Sunday, 20 December 2020

Wayang Wong (Wayang Orang)

Rolin Simanjuntak


Indonesia memiliki kekayaan budaya dengan keunikan yang beragam. Khususnya seni pertunjukan Wayang. Wayang merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat yang masih banyak penggemarnya hingga saat ini. Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggerakkan tokoh-tokoh pewayangan yang dipilih sesuai dengan cerita yang dibawakan. Cerita-cerita yang dipilih bersumber pada kitab Mahabarata dan Ramayana yang bernafaskan kebudayaan dan filsafat Hindu, India, namun telah diserap ke dalam kebudayaan Indonesia. Dalam setiap pegelaran, sang dalang dibantu para swarawati atau sindhen dan para penabuh gamelan atau niyaga, sehingga pertunjukan wayang melibatkan banyak orang.[1]

Di Indonesia, Wayang telah menyebar hampir keseluruh bagian wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Terdapat berbagai macam jenis Wayang yang ada di Pulau Jawa, salah satunya adalah

Wayang Wong (bahasa Jawa) yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Wayang Wong pertama kali muncul diperkirakan pada abad ke-18 di Solo.

Wayang wong adalah  salah  satu  jenis  teater tradisional  Jawa  yang  merupakan  gabungan antara  seni  drama  yang  berkembang  di  Barat dengan pertunjukan wayang yang tumbuh dan berkembang  di  Jawa.  Jenis  kesenian  ini  pada mulanya  berkembang  terutama  di  lingkungan kraton dan kalangan para priyayi (bangsawan) Jawa.[2] Pertunjukan Wayang Orang tidak lagi di keraton, tetapi sudah merupakan tontonan yang dijual atau dikomersialkan, hal ini dibuktikan dengan munculnya grup-grup wayang orang seperti Wayang Orang RRI Surakarta, Wayang Orang Ngesti  Pandawa (Semarang), Wayang Orang Sri Wahito (Yogyakarta), Wayang Orang Bharata (Jakarta), dan Wayang Orang Sriwedari yang sudah berdiri sejak tahun 1901.[3]

Sesuai dengan nama sebutannya, wayang tersebut tidak lagi dipentaskan dengan memainkan boneka-boneka wayang (Wayang Kulit yang biasanya terbuat dari bahan kulit kerbau ataupun yang lain), akan tetapi menampilkan manusia-manusia sebagai pengganti boneka-boneka wayang tersebut. Para pemain Wayang Wong memakai pakaian yang sama seperti hiasan-hiasan yang dipakai pada wayang kulit. Supaya bentuk muka atau bangun muka mereka menyerupai wayang kulit (kalau dilihat dari samping), sering kali pemain wayang orang ini diubah/dihias mukanya dengan tambahan gambar atau lukisan.

Cerita-cerita yang diangkat dalam wayang orang berbasis kepada cerita kolosal yaitu Mahabharata dan Ramayana. Hal yang menarik dari pertunjukan wayang orang ini adalah adanya tari kolosal atau individu per pemain di setiap jeda cerita. Selain itu wayang orang juga menampilkan tokoh punakawan sebagai pencair suasana yang merupakan penggambaran keadaan kawulo alit atau masyarakat secara umum dan abdi dalem.[4]

Adapun unsur-unsur yang ada dalam pertunjukan Wayang Orang sebagai berikut:

·         Gedung

Gedung ialah tempat dimana wayang orang dipentaskan, didalam gedung terdapat alat dan sarana pendukung pertunjukan, seperti panggung dan pelengkapan lain seperti layar sebagai latar belakang untuk pergantian suasana. Layar di sini berupa kain yang berukuran cukup besar yang ada lukisan yang menggambarkan suasana adegan yang berlangsung. Lukisan ini biasanya berupa di dalam kraton/istana, jalan, hutan, sungai dan pemandangan yang lain.

·         Dalang

Dalang ialah orang yang mempunyai kedudukan sentral dalam pertunjukan wayang. Seorang dalang bertanggung jawab atas seluruh pergelaran yang sedang berlangsung, memimpin musik, membuat hidupnya pertunjukan, bertindak sebagai penyaji.

·         Gamelan Dan Pangrawit

Setiap penyajian Wayang Orang diperlukan iringan gamelan “musik”, fungsi dari gamelan beserta pengrawitnya ialah untuk mengiringi dan mendukung suasana yang diinginkan, juga ritme gamelan “musik” berfungsi untuk mendukung suasana pertunjukan.

·         Sutradara

Sutradara dalam pertunjukan wayang ialah individu/personal yang mengarahkan dan mengkoordinasi segala unsur pertunjukan dengan paham serta mempunyai kecakapan, sehingga mencapai suatu pertunjukan yang berhasil.

·         Gerak Tari

Gerak tari ialah tata laku gerak dalam tari, pada hakekatnya tari dalam pertunjukan wayang orang ialah merupakan bagian keseluruhan pertunjukan Wayang Orang. Tari yang digunakan di panggung Wayang Orang adalah tari tradisional klasik. Tari Wayang Orang dibagi menjadi beberapa karakter yaitu tari putri luruh, tari putri lanyap, tari putra luruh, tari putra lanyap, tari putra gagah dan gecul. Ragam gerak tari yang disajikan adalah gerak baku, artinya telah ada patokannya misalnya, gajah-gajahan, golek iwak, bapang, ukel wutuh, besut, sabetan, lumaksana, kebyok kebyak sampur.

·         Busana

Busana adalah kostum yang berfungsi untuk menghidupkan perwatakan pelaku/tokoh wayang yang dibawakan, artinya sebelum dia berdialog, kostum yang dikenakan sudah menunjukkan siapa dia sebenarnya.

·         Rias

Tata rias dalam wayang, orang membuat wajah dan kepala sesuai dengan peran tokoh wayang yang dikehendaki.

·         Lampu Dan Suara

Pada zaman dahulu saat awal perkembangannya, pertunjukan Wayang Wong hanya menggunakan penerangan dari api, yang bersumber dari minyak kelapa atau minyak tanah. Untuk pengaturan suara menggunakan kentongan, seiring perkembangan zaman, kemudian menggunakan penerangan lampu listrik serta alat pengeras suara “sound system”. Semua alat berguna untuk membantu pertunjukan, baik untuk menerangi maupun mengatur suara dalam pertunjukan Wayang Wong. Penataan lampu bukan hanya sekedar untuk penerangan semata, namun juga berfungsi untuk menciptakan suasana yang diinginkan dan memberi daya hidup pertunjukan secara langsung yaitu efek sinar lampu dapat memberi kontribusi pada suasana dramatik pertunjukan.[5]

Jadi, secara tidak langsung memberi suasana/daya hidup pada para pemain wayang dan perlengkapan lainnya. Begitu pula dengan penataan suara dapat dikatakan berhasil jika dapat menjadi jembatan komunikasi antara pertunjukan dengan penonton, artinya penonton dapat mendengar dengan baik dan jelas tanpa gangguan apapun sehingga terasa nyaman menikmati pertunjukan Wayang Wong.

Adapun ciri-ciri Wayang Orang antara lain yaitu :

  1. Pertunjukan Wayang Orang tidak dapat dipisahkan dari banyak komponen antara lain seperti gerak tari, kostum penari, irama gamelan, tembang, dialog sampai pada make up yang seluruhnya menyatu menjadi satu pertunjukan seni yang membuat orang terpesona.
  2. Untuk bisa menjadi seorang penari Wayang Orang bukan hanya bisa menari, tetapi juga harus bisa bernyanyi dalam bahasa Jawa. Dalam menari juga tidak dapat sembarang menari ikut irama. Wayang Orang adalah suatu pertunjukan yang sangat penuh dengan aturan, wayang adalah filosofi kehidupan.
  3. Dalam pertunjukan, tata krama, etika, sopan santun seluruhnya terdapat pada wayan gorang. Seperti misalnya, Gatot Kaca yang gagah dan sakti, sifat ini terlihat dari gerakan tarinya. Pemeran Gatot Kaca merupakan orang yang mempunyai angkatan kaki yang tinggi, mata yang awas dan tangan yang selalu terlentang. Pada setiap gerakan menujukkan kegagahan, tetapi ketika Gatot Kaca bertemu dan berbicaran dengan Arjuna, pamannya, Gatot Kaca tidak boleh mengangkat kakinya tinggi-tinggi sebab tidak sopan. Pada sisi ini merupakan sebuah nilai moral.
  4. Selain menari ada dialog yang biasanya dalam bentuk tembang. Nembang atau menyanyi terdapat dua macam,  yaitu yang pertama menyanyi tanpa diringi oleh musik yang disebut dengan bhowo atau bisa juga dinamakan sworo lola yang memiliki arti suara sendiri. Yang kedua adalah greget saut, yang artinya keadaan, terdapat emosi yang jelas.
  5. Dalam tarian Wayang Orang ada istilah wirogo, wiroso, dan wiromo. Wirogo artinya digerakkan oleh raga (fisik), wiroso artinya digerakkan oleh rasa dan wiromo artinya mengikuti irama. Tidak sama dengan tarian lainnya, seperti tarian dangdut yang hanya sekedar mengikuti irama saja, menggerakan badan, pada tarian wayang, tarian wayang tersebut selain bergerak mengikuti irama juga dengan penjiwaan yang mendalam.
  6. Kostum dan make up dalam Wayang Orang semuanya bergantung dengan karakter tokoh wayang yang akan diperankan. Adapun masing- masing karakter mempunyai ciri khasnya sendiri dari bentuk jamang (mahkota), aksesorisnya, senjatanya, bentuk mata, dan lain sebagainya.[6]

Wayang Orang dapat bertujuan sebagai media informasi karena dari segi penampilannya, sangat komunikatif di dalam masyarakat. Dapat dipakai untuk memahami sesuatu tradisi, dapat dipakai sebagai alat untuk mengadakan pedekatan kepada masyarakat, memberikan informasi mengenai masalah-masalah kehidupan dan segala seluk-beluknya. Wayang sebagai media hiburan, karena wayang dipakai sebagai pertunjukan di dalam berbagai macam keperluan sebagai hiburan. Selain dihibur para peminat dibudayakan dan diperkaya secara spiritual.

 

·         Kesimpulan

      Wayang merupakan kebudayaan peninggalan yang masih tetap lestari hingga saat ini. Salah satunya yakni pertunjukan kesenian Wayang Wong atau Wayang Orang yang merupakan suatu pertunjukan teater tradisional yang dipentaskan langsung oleh manusia-manusia sebagai pemain atau pemeran tokoh-tokoh  yang didasarkan pada cerita wayang, tidak seperti Wayang Kulit yang menggunakan boneka-boneka wayang yang menjadi pemeran dalam wayang tersebut. Wayang Wong mengambil cerita dari Ramayana dan Mahabarata yang sebagai induk ceritanya. Oleh karena itu kesenian Wayang Orang merupakan tontonan dan sekaligus tuntunan hidup bagi masyarakat Jawa, yang relevan dengan perkembangan zaman.

 


[1] Ditwdb. “Wayang Indonesia.”, 17 Desember 2015, https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/wayang-indonesia/. Diakses 15 Desember 2020.

[2] Soedarsono. Wayang Wong : The Ritual Dance Drama In The Court Of Yogyakarta Edition 2. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1990. Hal. 4

[3] Soedarsono. Wayang Wong : The Ritual Dance Drama In The Court Of Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1984. Hal. 39

[4] Wikipedia. Wayang Orang. https://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_orang. Diakses 15 Desember 2020.

[5] Dosen Pendidikan 2. “Wayang Orang Adalah.”, 6 Oktober 2020, https://www.dosenpendidikan.co.id/wayang-orang-adalah/. Diakses 15 Desember 2020.

[6] Mughnifar. “Pengertian Wayang Orang, Tujuan, Fungsi Dan Ciri-Ciri Terlengkap.”, 10 Oktober 2020, https://materibelajar.co.id/pengertian-wayang-orang/. Diakses 15 Desember 2020.

  

DAFTAR PUSTAKA 

Ditwdb. “Wayang Indonesia.” https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/wayang-indonesia/

Dosen Pendidikan 2. “Wayang Orang Adalah.https://www.dosenpendidikan.co.id/wayang-orang-adalah/.

Mughnifar. “Pengertian Wayang Orang, Tujuan, Fungsi Dan Ciri-Ciri Terlengkap.https://materibelajar.co.id/pengertian-wayang-orang/

Soedarsono. 1984. Wayang Wong : The Ritual Dance Drama In The Court Of Yogyakarta Edition 2. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Soedarsono. 1990. Wayang Wong : The Ritual Dance Drama In The Court Of Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Wikipedia. “Wayang Orang.” https://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_orang. Diakses 15 Desember 2020.

 

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...