AIDA IRMAYU
Pengertian Masalah Sosial
Pengertian masalah sosial menurut
beberapa ahli, yaitu :
1.
Soetomo
Pengertian
masalah sosial menurut Soetomo yaitu suatu keadaan yang berbeda dengan
kehidupan biasanya, artinya keadaan ini seringkali tidak diinginkan masyarakat
secara umum dan mengakibatkan gejolak-gejolak sosial terjadi dalam masyarakat.
2.
Soejono Soekanto
Sedangkan
menurut salah satu ahli sosiologi Indonesia Soejono Soekanto, masalah sosial
diartikan sebagai ketidaksesuaian kehidupan dalam masyarakat karena pengaruh
kebudayaan atau kebiasaan yang terganggu. Akibatnya masalah sosial dianggap
sebagai keadaan yang menakutkan.
3. Martin S. Weinberg
Satu lagi pengertian masalah sosial menurut Martin S. Weinberg masalah sosial adalah keadaan yang dianggap memiliki latar belakang yang bertentangan dengan nilai dan norma yang mayoritas dijalani oleh masyarakat. Hingga akhirnya, menimbulkan adanya proses perubahan sosial yang signifikan. [1]
Secara umum, masalah sosial dapat diartikan sebagai perbedaan antara harapan dan kenyataan atau kesenjangan yang terjadi di dalam masyarakat terhadap situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya terjadi. Masalah sosial dapat pula diartikan sebagai suatu masalah, gejala atau peristiwa yang terjadi pada masyarakat akibat adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur di dalam kebudayaan atau masyarakat itu sendiri yang dapat membahayakan kehidupan kelompok sosial tersebut.
Pada masa sekarang ini, sudah banyak sekali masalah sosial yang terjadi di masyarakat, baik itu masalah kecil maupun masalah besar. Masalah sosial merupakan salah satu penyebab terjadinya perpecahan di dalam masyarakat. Karena dengan adanya masalah sosial, masyarakat menjadi tidak akur satu sama lain sehingga perpecahan tidak dapat dihindari. Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari adanya interaksi sosial yang terjadi di masyarakat baik itu antar individu maupun kelompok. Tidak semua kondisi atau situasi yang ada di masyarakat dapat dikatakan masalah sosial.
Adapun menurut Parrilo (2002:4), ada
empat elemen penting yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan suatu situasi
dianggap sebagai masalah sosial, yaitu :
- Dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik kerugian fisik maupun kerugian mental pada individu atau masyarakat
- Merupakan pelanggaran terhadap satu atau beberapa nilai atau standar yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat atau mereka yang memiliki kekuatan pengaruh di masyarakat
- Keadaan yang terus menerus terjadi di dalam masyarakat
- Memunculkan kebutuhan untuk dipecahkan berdasarkan evaluasi dari berbagai kelompok di masyarakat
Sedangkan
menurut Raab dan Selznick menyebutkan masalah sosial bisa terjadi bila memenuhi
kriteria sebagai berikut :
- Adanya hubungan antar warga masyarakat yang menghambat pencapaian tujuan penting dari sebagian besar warga masyarakat.
- Organisasi sosial menghadapi ancaman serius oleh ketidakmampuan mengatur hubungan antar warga. [2]
Kehidupan
masyarakat dari waktu ke waktu pasti mengalami perkembangan yang akan
mengakibatkan terjadinya perubahan. Perubahan sosial dapat terjadi karena ada
perubahan pada struktur sosial yaitu pola-pola tingkah laku dan interaksi
masyarakat, perubahan pada dimensi status dan peranan, perubahan institusi,
serta perubahan nilai-nilai di masyarakat.
Setiap perubahan pada satu bidang atau dimensi, mengakibatkan perlunya penyesuaian dari bidang atau dimensi yang lainnya. Jika penyesuaian tidak terjadi, maka hal tersebut dapat menyebabkan munculnya masalah sosial akibat dari ketidaksesuaian tersebut.
Selain hal tersebut, terdapat pula
faktor-faktor penyebab terjadinya masalah sosial. Adapun faktor penyebab
terjadinya masalah sosial diantaranya yaitu :
a.
Faktor Ekonomi
Pada
faktor ekonomi, masalah sosial dapat terjadinya karena adanya ketimpangan,
perbedaan atau kurangnya pendapatan individu serta ketidakmerataan pembangunan
pada masyarakat.
Hal
tersebut dapat mengakibatkan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari seperti kebutuhan pangan, sandang, papan, maupun pendidikan.
Hal inilah yang akan menyebabkan munculnya masalah sosial seperti pengangguran,
kemiskinan dan kriminalitas.
b.
Faktor Budaya
Dalam
faktor budaya, masalah sosial terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara
nilai, norma, perilaku serta kepentingan sosial di dalam masyarakat. Masalah
sosial dapat muncul karena adanya perbedaan antara nilai atau unsur dalam
masyarakat dengan kenyataan yang ada pada masyarakat sekarang ini.
Contoh masalah sosial yang terjadi pada faktor budaya ini yaitu westernisasi, kenakalan remaja, tawuran, geng motor dan lain sebagainya.
c.
Faktor Biologis
Masalah
sosial karena faktor biologis biasanya berhubungan dengan kondisi fisik manusia
yang kurang sehat. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya fasilitas
kesehatan, kurangnya perekonomian, pendidikan serta bantuan dari pemerintah.
Contoh masalah sosial karena faktor biologis yaitu munculnya penyakit menular dan berbahaya serta gizi yang buruk.
d.
Faktor
Psikologis
Pada faktor psikologis, masalah sosial dapat terjadi karena gangguan psikologis atau kejiwaan hingga depresi yang dialami oleh suatu masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi karena beratnya beban hidup yang dirasakan oleh suatu individu.[3]
Selain dari faktor-faktor tersebut, masalah sosial juga dapat terjadi karena adanya gejala-gejala alam atau bencana alam yang terjadi. Namun tidak semua gejala alam dapat menyebabkan masalah sosial. Contoh dari gejala alam atau bencana alam yang dapat menyebabkan masalah sosial seperti banjir, gempa bumi, tsunami dan gunung meletus. Gejala alam atau bencana alam seperti banjir dapat dikatakan sebagai sumber masalah sosial karena akibat dari banjir tersebut masyarakat dapat kehilangan rumah dan harta benda lainnya yang akan mengakibatkan kemiskinan dan masyarakat menjadi susah.[4]
Masalah sosial juga dapat menyebabkan timbulnya disfungsi sosial. Disfungsi sosial sendiri dapat diartikan sebagai kondisi di mana adanya individu atau kelompok di dalam masyarakat yang tidak mampu menjalankan fungsi sosialnya sesuai dengan status sosial yang dimilikinya. Misalnya seorang anak yang terlantar dan terbuang karena fungsi-fungsi sosial dalam keluarga tidak berjalan dengan baik, maka anak tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya secara mandiri. Karena kebutuhan emosional dan personalnya tidak terpenuhi anak tersebut dapat berperilaku buruk di dalam kehidupan sehari-hari. Hal sama dapat terjadi pada anak yang mendapatkan perlakuan kekerasan dalam keluarga. Jika tidak ditangani segera, maka anak tersebut berpotensi melakukan perilaku menyimpang (deviant behavior). Dengan demikian keadaan disfungsi sosial dapat menyebabkan munculnya masalah sosial.
Masyarakat dapat mengatasi atau mencegah terjadinya masalah sosial dengan melakukan pengendalian sosial. Pengendalian sosial sendiri diartikan sebagai suatu konfigurasi untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang disebabkan oleh masalah sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang/membangkang.
Untuk melakukan pengendalian terhadap masalah sosial yang terjadi, kita harus mengetahui terlebih dahulu sumber penyebab dari masalah sosial yang terjadi. Secara umum, sumber masalah sosial dibagi menjadi dua yaitu pertama masalah sosial yang bersumber dari individu dan yang kedua masalah sosial yang bersumber dari sistem sosial.
Suatu Individu dikatakan sebagai sumber masalah jika tingkah lakunya dianggap bertentangan dengan nilai, norma atau standar sosial yang berlaku di masyarakat atau individu tersebut bermasalah karena ia memiliki kondisi mental yang buruk yang kemudian tingkah lakunya berpengaruh negatif pada orang lain. Misalnya seseorang karena kemampuan pengendalian emosi yang lemah saat berinteraksi dengan orang di sekitarnya sehingga melakukan tindakan kekerasan. Dengan demikian ada gangguan interaksi antara dia dengan orang lain. Contoh lain terjadinya kemiskinan karena disebabkan rendahnya motivasi serta aktualisasi diri individu-individu miskin atau adanya angka putus sekolah yang tinggi karena kurangnya motivasi belajar serta ketiadaan orientasi masa depan.
Sedangkan
masalah sosial yang dianggap bersumber dari sistem sosial, terjadi jika
lembaga-lembaga dan organisasi tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga
berpengaruh buruk kehidupan masyarakat. Misalnya saja masalah korupsi di Indonesia
yang sudah begitu meluas serta berlangsung lama dapat menyebabkan masalah lain
seperti kemiskinan karena seharusnya uang tersebut dapat digunakan untuk
keperluan masyarakat tetapi disalahgunakan untuk pihak yang melakukan korupsi
tersebut.
Penting sekali untuk mengatasi atau
mencegah terjadinya masalah sosial yang terjadi agar masyarakat dapat hidup
tentram, damai dan rukun satu sama lain.
KESIMPULAN
Secara umum, masalah sosial dapat
diartikan sebagai perbedaan antara harapan dan kenyataan atau kesenjangan yang
terjadi di dalam masyarakat terhadap situasi yang ada dengan situasi yang
seharusnya terjadi. Masalah sosial dapat pula diartikan sebagai suatu masalah,
gejala atau peristiwa yang terjadi pada masyarakat akibat adanya ketidaksesuain
antara unsur-unsur di dalam kebudayaan atau masyarakat itu sendiri yang dapat
membahayakan kehidupan kelompok sosial tersebut.
Ada beberapa faktor penyebab dari
munculnya masalah sosial, diantaranya yaitu :
a.
Faktor Ekonomi
Pada
faktor ekonomi, masalah sosial dapat terjadinya karena adanya ketimpangan,
perbedaan atau kurangnya pendapatan individu serta ketidakmerataan pembangunan
pada masyarakat.
b.
Faktor Budaya
Dalam
faktor budaya, masalah sosial terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara
nilai, norma, perilaku serta kepentingan sosial di dalam masyarakat. Masalah
sosial dapat muncul karena adanya perbedaan antara nilai atau unsur dalam
masyarakat dengan kenyataan yang ada pada masyarakat sekarang ini.
c.
Masalah sosial
karena faktor biologis biasanya berhubungan dengan kondisi fisik manusia yang
kurang sehat. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya fasilitas kesehatan,
kurangnya perekonomian, pendidikan serta bantuan dari pemerintah.
d.
Faktor
Psikologis
Pada faktor psikologis, masalah sosial dapat terjadi karena gangguan psikologis atau kejiwaan hingga depresi yang dialami oleh suatu masyarakat
Hal yang dapat kita lakukan untuk
mengatasi masalah sosial yaitu dengan melakukan pengendalian sosial. Dengan
melakukan pengendalian sosial maka kita dapat mengatasi atau mencegah
terjadinya masalah sosial di masyarakat.
[1]Dosen
Sosiologi.Com “8 Pengertian Masalah Sosial Menurut Para Ahli dan Cara
Mengatasinya Lengkap.”, 11 Februari
2018, https://dosensosiologi.com/pengertian-masalah-sosial-menurut-para-ahli-dan-cara-mengatasinya-lengkap/.
Diakses 26 November 2020
[2] Budi
Muhammad Taftazani. Masalah Sosial dan
Wirausaha Sosial. Social Work Jurnal. Volume 7, No. 1, 2017. Hal 91
[3]
Setiadi, Elly M. dan Kolip, Usman.2011.Pengantar
Sosiologi.Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal 32
[4]
Dewi, Santi Sari.2018.Hafal Mahir Materi
Sosiologi untuk SMA/MA Kelas 10,11,12. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia. Hal 94
DAFTAR PUSTAKA
Budi
Muhammad Taftazani. Masalah Sosial dan
Wirausaha Sosial. Social Work Jurnal. Volume 7, No. 1, 2017.
Dewi, Santi Sari.2018.Hafal Mahir Materi Sosiologi untuk SMA/MA Kelas 10,11,12. Jakarta :
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Dosen Sosiologi.Com “8 Pengertian Masalah Sosial
Menurut Para Ahli dan Cara Mengatasinya Lengkap.” https://dosensosiologi.com/pengertian-masalah-sosial-menurut-para-ahli-dan-cara-mengatasinya-lengkap/
Setiadi, Elly M. dan Kolip, Usman.2011.Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
No comments:
Post a Comment