PUTRI SALWA AMALINA
Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman,kepercayaan, nilai, makna, hirarki,agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui individu dan kelompok. Budaya menampakan diri dalam pola-pola bahasa dan dalam bentuk-bentuk kegiatan dan prilaku yang berfungsi sebagai model-model bagi tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal dalam suatu masyarakat disuatu lingkungan geografis tertentu pada suatu tingkat perkembangan teknis tertentu dan pada suatu saat tertentu. [1]
Istilah kebudayaan telah digunakan untuk merujuk pada macam-macam tingkat lingkupan dan kompleksitas dari organisasi sosial. Umumnya istilah kebudayaan mencakup beberapa pengertian sebagai berikut :[2]
- Kawasan-kawasan di dunia, misalnya: budaya timur, budaya barat.
- Subkawasan-kawasan di dunia, misalnya: budaya Amerika Utara, budaya Asia Tenggara.
- Nasional /negara, misalnya : budaya Indonesia, budaya Perancis, budaya Jepang.
- Kelompok-kelompok etnik-ras dalam negara seperti: budaya orang Amerika Hitam, Budaya Amerika Asia, Budaya Cina-Indonesia.
- Macam-macam subkelompok sosiologis berdasarkan kategorisasi jenis kelamin, kelas sosial, coundercultures (budaya Hippis, budaya orang di penjara, budaya gelandangan, budaya kemiskinan).
Salah satu alasan penting dalam
melakukan hubungan antarkebudayaan, yaitu adanya kesadaran dari diri invidu
untuk menonjolkan budayanya sendiri. Dalam melakukan hubungan dengan budaya
satu dan budaya lainnya dapat menimbulkan kecemasan, konflik atau permasalahan
nantinya. Permasalahan tersebut dapat dihindarkan atau dapat diatasi jika kita
bisa beradaptasi terhadap situasi budaya tersebut.
Unsur-unsur
hubungan antarkebudayaan :
1. Komunikator
Komunikator adalah orang yang
menyampaikan pesan kepada budaya tersebut. Tentunya seorang komunikator sudah
mampu dalam memilah kata dalam menyampaikan suatu pesan dan bagaimana gerak
tubuh seorang komunikator. Seorang komunikator adalah orang yang berasal dari
kebudayaan yang berbeda dalam menjalin hubungan dengan budaya lain.
2. Pesan
Pesan adalah suatu ide atau gagasan
yang disampaikan seorang komunikator kepada komunikan. Pesan merupakan tujuan
utama dalam terjalinnya hubungan dengan kebudayaan lain. Pesan yang secara baik
akan menghasilkan hubungan antarkebudayaan yang terjalin dengan baik pula.
Namun, jika pesan yang disampaikan tidak memperhatikan aspek-aspek dalam
menyampaikan pesan maka yang akan muncul adalah konflik antarkebudayaan.
3. Komunikan
Komunikan adalah pihak yang menerima pesan, kemudian memahami makna yang disampaikan suatu persepsi seorang komunikan. Komunikan dapat berupa individu atau kelompok. Persepsi dan interpretasi seseorang berbeda-beda tergantung kualitas diri seorang komunikan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi persepsi dan interpretasi adalah pengalaman, sikap dan prilaku, kemampuan berkomunikasi, konsep diri, kebudayaan, harapan, perasaan, dan keluarga.[3]
4. Media
Media adalah tempat atau alat yang
dilakukan seorang komunikator dalam mengirim pesan kepada komunikan. Media yang
dapat dilakukan seperti media cetak, media elektronik, dan media tertulis. Namun,
biasanya seorang komunikator dalam menyampaikan tujuan dari menjalin hubungan
melalui tatap muka secara langsung tanpa melalui media tersebut.
5. Efek atau
umpan balik
Umpan balik adalah tanggapan dari
pesan yang disampaikan oleh komunikator. Tentunya setelah menyampaikan pesan
pasti ada umpan balik dari seorang komunikan. Umpan balik tersebut yang
ditunggu seorang komunikan dalam mengetahui reaksi atau tanggapan dari
komunikator.
6. Suasana
Dalam menjalin hubungan antar
kebudayaan tentunya memiliki suasana, sehingga suasana bisa dikatakan suatu
faktor penting dalam hubungan antar kebudayaan. Suasana meliputi suasana
sosial, suasana psikolog, dan suasana waktu serta ruang.
7. Gangguan
Gangguan adalah hal yang menjadi
penghambat dalam terjalinnya hubungan antara kebudayaan satu dengan kebudayaan
lainnya. Penghambat dapat terjadi karena media, pesan, komunikan, dan
komunikator.
Cara melaksanakan hubungan antarkebudayaan :
- Mempelajari budaya daerah tersebut. Tentunya seseorang yang memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan kebudayaan lain perlu mempelajari budaya daerah itu juga.
- Meningkatkan keterampilan dalam mempelajari bahasa dari budaya tersebut. Budaya yang berbeda tentunya memiliki bahasa ciri khas masing-masing. Jika kita mampu dalam berinteraksi dengan budaya tersebut akan menjadi peluang baik dalam beradaptasi dengan kebudayaan itu.
- Negosiasi antarkebudayaan. Ketika akan melakukan negosiasi dengan negara yang memiliki perbedaan dalam hal gaya hidup, makanan, dll. Maka, harus menunjukkan sikap yang hormat, luwes, sabar, dan menghargai kebudayaan mereka.
Memahami
Perbedaan Budaya
Indonesia memiliki keberagaman macam
daerah dan budaya. Tentunya keberagaman tersebut adalah hal yang harusnya
mempersatukan mereka. Namun, tidak jarang pula perbedaan budaya yang dimiliki
akan menjadi malapetaka bagi indonesia sendiri. Bagaimana tidak, beragam budaya
dimiliki namun masing-masing individu selalu menganggap budayanya lebih benar
dibanding kebudayaan lain. Berbagai macam budaya. Maka, berbagai macam pula lah
gaya kehidupannya, komunikasinya, cara makannya, norma kehidupannya dan
kepercayaan yang dimiliki budaya tersebut. Inti, dari memahami perbedaan budaya
adalah toleransi. Toleransi adalah faktor penting dalam memahami perbedaan
budaya. Budaya satu harus saling toleransi dan menghargai kebudayaan daerah
lainnya pula.
Kesimpulan
Salah
satu alasan penting dalam melakukan hubungan antarkebudayaan, yaitu adanya
kesadaran dari diri invidu untuk menonjolkan budayanya sendiri. Dalam melakukan
hubungan dengan budaya satu dan budaya lainnya dapat menimbulkan kecemasan,
konflik atau permasalahan nantinya. Permasalahan tersebut dapat dihindarkan
atau dapat diatasi jika kita bisa beradaptasi terhadap situasi budaya tersebut.
Cara melaksanakan hubungan antarkebudayaan :
1.
Mempelajari budaya daerah
tersebut.
2.
Meningkatkan keterampilan
dalam mempelajari bahasa dari budaya tersebut.
3.
Negosiasi antarkebudayaan.
Inti, dari memahami perbedaan budaya
adalah toleransi. Toleransi adalah faktor penting dalam memahami perbedaan
budaya. Budaya satu harus saling toleransi dan menghargai kebudayaan daerah
lainnya pula.
[1] Deddy Mulyanan & Jalaludin Rakhmat. 2006. Komunikas Antar Budaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya. Hal. 58-63.
[2] Suryandari, Nikmah. 2019. Buku Ajar Komunikasi Lintas Budaya. Surabaya : CV. Putra Media Nusantara. Hal. 16.
[3] Wahyono, Agus. 2016. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya.
Jawa Tengah : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pusat Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Hal. 18.
DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyanan & Jalaludin Rakhmat. 2006. Komunikas Antar Budaya Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Suryandari, Nikmah. 2019. Buku Ajar Komunikasi Lintas Budaya. Surabaya : CV. Putra Media Nusantara.
Wahyono,
Agus. 2016. Dasar-dasar Komunikasi Antar
Budaya. Jawa Tengah : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Pusat Pengembangan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.
No comments:
Post a Comment