Thursday, 10 December 2020

KETERATURAN SOSIAL

VIBIOLA ANANDA PUTRI


Keteraturan sosial adalah suatu kondisi masyarakat yang mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Wujud keteraturan sosial dapat dihihat dalam kehidupan masyarakat yang aman, tertib, sahing menghormati, dan mengedepankan gotong royong. Keteraturan sosial dalam masyarakat dapat terbentuk melalui unsur-unsur yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Keteraturan sosial identik dengan kondisi sosial yang stabil dan hubungan sosial antarindividu atau masyarakat yang harmonis. Kondisi stabil tercermin dengan adanya pola perilaku sosial yang selaras dengan nilai dan norma yang berlaku.

Menurut Email Durkheim prinsip keteraturan sosial pada dasarnya adalah karena setiap orang, individu baik secara kognitif, emosional dan seluruh perilakunya selalu dan pada dasarnya sesuai dengan fakta sosial[1]. Melalui interaksi sosial, manusia saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun dan gotong royong. Sikap-sikap tersebut mampu menciptakan keteraturan dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat yang mendorong munculnya keteraturan sosial[2]. Keteraturan sosial merupakan suatu kondisi yang sendi-sendi kehidupan bermasyarakatnya berjalan tertib dan teratur sehingga tujuan kehidupan bermasyarakat dapat tercapai. Ciri-ciri terbentuknya ketertiban sosial yaitu:

a.    Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang berlaku

b.    Individu atau kelompok memahami dan mengetahui nilai dan norma yang berlaku.

c.    Individu atau kelompok menaati nilai dan norma dengan sebaik-baiknya.

Beberapa unsur keteraturan sosial[3]:

1.    Tertib Sosial

Tertib sosial adalah keadaan masyarakat dengan kehidupan tertib dan teratur sebagai hasil dari interaksi sosial yang berjalan harmonis. Sebagai contoh, masyarakat yang menggunakan jalan raya. Pengguna jalan raya yang memahami norma yang berlaku akan menaati aturan lalu lintas. Sementara itu, pengguna jalan yang tidak memahami norma sosial akan melanggar aturan lalu hintas.

2.    Order

Order adalah sistem norma dan nilal sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyaralat. Order dapat tercapai apabila terdapat tertib soial dan setiap individu melaksanakan hak serta kewajibannya. Contoh order adaah adat istiadat yang dijadikan pedoman dalam Kehidupan kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan masyarakat, dari dahulu sampai dengan pada saat ini.

 

3.    Keajekan

Keajekan adalah kondisi yang berkaiatan erat dengan keteraturan sosial, dimana kondisi ini berlangsung tetap serta berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu, Keajekan ini juga adalah hasil hubungan yang terjadi dalam rutinitas kehidupan manusia. Misalnya, dalam lembaga pendidikan, khsusnya untuk setiap peserta didik yang selalu datang setiap pagi ke sekolah. Atau para petani sawah yang selalu membawa peralatan pertanian setaip harinya. Merupakan salah satu contoh dalam keterauran sosial.

4.    Pola

Pola adalah corak yang mengakibatkan hubungan tepat dalam proses interaksi sosial, sehingga seringakli keadaan ini dijakan sebagai model secara genral karena dianggap mampu mengatasi dan mengantisipasi perubahan sosial yang berdampak pada hal negatif. Contoh pola dalam kehidupan bermasyarakat adalah musyawarah yang seringkali dijadikan oleh masyarakat sebagai cara menyelesaikan masalah, hal ini lantaran pola dam bermusyawarah sudah teruji penggunaannya dalam menyelesaikan masalah.

 

Syarat-syarat Keteraturan sosial

1.    Terdapat kesadaran warga tentang pentingnya keteraturan masyarakat.

2.    Terdapat norma sosial yang dianggap sesuai dengan keadaan butuh terhadap peradaban yang terjadi pada kehidupan bermasyarakat.

3.    Terdapat aparat penegak hukum dalam Lembaga Hukum yang haruslah konsisten untuk bisa mensjalankan segala tugas, fungsi, dan wewenangnya dalam menejalakan amanah yang diembannya

Faktor Pendorong dan Penghambat Keteraturan Sosial

1.    Faktor Pendorong Keteraturan Sosial

a)  Kerjasama ialah salah satu bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan Bersama

b)  Akomodasi yaitu sebuah upaya untuk mencapai penyelesaian dari suatu konflik atau pertikaian

c)  Asimilasi merupakan proses penyesuaian dua atau lebih budaya masyarakat yang berbeda menjadi satu budaya hasil perpaduan atau peleburan budaya-budaya sebelumnya.

d)  Akulturasi artinya proses penyesuaian dua dua atau lebih budaya masyarakat yang berbeda menjadi satu tanpa menghilangkan kepribadian budaya asli masing-masing.

2.    Faktor Penghambat Keteraturan Sosial

a)    Persaingan yakni suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar mendapatkan kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.

b)   Kontravensi merupakan segala bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan bertentangan atau konflik.

c)    Pertentangan atau konflik sosial adalah beberapa proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal antar orang yang bertikai.

Contoh mengenai keteraturan sosial  yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat adalah terjadinya kegiatan untuk saling mengingatkan antar teman, tetangga, dan saudara mengenai kegiatan pelanggaran, baik pencurian, mencontek, atau kegiatan lainnya. Hal ini sudah tergolong dalam keteraturan sosial, lantaran dengan cara inilah teman yang ada disekeliling kita akan kembali mengingatkan ketka kita mengelami permasalahan[4].

  

 

Kesimpulan

Keteraturan sosial diperlukan dalam suatu masyarakat memiliki tujuan-tujuan atau cita-cita tertentu. Jadi untuk mencapai tujuan-tujuan ini, maka keteraturan sosial sangat diperlukan. Tanpa keteraturan, mustahil tujuan-tujuan itu dapat dicapai. Ada banyak tujuan yang ingin dicapai oleh suatu masyarakat antara lain kehidupan yang aman dan tentram, pembangunan yang berhasil, dan stabilitas yang mantap. Hubungan antara keteraturan sosial dan interaksi sosialadalah, keteraturan sosial tidak akan tercipta tanpa adanyainteraksi sosial yang selaras dan serasi adengan nilai-nilai dannorma-norma sosial yang ada. Masyarakat yang teratur hanya dapat dicapai apabila setiap individu melaksanakan kewajiban dan menerima haknya dari orang lain. Salah satu kewajiban yang harus dilakukan individu agar terwujud keteraturan sosial adalah menaati norma dan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat tersebut. keteraturan sosial tidak terlepas dari unsur-unsur, nilai-nilai, kebudayaan dan sikap yang menjadikan dasar dalam menentukan sesuatu yang penting dan benar.

 



[1] Yustinus Suhardi Ruman. Keteraturan Sosial, Norma dan Hukum : Sebuah Penjelasan sosiologis. Jurnal Hukum Prior’s. Vol. 2, No. 2, Februari 2009. Hal. 107

[2] Waluyo, M.Hum. Ilmu Pengetahuan Sosial. 2008. Hal. 45

[4] Taufiq Rohman Dhohiri, M.Si. Sosiologi. 2007. Hal. 75

  

DARTAR PUSTAKA

Rohman, Dhohiri Taufiq. 2007. Sosiologi. Yudhistyra. Jakarta.

Sidiqharim. “Keteraturan Sosial”, https://sosiologis.com/keteraturan-sosial#:~:text=Keteraturan%20sosial%20identik%20dengan%20kondisi,nilai%20dan%20norma%20yang%20berlaku.

Waluyo. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Intan Pariwara. Jakarta.

Suhardi, Ruman Yustinus. Keteraturan Sosial, Norma dan Hukum : Sebuah Penjelasan sosiologis. Jurnal Hukum    Prior’s. Vol. 2, No. 2, Februari 2009

 

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...