Ella Nurdianti
Interaksi sosial adalah
hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dengan orang perorangan, kelompok
perkelompok, maupun perorangan terhadap perkelompok ataupun sebaliknya.[i] Interaksi
sosial juga merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. [2]
Berdasarkan pengertian tersebut, maka
pengertian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan
manusia yang lain, baik secara individu maupun dengan kelompok.
Interaksi sosial sangat penting bagi kehidupan manusia karena manusia merupakan makhluk sosial yang berarti bahwa seluruh manusia tidak dapat hidup sendiri dan ditakdirkan untuk hidup bermasyarakat serta berinteraksi satu sama lainnya demi tercapainya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan.
Bentuk-Bentuk
Interaksi Sosial Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu asosiatif
dan disosiatif.
a. Asosiatif
Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan. Interaksi sosial ini terdiri atas beberapa hal berikut.
1. Kerja sama (cooperation)
Kerjasama terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa
mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk
bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Berdasarkan pelaksanaannya terdapat
empat bentuk kerjasama, yaitu bargaining (tawar-menawar), cooptation
(kooptasi), koalisi dan joint-venture (usaha patungan). [3]
2. Akomodasi
Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan.
3. Asimilasi
Asimilasi timbul bila ada kelompok masyarakat dengan
latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam
jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah
sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran. Asimilasi timbul
bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda,
saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun
kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan
baru sebagai kebudayaan campuran. [4]
4. Akulturasi
Proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok
masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur -
unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur -
unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri,
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri. [5]
b.
Disosiatif
Interaksi
sosial ini mengarah pada bentuk pemisahan dan terbagi dalam tiga bentuk sebagai
berikut:
- Persaingan/kompetisi Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
- Kontravensi Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik.
- Konflik Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut. [6]
1.Status Sosial
Status
Sosial adalah kedudukan seseorang dalam masyarakat. Status sosial berhubungan
erat dengan hak dan kewajiban. Status sosial memberi bentuk dan pola pada
interaksi sosial, dengan demikian berarti interaksi sosial berhubungan erat
dengan status sosial. Pada dasar-nya status sosial merupakan kumpulan hak-hak
dan kewajiban seseorang dalam masyarakat. Setiap individu dalam masyarakat
mempunyai berbagai status sosial. Status sosial yang ada dalam masyarakat
dibedakan menjadi enam. Keenam status itu dapat diuraikan sebagai berikut;
- Ascribed status, yaitu status yang diperoleh secara alami atau otomatis, yang dibawa sejak manusia dilahirkan. Contohnya, Jika seorang ayah bergelar andi (bangsawan Bugis), anaknya juga mendapat gelar andi
- Achieved status, yaitu status yang diperoleh dengan melalui usaha atau perjuangan sendiri dan dengan disengaja. Semua individu berpeluang menduduki status ini asal memenuhi syarat-syarat tertentu. Contohnya, gelar kesarjanaan.
- Assigned status, yaitu status yang diberikan kepada seseorang yang telah berjasa memperjuangkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat. Contohnya, gelar pahlawan.
Dalam
kehidupan masyarakat sering timbul pertentangan yang dialami seseorang
sehubungan dengan status yang dimilikinya. Konflik status yang timbul dalam
masyarakat, antara lain berikut ini.
- Konflik status individual, yaitu konflik yang terdapat dalam diri pribadi seseorang (batin sendiri). Contoh: seorang siswa SMK harus memilih antara keinginan bekerja atau mengikuti keinginan ibunya untuk kuliah.
- Konflik status antarkelompok, yaitu konflik yang terjadi karena satu kelompok merugikan kelompok lain. Contoh: peraturan yang dikeluarkan Pemda bertentangan dengan peraturan yang ada di pusat.
- Konflik status antarindividu, yaitu konflik status yang terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain. Contoh: seorang polisi harus menangkap pencuri, padahal pencuri tersebut istrinya sendiri
2. Peran
Sosial
Peran
sosial adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status
sosialnya. Antara peran dan status sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Tidak ada
peran tanpa status sosial atau sebaliknya. Peran sosial bersifat dinamis
sedangkan status sosial bersifat statis. Dalam masyarakat, peran dianggap
sangat penting karena peran mengatur perilaku seseorang berdasarkan norma-norma
yang berlaku di masyarakat. Dengan demikian pola peran sama dengan pola
perilaku. Pola peran dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga macam,
berikut ini.
- Peran Ideal, yaitu peran yang diharapkan masyarakat terhadap status-status tertentu. Misalnya peran ideal seorang siswa adalah rajin belajar, sopan-santun, dan pandai.
- Peran yang diinginkan yaitu peran yang dianggap oleh diri sendiri. Misalnya seorang ibu tidak ingin berperan sebagai kakak bagi anak perempuannya yang menginjak remaja.
- Peran yang dikerjakan yaitu peran yang dilakukan individu sesuai dengan kenyataannya. Misalnya seorang bapak berperan sebagai kepala keluarga.
Di
dalam masyarakat banyak individu yang memiliki lebih dari satu peran yang
berbeda-beda. Kondisi ini dapat berakibat dinamis bagi peran sosial, namun
dapat pula menimbulkan konflik, ketegangan, kegagalan, dan kesenjangan dalam
berperan. Konflik peran sosial timbul jika orang harus memilih peran dari dua
status atau lebih yang dimilikinya pada saat bersamaan.
- Ketegangan, terjadi apabila seseorang mengalami kesulitan melakukan peran karena adanya ketidaksesuaian antara kewajiban yang harus dijalankan dengan tujuan peran itu sendiri. Contohnya seorang pimpinan perusahaan menerapkan disiplin yang ketat kepada karyawannya yang sebagian besar adalah keluarga dekatnya.
- Kegagalan peran, terjadi apabila seseorang tidak sanggup menjalankan berbagai peran sekaligus karena terdapat tuntutan-tuntutan yang saling bertentangan.
- Kesenjangan peran (role distance), terjadi apabila seseorang harus menjalani peran yang tidak menjadi prioritas hidupnya sehingga merasa tidak cocok menjalankan peran tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas bahwa Interaksi
sosial adalah hubungan timbal balik yang berkaitan dengan orang perorangan, kelompok
perkelompok, maupun perorangan terhadap perkelompok ataupun sebaliknya. Status sosial adalah hubungan timbal balik antara individu
yang satu dengan individu yang lain, saling memengaruhi dan didasarkan pada
kesadaran untuk saling menolong. sedangkan peran sosial adalah proses saling
memengaruhi diantara dua orang atau lebih. Pada
dasar-nya status sosial merupakan kumpulan hak-hak dan kewajiban seseorang
dalam masyarakat. Setiap individu dalam masyarakat mempunyai berbagai status
sosial. Peran sosial adalah
pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Antara
peran dan status sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Tidak ada peran tanpa
status sosial atau sebaliknya. Peran sosial bersifat dinamis sedangkan status
sosial bersifat statis. Dalam masyarakat, peran dianggap sangat penting karena
peran mengatur perilaku seseorang berdasarkan norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
Jadi, status
dan peran menenentukan apa yang dapat diperbuat seseorang bagi masyarakat serta
kesepakatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya. semakin banyak status dan
peran seseorang, semakin beragam pula interaksinya dengan orang lain. Interaksi
sosial seseorang tergantung pada status dan perannya dalam masyarakat. Dengan kata lain, Jika Status adalah Nama Posisi
tertentu, maka Peran adalah tindakan-tindakan tertentu yang diharapkan oleh
masyarakat dilakukan oleh orang yang berada atau duduk pada status tertentu
tadi.
[1]Elly M Setiadi & Usman Kolip, Pengantar Sosiologi.
Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya.(Cet.
II; Jakarta: Kencana, 2011) h. 63
[2]Soerjono
Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar. (Cet. Ke-43; Jakarta: Rajawali Press,
2010) h. 55
[3]Soerjono
Seikanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Cet. Ke-43; Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2010), h. 65-68
[4]Elly M.
Setiadi dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial, Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya (Cet.ke-2 ; Jakarta:
Kencana, 2011), h. 81
[5]Jabal
Tarik Ibrahim, Sosiologi Pedesaan (Cet. I; Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang, 2003) h. 22
[6]J. Swi
Narwoko & Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (edisi
keempat, Cet. Ke-5; Jakarta: Kencana, 2011) h. 65-71
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim,
Jabal Tarik, Sosiologi Pedesaan. Cet.
I; Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2003.
Kolip, Elly M Setiadi & Usman, Pengantar
Sosiologi. Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Cet. II; Jakarta:
Kencana, 2011.
Suyanto, J. Swi Narwoko & Bagong, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan.
edisi keempat, Cet. Ke-5; Jakarta: Kencana, 2011.
Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. Cet. Ke-43; Jakarta: Rajawali Press,
2010
No comments:
Post a Comment