Lili Agustina
Sosiologi
adalah ilmu yang khusus mengkaji masyarakat. Para sosiolog berperan memberikan
gambaran realitas sosial yang dikaji secara ilmiah dengan metode-metode
tertentu guna mendapatkan ilmu pengetahuan.[1]
Sosiologi
mempelajari tentang interaksi-interaksi yang terjadi di tengah masyarakat.
Sejatinya masyarakat hidup berdampingan dan saling membutuhkan. Namun, ilmu
sosiologi tidak hanya mengkaji tentang ilmu sosial masyarakatnya saja, tetapi
ilmu sosiologi juga memiliki hubungan dengan ilmu sosial lainnya, yaitu :
1. Sosiologi
Sebagai Ilmu Ekonomi
Ilmu
ekonomi merupakan kajian untuk memperoleh barang-barang dan jasa produksi,
distribusi, serta konsumsi. Suatu hubungan ataupun mata rantai penting antara
ekonomi dan sosiologi adalah dua-duanya merupakan basis sosial tentang perilaku
ekonomi. Uang tidak akan mudah berpindah keluar masuk bank dengan sendirinya
atau sebagai jawaban atas kekuatan yang semata-mata bukan perseorangan. Hubungan
sosiologi dan ekonomi bahwa ekonomi yang merupakan basis perilaku sosial yang
ikut menentukan tipe dan bentuk interaksi mereka.[2]
Dalam
melakukan interaksi yang berhubungan dengan masalah ekonomi seperti menjalankan
usaha, tentunya ada interaksi antara penjual dan pembeli. Seorang penjual yang
memiliki pelayanan yang baik, maka akan meningkatkan jumlah pembeli. Sama
halnya yang terjadi di pasar tradisional, disana akan di jumpai berbagai suku
dan agama dari tiap individu. Disinilah peran ilmu sosiologi dalam mengatasi
perbedaan karakter setiap orang.
Ilmu
ekonomi
mempelajari
usaha-usaha
manusia
untuk
memenuhi
kebutuhan
yang beraneka ragam
dengan
keterbatasan
barang
dan
jasa
yang tersedia. Misalnya
ilmu
ekonomi
berusaha
memecahkan
persoalan
yang timbul karena tidak
seimbangnya
persediaan
pangan
dengan
jumlah
penduduk,
serta
mempelajari
usaha
menaikkan
produksi
guna
memenuhi
kebutuhan
masyarakat.
Adapun sosiologi mempelajari
unsur-unsur
kemasyarakatan
secara
keseluruhan.
Sosiologi
mempelajari
bagaimana
manusia
berinteraksi,
bekerja sama, bersaing dalam
upaya-upaya
pemenuhan
kebutuhan.[3]
Pembawaan
karakter dari tiap suku tentunya berbeda, ada yang logat bahasanya keras,
lembut dan mendayu-dayu. Dalam ilmu sosiologi menjelaskan tentang bagaimana
cara berinteraksi kepada semua orang. Jika kita memahami cara berinteraksi
dengan baik, semua usaha yang akan kita jalani akan berjalan dengan lancar.
2. Sosiologi
Sebagai Ilmu Politik
Ilmu
politik lebih memusatkan perhatiannya pada pemerintah dan penggunaan kekuatan
politis. Para akademis tentang ilmu politik melihatnya terutama dari gagasan di
belakang sistem pemerintahan pada operasi proses-proses politik itu. Para ahli
sosiologi, pada sisi lain menjadi lebih tertarik pada pertanyaan-pertanyaan
perilaku politik alasan orang-orang ikut serta berpolitik bergabung dalam
pergerakan politik atau mendukung isu-isu politik hubungan antara politik dan
institusi sosial lainnya.[4]
Dalam
menjalani kehidupan berpolitik, tentu adanya interaksi antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Masyarakat
yang terjun ke dunia politik harus mengetahui bagaimana cara berpolitik dengan
baik, bagaimana cara berhubungan dengan masyarakat biasa dan mengetahui cara
menyesuaikan diri dengan lingkungan politik dan ketika berada di lingkungan
masyarakat biasa.
3. Sosiologi
Sebagai Ilmu Sejarah
Ilmu
sejarah melihat kebelakang, dalam suatu usahanya untuk menggambarkan suatu
peristiwa, urutan, dan maknai tentang peristiwa yang lampau itu. Penyelidikan
sejarah telah bergeser dari laporan tentang orang-orang dan tempat-tempat untuk
menggambarkan kecendrungan sosial yang luas dari waktu ke waktu. Di dalam
putaran mereka, para ahli sosiologi banyak meminjam peranan penyelidikan
historis. Mereka telah memberikan gambaran atau menarik atas sejarah.[5]
Keduanya
mempelajari
kejadian
dan
hubungan
yang dialami masyarakat/
manusia.
Mulai dari bagaimana manusia itu ada hingga zaman modern saat ini. Pada masa
pra sejarah, interaksi antar manusia belum seperti saat ini. Interaksi yang
penuh dengan kesederhanaan menjadi ciri khas dari masyarakat pra sejarah. Pada
saat ini banyak sekali masyarakat yang memandang tingkatan status seseorang,
biasanya semakin tinggi status seseorang maka semakin di hormati. Hal ini lah
yang di katakan perkembangan zaman, dan ini lah yang merupakan hubungan
sosiologi dengan ilmu sejarah. Interaksi antar masyarakat mengalami
perkembangan dari zaman ke zaman.
Banyak
sekali metode dalam ilmu sosiologi. Salah satu metode
yang digunakan dalam sosiologi adalah
metode
historis.
Dalam
perkara
ini
para
sosiolog
senantiasa
memberikan
berbagai macam persoalan sejarah
kepada
ahli
sejarah
sehingga
ilmu
sejarah
ini akan dipengaruhi
oleh
perkembangan
sosiologi.
Oleh
sebab
itu
antara
ilmu sejarah
dan
ilmu
sosiologi
memiliki
pengaruh
timbal balik.
4. Sosiologi
sebagai Ilmu Antropologi
Seorang
manusia
akan
memiliki
perilaku
yang berbeda dengan
manusia
lainnya
walaupun
orang tersebut kembar
siam.
Ada yang baik hati
suka
menolong
serta
rajin
menabung
dan
ada
pula yang prilakunya jahat yang suka
berbuat
kriminal menyakitkan
hati.
Manusia
juga
saling
berhubungan
satu
sama
lainnya
dengan
melakukan
interaksi
dan
membuat
kelompok
dalam
masyarakat.
Hal-hal tersebut dapat
dikaji
dengan
pendekatan
antropologi
dan
sosiologi.[6]
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Sedangkan objek kajian dari antropologi adalah budaya. Tentunya, masyarakat tidak lepas dari yang namanya budaya. Indonesia yang memiliki beragam suku, tentunya memiliki kebudayaan yang beragam. Keberagaman ini lah yang menjadi peran penting dalam ilmu sosiologi. Masyarakat harus bisa berinteraksi dengan keberagaman suku dan budaya dari masyarakat lain.
5. Sosiologi
sebagai Ilmu Geografi
Contoh
keterkaitan
antara
ilmu
geografi
dengan
ilmu
sosial
terdapat
di konsep esensial geografi,
salah
satunya
adalah
konsep
interelasi
dan
interdependensi,
pengertian dari
konsep
tersebut
adalah
konsep
tentang
hubungan
timbal balik
antara
dua
tempat
yang saling berkaitan. Sebagai
contoh
adalah
kota
sebagai
pusat
perdagangan
yang tidak ada tempat
untuk
pertanian
akan
membutuhkan
bahan
pangan
dari
desa,
sedangkan desa sebagai
pusat
bahan
pangan
akan
menggantungkan
berbagai
macam
kebutuhan
seperti
bahan
bangunan,
berbagai alat-alat rumah
tangga,
dan
sebagainya
dari
kota.
Sehingga hal ini
mengakibatkan
adanya
interaksi
yang terjadi antara
masyarakat
di desa dan masyarakat
kota.
Dari interaksi tersebut
akan
ada
pola
kebudayaan
baru
yang masuk dari kota
ke
desa,
sehingga lama kelamaan budaya
dari
desa
akan
hilang
karena
sudah
tergantikan
oleh
budaya
baru
dari
kota.[7]
Selain
itu, banyaknya program kependudukan dari pemerintah salah satunya imigrasi.
Sama-sama kita ketahui imigrasi ini adalah perpindahan penduduk. Suatu wilayah
yang sudah melebihi kapasitas atau tidak lagi mendukung sektor perekonomiannya,
maka dilakukanlah imigrasi. Misalkan saja imigrasi satu keluarga yang berasal
dari Riau yag hendak pindah ke pulau Jawa. Tentunya kebiasaan adat istiadat
dan bahasa yang di bawa sudah tentu
berbeda dengan orang-orang yang tinggal asli di pulau jawa.
Maka
dari itu, ilmu geografi sangat erat hubungannya dengan ilmu sosiologi dalam
menghadapi atau menyikapi hal ini. Seseorang harus belajar bagaimana menjadi
individu yang bisa berbaur di mana saja, dan menjalani kehidupan dengan baik.
KESIMPULAN
Ilmu
sosiologi tidak hanya berkaitan dengan ruang lingkupnya saja, namun juga
memiliki hubungan yang erat dengan ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu ekonomi,
ilmu politik, ilmu sejarah, ilmu antropologi dan ilmu geografi.
Manusia
yang hidup berdampingan, membuat semua aspek ilmu ini saling terhubung.
Misalnya saja dalam kehidupan di pasar terdapat ilmu sosiologi yaitu tentang
bagaimana cara berinteraksi antara penjual dengan pembeli, pembeli dengan
pembeli, dan penjual sesama penjual. Hal ini terjadi sangat dekat dengan kita
dan bahkan selalu kita alami. Jadi, ilmu sosiologi ini sangat penting untuk
kita pelajari, terlebih ilmu sosiologi sangat memiliki hubungan erat dengan
ilmu yang lainnya.
[1]
Elisanti, Tintin Rostini. Sosiologi 1 .
Pusat Pembukuan. Jakarta. Hlm 3
[2] Dr.
Hj.Binti Maunah,M.Pd.i. Sosiologi
Pendidikan. Media Akademi. Yogyakarta. Hlm 17
[3]Slampack
Cuacep. “Hubungan Sosiologi dengan Ilmu
Lainnya.”, https://academia.edu/8084741/HUBUNGAN_SOSIOLOGI_DENGAN_ILMU_LAINNYA?auto=download.
[4] Dr. Hj.Binti Maunah,M.Pd.i.Sosiologi Pendidikan. Media Akademi. Yogyakarta.
Hlm 17
[5] Dr. Hj.Binti Maunah,M.Pd.i.Sosiologi Pendidikan. Media Akademi.
Yogyakarta. Hlm 17
[6]Slampack
Cuacep. “Hubungan Sosiologi dengan Ilmu
Lainnya.”, https://academia.edu/8084741/HUBUNGAN_SOSIOLOGI_DENGAN_ILMU_LAINNYA?auto=download.
[7]Slampack
Cuacep. “Hubungan Sosiologi dengan Ilmu
Lainnya.”, https://academia.edu/8084741/HUBUNGAN_SOSIOLOGI_DENGAN_ILMU_LAINNYA?auto=download.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.
Hj. Binti Maunah,M.Pd.i. 2016. Sosiologi
Pendidikan. Media Akademi. Yogyakarta
Elisanti,
Tintin Rostini. 2009. Sosiologi 1.
Pusat Pembukuan. Jakarta.
Slampack
Cuacep. “Hubungan Sosiologi dengan Ilmu
Lainnya.”, https://academia.edu/8084741/HUBUNGAN_SOSIOLOGI_DENGAN_ILMU_LAINNYA?auto=download.
No comments:
Post a Comment