Saturday, 26 December 2020

Stratifikasi Sosial

Intan Afriyani Aisyah


Istilah stratifikasi (stratification) berasal dari kata strata dan stratum yang  berarti  lapisan.  Karena  itu  stratifikasi  sosial  (social  stratification) sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan (stratum).

Stratifikasi sosial  adalah perbedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Menurut sosiolog Italia, Gaetano Mosca bahwa pembedaan di dalam masyarakat ini terkait dengan konsep kekuasaan, yakni ada sekelompok orang memang berkuasa atas kelompok orang yang lain. [1]

          Terdapat proses dibentuknya stratifikasi sosial :

  1. Ukuran kekayaan adalah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah material saja. Harta mau benda yang dianggap sebagai kekayaan akan dijadikan sebagai perbedaan masyarakat didalam sosial, sehingga masyarakat yang memiliki kekayaan yang melimpah akan diposisikan sebagai sosial tertinggi, dan seperti itu sebaliknya, jika kekayaannya rendah, maka posisi sosialnya berada pada golongan yang rendah juga. Kekayaan tersebut terlihat pada rumah, cara berpakaian yang kenakan, benda-benda yang bagus dan juga bisa dapat dilihat dari pendirian.
  2. Ukuran kekuasaan dan wewenang adalah seseorang yang memiliki wewenang tinggi ataupun menempati sebagai pemimpin, maka ditempatkan diposisi teratas karena unsur kekuasaan termasuk dalam unsur kekayaan. Seseorang yang memiliki kekuasaan yang tinggi merupakan orang kaya.
  3. Ukuran kehormatan adalah seseorang yang memiliki gelar dan diukur dari kekayaan material, maka akan disegani dan dihormati oleh masyarakat
  4. Ukuran ilmu pengetahuan adalah seseorang yang memiliki ilmu lebih atau berpendidikan tinggi, sehingga akan dianggap sebagai seseorang yang menguasai ilmu di sosial masyarakat.[2]

Sifat-sifat stratifikasi sosial sendiri pada dasarnya dibedakan didalam lingkungan masyarakat yaitu pertama, sifat tertutup adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan untuk berpindah karena stratifikasi sosial sifat tertutup ini sangat bersangkutan pada keturunan. Contohnya pada sistem kasta yang ada di Bali. Kedua, sifat terbuka adalah stratifikasi sosial yang memungkinkan akan terjadinya perpindahan. Contoh pada perubahan status karena kekayaan, bisa saja jika tingkat kekayaannya menurun maka akan digolongkan disosial yang rendah, begitu juga sebaliknya. Ketiga, stratifikasi sosial sifat campuran adalah sistem gabungan antara sifat tertutup dan terbuka.[3]

Sebab-sebab terjadinya stratifikasi sosial yaitu, stratifikasi yang dibentuk secara sengaja terjadi apa bila masyarakat melakukan mufakat atau kesepakatan bersama untuk membentuk stratifikasi sosial, jika kesepakatan itu telah diadakan maka hasil berdasarkan kesepakatan bersama tersebut dapat mencapai tujuan bersama secara positif. Contohnya pada masyarakat yang memiliki wewenang seperti TNI. Dan ada pula stratifikasi yang dibentuk secara tidak sengaja, yaitu jika seseorang yang usianya lebih tua, maka akan dianggap sebagai penasehat bahkan dihormati dan  begitu pula dengan orang yang kaya.

Perbedaan stratifikasi di kehidupan tradisional dan modern.

Stratifikasi sosial dikehidupan tradisional, misalnya pada masyarakat yang mata pencahariannya dengan cara berkebun, berburu, mempunyai lahan padi sendiri sehingga akan disegani dan menempati lapisan sosial yang tinggi. Contoh lainnya, pada zaman dimana kehidupan masyarakat dulu, jika seseorang yang tinggal dikampung sudah beribuan tahun berada dikampung tersebut maka akan dihormati sebagai penguasa, bahkan sebagai penasehat.

Sedangkan stratifikasi sosial modern, misalnya seseorang memiliki tempat tinggal yang besar mewah, maka akan diseganin. Contohnya lainnya saja pada seseorang yang berpangkat (TNI) maka dimasyarakat akan dihormati bahkan ditakuti.[4]

Adapun dampak statifikasi sosial pada kehidupan masyarakat yaitu sangat besar dan sangat berpengaruh, karena dengan kelas sosial yang ada akan menyediakan masyarakat dengan apa yang mereka butuhkan. Stratifikasi sosial dalam masyarakat digambarkan mengerucut atau seperti piramida, hal ini disebabkan semakin tinggi kelas sosial, semakin sedikit pula jumlah yang menempatinya.

Adapun dampak stratifikasi sosial pada dalam kehidupan masyarakat adalah, pertama, orang yang menduduki kelas sosial yang berbeda akan memiliki kekuasaan; kedua, kemungkinan timbulnya proses sosial yang  berupa persaingan, maupun konflik; ketiga, penyimpangan perilaku karena kegagalan atau ketidakmampuan mencapai posisi tertentu. Dan ada dampak positif stratifikasi sosial pada kehidupan masyarakat yaitu pertama,  adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakat untuk bersaing untuk berpindah kasta, sehingga mendorong setiap individu untuk berprestasi, bekerja keras. Kedua, meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah, baik atas usulan masyarakat di wilayah tersebut atau pemerintah guna menghilangkan kesenjangan sosial.

Adapun dampak stratifikasi sosial pendidikan yaitu pendidikan sangat penting bagi masyarakat karena pendidikan sebagai bekal generasi untuk semakin maju dan merubah kehidupan, maka dari itu dampak stratifikasi sosial pada pendidikan seharusnya ditiadakan karena pendidikan tidak bukan diskriminasi dalam pembelajaran. Pendidikan berhak didapatkan siapa saja, baik itu lapisan sosial teratas maupun terendah. Dan ada dampak positif terhadap stratifikasi sosial pendidikan yaitu, pelajar  akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk sukses dimasa depan. Kesempatan itu mendorong seseorang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat berhasil dimasa depan. Contohnya seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan.

 

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Stratifikasi Sosial adalah pengelompokkan masyarakat secara bertingkat, yaitu masyarakat atas, menengah dan bawah. Dalam konteks sosial proses stratifikasi sosial terjadi melalui interaksi yang kemudian membentuk menjadi sebuah kelompok. Dalam sebuah stratifikasi tersusun lapisan-lapisan yang memiliki unsur-unsur status dan peranan. Stratifikasi sosial memiliki tiga macam sifat yakni stratifikasi sosial terbuka, stratifikasi sosial tertutup dan stratifikasi campuran. Stratifikasi sosial ini sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan terutama pada pendidikan yaitu dampak menimbulkan dampak kesenjangan, konflik kelompok, bahkan dapat membahayakan konflik terhadap pelajar.

 


[1] Mauna Binti. Stratifikasi Sosial dan Perjuangan Kelas dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 3, No. 1,2015. Hal. 19-36

[2] Wikipedia. “Indonesia.” https://id.m.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial.  Diakses 28 November 2020.

[4] Mukmin Taufik. Hubungan Pendidikan dan Stratifikasi Sosial. Jurnal Studi Keislaman. Vol. 15, No. 2,2018. Hal. 27-42

 

DAFTAR PUSTAKA

Kelas Pintar. https://www.google.com/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/edutech/memahami-konsep-stratifikasi-sosial-3196/amp/. Diakses 28 November 2020.

Mauna Binti.  Stratifikasi Sosial dan Perjuangan Kelas dalam Perspektif Sosiologi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 3, No. 1,2015.

Mukmin Taufik. Hubungan Pendidikan dan Stratifikasi Sosial. Jurnal Studi Keislaman. Vol. 15, No. 2,2018.

Wikipedia. “Indonesia.” https://id.m.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial. Diakses 28 November 2020.

 

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...