Thursday, 3 December 2020

Pembangunan Sebagai Proses Perubahan Dalam Kesinambungan Masyarakat Indonesia

Fajar Prasetyo


Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang menyolok, adapula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada pula yang berjalan cepat[1]. Memiliki unsur-unsur sosial seperti kelompok-kelompok sosial, lembaga-lembaga sosial, kebudayaan, kekuasaan, dan stratifikasi. Unsur-unsur sosial dalam masyarakat senantiasa berkembang dan berubah. Masing-masing unsur tersebut sifat dan perkembangannya berbeda-beda karena mengalami perubahan akibat pengaruh lingkungan.

Dinamika atau perubahan ini terjadi karena manusia sebagai makhluk sosial saling berinteraksi antara individu satu dengan individu yang lain. Interaksi tersebut akan menimbulkan perubahan sosial budaya[2]. Dinamika peradaban manusia dalam sejarahnya selalu tumbuh dan berkembang secara dinamis sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam setiap sejarah kehidupan manusia itu sendiri. Sebagai makhluk yang terus mencari dan menyempurnakan dirinya, manusia senantiasa berusaha dan berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya untuk tetap eksis tengah kebersamaannya di tengah manusia lainnya[3].

Dinamika atau perubahan sosial bisa diartikan sebagai semua perubahan yang terdapat pada lembaga-lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan atau dinamika pada lembaga-lembaga sosial itu selanjutnya mempunyai perilaku ataupun sikap-sikap dalam masyarakat itu yang terdiri dari suatu kelompok-kelompok sosial. Masih banyak faktor yang menjadi penyebab daripada perubahan sosial yang dapat disebutkan, ataupun mempengaruhi proses suatu perubahan sosial.

Perubahan yang terjadi untuk masyarakat Indonesia sebenarnya sudah ada yaitu sejak zaman dahulu, tapi perubahan yang direncanakan oleh masyarakat sebagai suatu bangsa dimulai sejak bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mulai saat itu, bangsa Indonesia telah menyatakan atau menetapkan bahwa kehidupan masyarakat yang merdeka, berdaulat, dan bebas dari pengaruh bangsa lain. Bangsa Indonesia mempiunyai hak dalam mengubah nasibnya sendiri sesuai dengan kepentingan hidup masyarakat. Untuk itu, ditetapkan UUD 1945 sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai falsafah daripada hidup bangsa.

1.      Pemeliharaan Nilai-nilai Luhur Sebagai Upaya Mempertahankan Kesinambungan Masyarakat Indonesia

   Suatu proses dalam penyesuaian situasi dan kondisi masyarakat yang mana pada umumnya rawan karena mulai ditinggalnya nilai-nilai lama, sedangkan nilai yang baru belum menjadi suatu lembaga. Semuaa perubahan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila diharapkan akan tetap menjaga keutuhan dan kesinambungan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia yang berkesinambungan adalah masyarakat yang kuat, bersatu, dan dinamis.

2.      Pembangunan dan Modernisasi

          Sebuah masyarakat yang sedang mengalami pembangunan sekaligus juga di dalamnya sedang mengalami proses modernisasi, hal ini sesuai dengan teori perubahan social yang bersifat linear. Sebuah masyarakat modern adalah masyarakat yang memiliki ciri-ciri modern. Ada sejumlah ciri suatu masyarakat dikatakan modern.

          Perubahan sosial yang direncanakan seringkali disebut dengan pembangunan. Konsep pembangunan mengandung makna sebuah perubahan positif yang direncanakan, terarah, dan dilakukan dengan sadar/disengaja. Konsep pembangunan dalam beberapa hal seringkali kali saling bersamaan dengan konsep modernisasi. Karena itu seringkali orang menggunakan kata pembangunan yang di dalamnya terdapat unsur-unsur modernisasi. Begitu pula kata modernisasi sering digunakan tumpang tindih dengan kata pembangunan

v  Ciri-ciri Masyarakat tradisional yaitu:

a.       Efektivitas yaitu hubungan antar anggota masyarakat berdasarkan kasih sayang.

b.      Orientasi kolektif yaitu mereka lebih mengutamakan kepentingan kelompok atau kebersamaan seperti gotong royong.

c.       Partikularisme yaitu segala sesuatu ada hubungannya dengan sesuatu yang berlaku didaerah tertentu dan ada hubungannya dengan kebersamaan.

d.       Askripsi yaitu dimana sesuatu yang mereka miliki didapat dari pewaris generasi sebelumnya.

e.       Diffuseness(kekaburan) yaitu dimana dalam mengungkapkan sesuatu tidak langsung atau terus terang.

v  Ciri-ciri Masyarakat modern yaitu:

a.       Netralis efektif yaitu bersikap netral

b.      Lebih mementingkan kepentingan individu

c.       Bersifat universal atau menerima sesuatu dengan obyektif

d.      Prestasi yang lebih diutamakan

          Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang kehidupannya masih kental dengan adat istiadat didaerah tertentu. Sedangkan Masyrakat Modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya memiliki pengenalan suatu daripada nilai budaya yang arahnya adalah pada kehidupan dalam peradaban masa kini.

          Dalam hal ini ada suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu proses perubahan yang disebut modernisasi yaitu mencakup suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial menuju pola ekonomis dan politik yang menjadi ciri-ciri sebuah Negara yang stabil. Perbedaan antara masyarakat tradisional dan masyarakat modern dapat dilihat dari segi pola pemikiran mereka, kebudayaan, kepercayaan yang mereka anut, dari segi tempat tinggal, alat yang mereka gunakan, pakaian yang mereka kenakan, bahasa yang mereka gunakan, kehidupan sosialnya, alat komunikasi dan transformasi.

          Namun dampak negative dari modernisasi adalah luntur atau pudarnya norma atau nilai-nilai dalam masyarakat tertentu, Tak lepas dari globalisasi yang menyebabkan masyarakat modern mengakibatkan lebih mementingkan kehidupan pribadi mereka tanpa memperdulikan masyarakat banyak.

3.      Faktor – Faktor Budaya yang Menghambat Pembangunan

   Proses pembangunan tidak selalu berjalan mulus, karena dihadapkan bebarapa permasalahan, salah satunya permasalahan mentalitas atau budaya. Ada budaya - budaya yang menghambat proses pembangunan itu sendiri. Salah satu contoh hambatan budaya itu seperti keterkaitan orang Jawa terhadap tanah yang mereka tempati. Tanah secara turun temurun diyakini sebagai pemberi berkah kehidupan. Mereka enggan meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani.

         Padahal hidup mereka umumnya miskin. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang, misalnya pada awal program Keluarga Berencana terjadi penolakan oleh sebagian masyarakat, Mereka beranggapan bahwa banyak anak adalah banyak rezeki. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologis, seperti upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa di tempat yang baru, hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka di tempat yang lama.

         Masyarakat daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat luar, karena pengetahuannya serba terbatas seolah-olah tertutup untuk menerima program-program pembangunan. Sikap tradisioanalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru. Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa, yang menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun. Sikap Etnosentrisme adalah sikap yang membesar-besarkan budaya suku bangsanya sendiri dan budaya suku bangsa lain dianggap rendah. Sikap semacam ini akan mudah memicu timbulnya kasus-kasus sara, yakni suku, agama, ras, dan antar golongan, sikap seperti ini akan menghambat terciptanya integrasi nasional.

 

Kesimpulan

Arti daripada perubahan sosial adalah sebagai semua perubahan yang terdapat pada lembaga-lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Tujuan yang terdapat pada perubahan adalah untuk membentuk manusia seutuhnya dan bagi semua masyarakat Indonesia, berarti pula menjaga dan melanjutkan kesinambungan masyarakat Indonesia. Jika tujuan tersebut tercapai maka kesinambungan masyarakat Indonesia akan tercapai. Dalam proses penyesuaian situasi dan kondisi masyarakat umumnya rawan karena nilai-nilai lama mulai ditinggalkan, sedangkan nilai baru belum melembaga. Masyarakat Indonesia yang berkesinambungan adalah masyarakat yang kuat, bersatu, dan dinamis.

Pembangunan memiliki kandungan makna yaitu sebuah perubahan sosial secara positif yang direncanakan, terarah, dan dilakukan dengan disengaja. Modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan kondisi dunia sekarang ini. Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu Cara berpikir ilmiah yang institusionalized, sistem administrasi negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi, sistem pengumpulan data yang baik dan teratur, cara penggunaan alat komunikasi massa yang baik dan teratur, tingkat organisasi yang tinggi, disiplin yang tinggi, dan adanya sentralisasi wewenang. Pembangunan tidak selalu berjalan mulus, karena dihadapkan bebarapa permasalahan, salah satunya permasalahan mentalitas atau budaya, Ada budaya-budaya yang menghambat proses pembangunan baik yang bersifat psikologis, persepsi yang keliru , tradisi , dan sikap mental yang tidak mendukung.

 

1Lumintang, Juliana. Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Kemajuan Pembangunan Masyarakat Di Desa Tara-Tara I. E-journal Acta Diurma. Vol. 4, No. 2, 2015. Hal. 1.

2Ruswanto. Sosiologi untuk SMA / MA kelas XII Program Studi Ilmu Sosial. Jakarta.2009. Hal.17.

3Marius, Jelamu Ardu. Perubahan Sosial. Jurnal Penyuluhan. Vol. 2, No. 2, 2006. Hal. 126.

 

DAFTAR PUSTAKA 

Lumintang, Juliana. Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Kemajuan Pembangunan Masyarakat Di Desa Tara-Tara I. E-journal Acta Diurma. Vol. 4, No. 2, 2015.

Ruswanto. 2009. Sosiologi untuk SMA / MA kelas XII Program Studi Ilmu Sosial. Departemen Pendidikan Nasional.  Jakarta.

Marius, Jelamu Ardu. Perubahan Sosial. Jurnal Penyuluhan. Vol. 2, No. 2, 2006.

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...