Thursday, 31 December 2020

Hubungan Antar Pranata Sosial

Rolin Simanjuntak


Pranata sosial berasal dari istilah bahasa Inggris (social institution). Istilah-istilah lain pranata sosial ialah lembaga sosial dan bangunan sosial. Walaupun istilah yang digunakan berbeda-beda, tetapi social institution menunjuk pada unsur-unsur yang mengatur perilaku anggota masyarakat. Pranata juga berasal dari bahasa Latin (instituere) yang berarti mendirikan. Kata bendanya adalah (institution) yang berarti pendirian. Dalam bahasa Indonesia institution diartikan institusi (pranata) dan institut (lembaga). Institusi adalah sistem  norma atau aturan yang ada. Institut adalah wujud nyata dari norma-norma. Pranata adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu. Pranata termasuk kebutuhan sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam pranata termasuk kebutuhan sosial yang berpedoman kebudayaan. Pranata merupakan seperangkat aturan, bersifat abstrak.[1]

Jadi, pranata sosial dapat diartikan sebagai perbuatan atau perilaku masyarakat yang diatur sesuai dengan tata cara, norma-norma serta aturan tertentu yang telah disepakati bersama, yang berpedoman kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Berikut ini merupakan pengertian pranata sosial yang berbeda-beda menurut para ahli :

        1.      Prof. Dr. Koentjoroningrat

Pranata sosial adalah sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakatnya untuk berinteraksi menurut pola-pola resmi atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

        2.      Horton dan Hunt

Pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting.

        3.      Soerjono Soekanto

Pranata sosial adalah himpunan norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan bermasyarakat.

        4.      Robert Mac Iver dan Charles H. Page

Pranata sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

        5.      Leopold Von Wiese dan Howord Becker

Pranata sosial adalah suatu jaringan proses-proses hubungan antar manusia dan antar kelompok sosial yang berguna untuk memelihara hubungan-hubungan serta pola-polanya yang sesuai dengan minat dan kepentingan manusia dan juga kelompok.[2]

Melalui pengertian menurut para ahli tersebut maka dapat diambil beberapa unsur pentingnya sebagai berikut :

  1. Pranata sosial merupakan kebutuhan khusus dalam kehidupan bermasyarakat. Kebutuhan yang dimaksud ialah nilai-nilai yang ada ada dikebudayan bermasyarakat tersebut, seperti nilai sosial, nilai spiritual, nilai budaya, dll.
  2. Pranata sosial merupakan cara berperilaku yang mengikat. Mengikat yang dimaksud disini adalah segala perilaku atau tindakan masyarakat memiliki keterikatan dengan norma-norma atau aturan yang sangat penting.

Dalam masyarakat terdapat berbagai pranata sosial yang saling berhubungan. Sebagai contoh, masyarakat merupakan tatanan yang terdiri atas berbagai pranata sosial yang saling berkaitan, antara lain pranata pendidikan, rekreasi, keluarga, politik, ekonomi, agama, dan kesehatan. Norma pranata pendidikan “raih prestasi belajar setinggi mungkin”. Norma pendidikan berkaitan dengan norma pranata politik “pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”, dengan norma pranata ekonomi “penghasilan besar diberikan kepada pekerja ahli”, dan lain-lain. Antar pranata sosial dalam masyarakat hubungannya tidak selalu saling dukung dan melengkapi. Kenyataan menunjukkan bahwa ketidakcocokan antar suatu pranata sosial dengan berbagai pranata sosial lain sering tidak terhindarkan. Semakin berkembang suatu masyarakat, semakin mungkin terjadi ketidakcocokan antarpranata sosial. Sebagai contoh seperti kebiasaan merokok. Norma dalam pranata kesehatan menekankan dihindarinya kebiasaan ini, namun pranata ekonomi justru menekankan norma yang berbeda. Berkembangnya industri rokok berarti, perluasan lapangan kerja, peningkatan penerimaan pajak, dan pembangunan sekolah serta rumah sakit oleh pemerintah. Dalam hubungan antara pranata sosial yang satu dengan pranata sosial lainnya, adakalanya terjadi perubahan cepat yang dialami oleh salah satu pranata sosial, tidak diikuti perubahan oleh pranata lain. Jika keadaan ini terjadi, akan terjadi kesenjangan antara pranata sosial yang satu dengan pranata sosial yang lain. Kesenjangan antarpranata sosial ini sering disebut sebagai kesenjangan budaya (cultural lag).[3]

Contoh perkembangan yang sangat cepat dalam pranata ekonomi, ditandai oleh peningkatan jumlah pengangguran yang sangat tinggi di kota-kota besar seperti Jakarta. Keadaan ini tidak diikuti oleh perubahan yang cepat dalam hal perluasan lapangan pekerjaan dan pelatihan tenaga kerja. Akibatnya terjadi kemiskinan, kriminalitas dan konflik.

Sesuai dengan tersebut di atas, maka tidak ada satu pun pranata sosial yang otonom, dalam arti dapat menghindari pengaruh dari pranata sosial lain. Terjadi hubungan yang saling mempengaruhi di antara pranata sosial yang ada dalam, masyarakat. Hubungan di antar pranata sosial tidak selalu berkaitan atau saling berhubungan, adakalanya terjadi ketidakcocokan antar pranata sosial sebagai akibat dari semakin berkembangnya suatu masyarakat atau bias jadi juga dikarenakan oleh terjadinya perubahan yang cepat oleh salah satu pranata sosial yang tidak diikuti oleh pranata sosial lainnya. Maka sebaiknya hubungan antar pranata sosial terjaga dengan baik agar tidak terjadinya kesenjangan budaya antar masyarakat.

 

Kesimpulan :

Terbentuknya hubungan antar pranata sosial ialah karena adanya kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, pranata sosial bukanlah suatu hal yang tetap. Pranata sosial akan berubah sesuai dengan berubahnya kebutuhan masyarakat dan perkembangan masyarakat. Dalam hubungannya antar pranata sosial tersebut terjadi hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Namun dibalik hubungan yang saling mempengaruhi tersebut adakalanya terjadi ketidakcocokan atau kesenjangan antar pranata sosial tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan budaya (cultural lag).

 


[1] Purwaningsih. Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat. Alprin. Semarang. 2019. Hal 1

[2] Parta Setiawan. “10 Pengertian Pranata Sosial Dan Sosial.”, 8 November 2018, https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pranata-sosial/. Diakses 10 Desember 2020.

[3] Ruswanto. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XII Program Studi Ilmu Sosial. Mefi Caraka. Jakarta. 2009. Hal. 108

 

DAFTAR PUSTAKA

Parta Setiawan. “10 Pengertian Pranata Sosial dan Sosial.” https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pranata-sosial/

Purwaningsih. 2019. Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat. Alprin. Semarang.

Ruswanto. 2009. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas XII Program Studi Ilmu Sosial. Mefi Caraka. Jakarta.

 

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...