pertumbuhan ekonomi kearah negatif.
Sedangkan di negara maju seperti di Amerika pertumbuhan awal ekonominya
didukung oleh pertumbuhan penduduk meskipun kemudian pertumbuhan penduduknya
menurun dan tidak lagi berkontribusi secara baik bagi perekonomian[4].
Kesimpulan
Jumlah
penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh
faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Pertumbuhan
penduduk tidak sama pada berbagai tempat, begitu pula disetiap daerah,
provinsi, kota yang ada di Indonesia. Dengan persebaran penduduk yang lebih
merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan
lingkungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin
meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga
dimaksudkan untuk membuka dan mengembangkan wilayah baru guna memperluas
lapangan kerja dan memanfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna.
Jumlah penduduk yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk
meningkatkan derajat hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat, baik di wilayah yang berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.
[1] Sutyastie Soemitro Remi. Mobilitas Penduduk dan Bonus Demografi. Unpad Press. Bandung. 2015. Hal. 3
[2] Sonny Harry B. Harmadi., Ph.D. “Pengantar Demografi” http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ESPA4535-M1.pdf Diakses 6 Desember 2020.
[3]
Astrid Savitri. BonusDemografi. Genesis. Semarang. 2019. Hal. 7.
[4] Eddy
Gunawan. Apakah Faktor Demografi Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. Vol.
6, No 1, September 2020. Hal. 101
DAFTAR PUSTAKA
Astrid Savitri.
2019. BonusDemografi. Genesis. Semarang.
Eddy Gunawan. Apakah
Faktor Demografi Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. Vol. 6, No 1, September 2020.
Sonny Harry B. Harmadi., Ph.D. “Pengantar Demografi” http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ESPA4535-M1.pdf
Sutyastie Soemitro Remi. 2015. Mobilitas Penduduk dan Bonus Demografi.
Unpad Press. Bandung.
No comments:
Post a Comment