Ardelia Naisya Agustina
A. Pengertian lembaga sosial
Pengertian istilah lembaga sosial dalam
bahasa Inggris adalah social institution, namun social
institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial, hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para
anggota masyarakat.[1] Menurut pendapat para tokoh tentang definisi
lembaga sosial:
1. Menurut Koentjaraningkrat, Lembaga sosial adalah suatu
sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktifitas sosial untuk
memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
2. Menurut Leopold Von Weise dan Becker, Lembaga sosial
adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi
memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat
kepentingan individu dan kelompoknya
3. Menurut Robert MacIver dan C.H. Page, Lembaga sosial adalah prosedur atau tatacara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
4. Menurut Soerjono Soekanto, Pranata sosial adalah
himpunana norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan
pokok dalam kehidupan masyarakat.
Dari berbagai pendapat
para ahli diatas dapat kita simpulkan lembaga sosial adalah suatu kelompok,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan dan peranan sosial pada kelompok
masyarakat. Jadi lembaga ada seginya yang kulturil yang berupa norma-norma dan
nilai-nilai yang ada segi kulturilnya yang berupa bebagai peranan sosial. Kedua
segi itu berantar hubungan erat satu dengan yang lainnya. Lembaga itu mempunyai
tujuan untuk mengatur antar hubungan yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang paling penting. Kebutuhan itu antara lain: mencari rezeki,
prokreasi atau melanjutkan jenis, memenuhi keperluan roh dan menjaga
ketertiban. Jadi peran lembaga sosial adalah mencakup pola tingkah laku atau
tugas yang harus dilakukan oleh seseorang atau masyarakat dalam kondisi
tertentu sesuai dengan kegunaan atau fungsinya sebagai struktur sosial yang
mengatur, mengarahkan, dan melaksanakan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.[2]
B. Macam-macam lembaga sosial
1. Lembaga edukasi/ pendidikan
Menurut UU No 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan dengan
tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah lebih baik melalui
interaksi dengan lingkungan sekitar.
Lembaga pendidikan
adalah institusi sosial yang menjadi agen sosialisasi setelah lembaga keluarga.
Lembaga pendidikan mengenalkan kehidupan bermasyarakat lebih luas pada anak.
Ada tiga jenis pendidikan yaitu formal, nonformal dan informal. Pendidikan
formal mulai dari TK hingga perguruan tinggi. Pendidikan non formal seperti
kursus. Pendidikan informal adalah pendidikan di keluarga. Lembaga edukasi/pendidikan
adalah lembaga sosial yang memiliki peran untuk memberikan pengetahuan dan
pengalaman melalui proses pendidikan dari tingkat dasar dengan satu tujuan
yaitu untuk meningkatkan kualitas sdm dan merubah perilaku individu kearah yang
lebih baik. [3]
Adapun beberapa fungsi lembaga pendidikan:
ü Pendidikan
memberi pengetahuan dan keterampilan.
ü Mengembangkan
potensi yang dimiliki individu demi pemenuhan kebutuhan hidupnya.
ü Mengembangkan
cara berpikir rasional.
ü Sarana
melestarikan kebudayaan dengan cara mengajarkan dan membiasakan hal-hal
berkaitan dengan kebudayaan masyarakat sekitar.
2. Lembaga Ekonomi
Lembaga Ekonomi
adalah lembaga sosial yang memiliki peran dalam kegiatan - kegitan yang ada di
bidang perekonimian. Fungsi utama dari lembaga ini adalah menjaga agar
kebutuhan pokok masyarakat akan dapat terpenuhi secara keberlanjutan. Fungsi
lain dari lembaga ekonomi adalah sebagai pedoman dalam menentukan harga barang
yang akan dijual, sebagai pedoman dalam mendapatkan modal, sebagai pedoman
dalam kegiatan perputaran ekonomi masyarakat, dan lain sebagainya. Contoh dari
lembaga ekonomi adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS), dan perusahaan.
Fungsi lembaga
ekonomi:
Ø Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
Ø Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau
barter
Ø Memberi pedoman tentang harga jual beli barang; Memberi
pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
Ø Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
Ø Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
Ø Memberi identitas bagi masyarakat
3. Lembaga Kebudayaan
Lembaga budaya
adalah lembaga sosial yang berperan untuk menjaga dan mengembangankan
kebudayaan, seni, lingkungan, dan keyakinan yang di miliki oleh masyarakat yang
merupakan hasil dari cipta, karya, karsa masyarakat itu sendiri. Contohnya: Lembaga Seniman Budaya Muslim Indonesia.
4. Lembaga Keagamaan
Lembaga keagamaan
adalah lembaga sosial yang mengatur kehidupan manusia dalam beragama, baik
agama islam, hindu, budha, kristen, khatolik, dan agama lainnya. Tujuan utama
dari lembaga keagaman ini adalah menjaga kerukunan antar umat beragama.
Fungsi lembaga
agama:
ü Sebagai pedoman hidup manusia terhadap Tuhan, manusia
lain dan alam sekitar
ü Sumber kebenaran, Pengatur tata cara hubungan manusia
dengan manusia dan manusia dengan Tuhan
ü Tuntunan prinsip benar dan salah untuk menghindari
perilaku menyimpang
ü Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan
ü Pedoman keyakinan manusia berbuat baik sebagai kewajiban
dari Tuhan
ü Pedoman keberadaan bahwa hakikat makhluk hidup adalah
ciptaan Tuhan
ü Pedoman untuk rekreasi dan hiburan tanpa melanggar kaidah
agama.
5. Lembaga politik
Lembaga politik
adalah lembaga sosial yang berperan penting dalam menunjang keberlangsungan
proses pembentukan, pembagian kekuasan dalam masyarakat sebagai proses
pengambilan keputusan. Contoh lembaga politik yang ada di Indonesia adalah
Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR yang berfungsi sebagai wakil rakyat di
pemerintahan pusat.
Adapun fungsi lembaga politik dapat kita jelaskan sebagai
berikut:
Ø Lembaga politik
mengatur norma-norma tentang kekuasaan melalui undang-undang.
Ø Lembaga politik
berfungsi sebagai pengontrol atas konflik yang terjadi.
Ø Menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat.
6. Lembaga keluarga
Lembaga keluarga
adalah lembaga sosial yang terkecil yang ada ditengah-tengah masyarakat.
lembaga keluar ini terbentuk atas dasar adanya perkawinan dan hubungan darah. Keluarga disebut lembaga karena dalam keluarga
terdapat aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota, misalnya
aturan larangan pulang malam bagi semua anak-anak.
Fungsi
dari lembaga keluarga:
ü Fungsi
reproduksi, pernikahan diharapkan akan memberikan keturunan
ü Fungsi
sosialisasi, keluarga berperan membentuk kepribadian anak agar sesuai harapan
orang tua dan masyarakat
ü Fungsi afeksi,
keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian pada anggota keluarga
ü Fungsi ekonomi,
ayah sebagai tulang punggung keluarga berkewajiban memenuhi kebutuhan hidup
ekonomi istri, dan anak-anaknya
ü Fungsi
pengawasan sosial, setiap anggota keluarga saling kontrol atau saling mengawasi
karena bertanggung jawab menjaga nama baik keluarga
ü Fungsi proteksi
(perlindungan), keluarga memberikan perlindungan kepada anggotanya baik fisik
dan kejiwaan
ü Fungsi
pemberian status, melalui lembaga perkawinan, seseorang akan mendapatkan status
atau kedudukan baru di masyarakat sebagai suami atau istri.[4]
Kesimpulan.
Lembaga sosial adalah suatu kelompok, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan-peraturan dan peranan sosial pada kelompok masyarakat. Jadi lembaga
ada seginya yang kulturil yang berupa norma-norma dan nilai-nilai yang ada segi
kulturilnya yang berupa bebagai peranan sosial. Kedua segi itu berantar
hubungan erat satu dengan yang lainnya. Lembaga itu mempunyai tujuan untuk
mengatur antar hubungan yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
paling penting. Kebutuhan itu antara lain: mencari rezeki, prokreasi atau
melanjutkan jenis, memenuhi keperluan roh dan menjaga ketertiban.
Jadi peran lembaga sosial adalah mencakup pola tingkah laku atau tugas yang
harus dilakukan oleh seseorang atau masyarakat dalam kondisi tertentu sesuai
dengan kegunaan atau fungsinya sebagai struktur sosial yang mengatur,
mengarahkan, dan melaksanakan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Lembaga-lembaga sosial terbagi atas 6 macam lembaga, yaitu:
lembaga edukasi/pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga kebudayaan, lembaga
keagamaan, lembaga politik, dan lembaga keluarga.
[1] Wikipedia. “Lembaga Sosial” https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_sosial Diakses 28 November
[2] Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi Tentang
Berbagai Problem
Pendidikan, (Jakarta: PT Renika Cipta, 2000), h. 23
[3] Mushlih, Ahmad, Iwan Setiawan, Suciati, dan Dedi.
2014. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII.
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
[4] Arum Sutrisni Putri
“Jenis-jenis Lembaga Sosial” https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/30/183000569/jenis-jenis-lembaga sosial?page=all Diakses 28 November 2020
DAFTAR PUSTAKA
Arum Sutrisni Putri “Jenis-jenis
Lembaga Sosial” https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/30/183000569/jenis-jenis-lembaga
sosial?page=all Diakses 28 November 2020
Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan
Suatu Analisis Sosiologi Tentang Berbagai Problem Pendidikan, (Jakarta: PT Renika Cipta, 2000)
Mushlih, Ahmad, Iwan Setiawan, Suciati, dan Dedi.
2014. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII.
Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Wikipedia. “Lembaga Sosial” https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_sosial Diakses 28 November 2020
No comments:
Post a Comment