Thursday, 10 December 2020

HUBUNGAN SOSIOLOGI DENGAN ILMU YANG LAIN

Lili Agustina


Sosiologi adalah ilmu yang khusus mengkaji masyarakat. Para sosiolog berperan memberikan gambaran realitas sosial yang dikaji secara ilmiah dengan metode-metode tertentu guna mendapatkan ilmu pengetahuan.[1]

Sosiologi mempelajari tentang interaksi-interaksi yang terjadi di tengah masyarakat. Sejatinya masyarakat hidup berdampingan dan saling membutuhkan. Namun, ilmu sosiologi tidak hanya mengkaji tentang ilmu sosial masyarakatnya saja, tetapi ilmu sosiologi juga memiliki hubungan dengan ilmu sosial lainnya, yaitu :

        1.      Sosiologi Sebagai Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi merupakan kajian untuk memperoleh barang-barang dan jasa produksi, distribusi, serta konsumsi. Suatu hubungan ataupun mata rantai penting antara ekonomi dan sosiologi adalah dua-duanya merupakan basis sosial tentang perilaku ekonomi. Uang tidak akan mudah berpindah keluar masuk bank dengan sendirinya atau sebagai jawaban atas kekuatan yang semata-mata bukan perseorangan. Hubungan sosiologi dan ekonomi bahwa ekonomi yang merupakan basis perilaku sosial yang ikut menentukan tipe dan bentuk interaksi mereka.[2]

Dalam melakukan interaksi yang berhubungan dengan masalah ekonomi seperti menjalankan usaha, tentunya ada interaksi antara penjual dan pembeli. Seorang penjual yang memiliki pelayanan yang baik, maka akan meningkatkan jumlah pembeli. Sama halnya yang terjadi di pasar tradisional, disana akan di jumpai berbagai suku dan agama dari tiap individu. Disinilah peran ilmu sosiologi dalam mengatasi perbedaan karakter setiap orang.

Ilmu ekonomi mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam dengan keterbatasan barang dan jasa yang tersedia. Misalnya ilmu ekonomi berusaha memecahkan persoalan yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk, serta mempelajari usaha menaikkan produksi guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan. Sosiologi mempelajari bagaimana manusia berinteraksi, bekerja sama, bersaing dalam upaya-upaya pemenuhan kebutuhan.[3]

Pembawaan karakter dari tiap suku tentunya berbeda, ada yang logat bahasanya keras, lembut dan mendayu-dayu. Dalam ilmu sosiologi menjelaskan tentang bagaimana cara berinteraksi kepada semua orang. Jika kita memahami cara berinteraksi dengan baik, semua usaha yang akan kita jalani akan berjalan dengan lancar.

        2.      Sosiologi Sebagai Ilmu Politik

Ilmu politik lebih memusatkan perhatiannya pada pemerintah dan penggunaan kekuatan politis. Para akademis tentang ilmu politik melihatnya terutama dari gagasan di belakang sistem pemerintahan pada operasi proses-proses politik itu. Para ahli sosiologi, pada sisi lain menjadi lebih tertarik pada pertanyaan-pertanyaan perilaku politik alasan orang-orang ikut serta berpolitik bergabung dalam pergerakan politik atau mendukung isu-isu politik hubungan antara politik dan institusi sosial lainnya.[4]

Dalam menjalani kehidupan berpolitik, tentu adanya interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Masyarakat yang terjun ke dunia politik harus mengetahui bagaimana cara berpolitik dengan baik, bagaimana cara berhubungan dengan masyarakat biasa dan mengetahui cara menyesuaikan diri dengan lingkungan politik dan ketika berada di lingkungan masyarakat biasa.

        3.      Sosiologi Sebagai Ilmu Sejarah

Ilmu sejarah melihat kebelakang, dalam suatu usahanya untuk menggambarkan suatu peristiwa, urutan, dan maknai tentang peristiwa yang lampau itu. Penyelidikan sejarah telah bergeser dari laporan tentang orang-orang dan tempat-tempat untuk menggambarkan kecendrungan sosial yang luas dari waktu ke waktu. Di dalam putaran mereka, para ahli sosiologi banyak meminjam peranan penyelidikan historis. Mereka telah memberikan gambaran atau menarik atas sejarah.[5]

Keduanya mempelajari kejadian dan hubungan yang dialami masyarakat/ manusia. Mulai dari bagaimana manusia itu ada hingga zaman modern saat ini. Pada masa pra sejarah, interaksi antar manusia belum seperti saat ini. Interaksi yang penuh dengan kesederhanaan menjadi ciri khas dari masyarakat pra sejarah. Pada saat ini banyak sekali masyarakat yang memandang tingkatan status seseorang, biasanya semakin tinggi status seseorang maka semakin di hormati. Hal ini lah yang di katakan perkembangan zaman, dan ini lah yang merupakan hubungan sosiologi dengan ilmu sejarah. Interaksi antar masyarakat mengalami perkembangan dari zaman ke zaman.

Banyak sekali metode dalam ilmu sosiologi. Salah satu metode yang digunakan dalam sosiologi adalah metode historis. Dalam perkara ini para sosiolog senantiasa memberikan berbagai macam persoalan sejarah kepada ahli sejarah sehingga ilmu sejarah ini akan dipengaruhi oleh perkembangan sosiologi. Oleh sebab itu antara ilmu sejarah dan ilmu sosiologi memiliki pengaruh timbal balik.

        4.      Sosiologi sebagai Ilmu Antropologi

Seorang manusia akan memiliki perilaku yang berbeda dengan manusia lainnya walaupun orang tersebut kembar siam. Ada yang baik hati suka menolong serta rajin menabung dan ada pula yang prilakunya jahat yang suka berbuat kriminal  menyakitkan hati. Manusia juga saling berhubungan satu sama lainnya dengan melakukan interaksi dan membuat kelompok dalam masyarakat. Hal-hal tersebut dapat dikaji dengan pendekatan antropologi dan sosiologi.[6]

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Sedangkan objek kajian dari antropologi adalah budaya. Tentunya, masyarakat tidak lepas dari yang namanya budaya. Indonesia yang memiliki beragam suku, tentunya memiliki kebudayaan yang beragam. Keberagaman ini lah yang menjadi peran penting dalam ilmu sosiologi. Masyarakat harus bisa berinteraksi dengan keberagaman suku dan budaya dari masyarakat lain.

        5.      Sosiologi sebagai Ilmu Geografi

Contoh keterkaitan antara ilmu geografi dengan ilmu sosial terdapat di konsep esensial geografi, salah satunya adalah konsep interelasi dan interdependensi,  pengertian dari konsep tersebut adalah konsep tentang hubungan timbal balik antara dua tempat yang saling berkaitan. Sebagai contoh adalah kota sebagai pusat perdagangan yang tidak ada tempat untuk pertanian akan membutuhkan bahan pangan dari desa, sedangkan desa sebagai pusat bahan pangan akan menggantungkan berbagai macam kebutuhan seperti bahan bangunan, berbagai alat-alat rumah tangga, dan sebagainya dari kota. Sehingga hal ini mengakibatkan adanya interaksi yang terjadi antara masyarakat di desa dan masyarakat kota. Dari interaksi tersebut akan ada pola kebudayaan baru yang masuk dari kota ke desa, sehingga lama kelamaan budaya dari desa akan hilang karena sudah tergantikan oleh budaya baru dari kota.[7]

Selain itu, banyaknya program kependudukan dari pemerintah salah satunya imigrasi. Sama-sama kita ketahui imigrasi ini adalah perpindahan penduduk. Suatu wilayah yang sudah melebihi kapasitas atau tidak lagi mendukung sektor perekonomiannya, maka dilakukanlah imigrasi. Misalkan saja imigrasi satu keluarga yang berasal dari Riau yag hendak pindah ke pulau Jawa. Tentunya kebiasaan adat istiadat dan  bahasa yang di bawa sudah tentu berbeda dengan orang-orang yang tinggal asli di pulau jawa.

Maka dari itu, ilmu geografi sangat erat hubungannya dengan ilmu sosiologi dalam menghadapi atau menyikapi hal ini. Seseorang harus belajar bagaimana menjadi individu yang bisa berbaur di mana saja, dan menjalani kehidupan dengan baik.


KESIMPULAN

Ilmu sosiologi tidak hanya berkaitan dengan ruang lingkupnya saja, namun juga memiliki hubungan yang erat dengan ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu ekonomi, ilmu politik, ilmu sejarah, ilmu antropologi dan ilmu geografi.

Manusia yang hidup berdampingan, membuat semua aspek ilmu ini saling terhubung. Misalnya saja dalam kehidupan di pasar terdapat ilmu sosiologi yaitu tentang bagaimana cara berinteraksi antara penjual dengan pembeli, pembeli dengan pembeli, dan penjual sesama penjual. Hal ini terjadi sangat dekat dengan kita dan bahkan selalu kita alami. Jadi, ilmu sosiologi ini sangat penting untuk kita pelajari, terlebih ilmu sosiologi sangat memiliki hubungan erat dengan ilmu yang lainnya.

 


[1] Elisanti, Tintin Rostini. Sosiologi 1 . Pusat Pembukuan. Jakarta. Hlm 3

[2] Dr. Hj.Binti Maunah,M.Pd.i. Sosiologi Pendidikan. Media Akademi. Yogyakarta. Hlm 17

[3]Slampack Cuacep. “Hubungan Sosiologi dengan  Ilmu Lainnya.”, https://academia.edu/8084741/HUBUNGAN_SOSIOLOGI_DENGAN_ILMU_LAINNYA?auto=download.

[4] Dr. Hj.Binti Maunah,M.Pd.i.Sosiologi Pendidikan. Media Akademi. Yogyakarta. Hlm 17

[5] Dr. Hj.Binti Maunah,M.Pd.i.Sosiologi Pendidikan. Media Akademi. Yogyakarta. Hlm 17

[6]Slampack Cuacep. “Hubungan Sosiologi dengan  Ilmu Lainnya.”, https://academia.edu/8084741/HUBUNGAN_SOSIOLOGI_DENGAN_ILMU_LAINNYA?auto=download.

[7]Slampack Cuacep. “Hubungan Sosiologi dengan  Ilmu Lainnya.”, https://academia.edu/8084741/HUBUNGAN_SOSIOLOGI_DENGAN_ILMU_LAINNYA?auto=download.

  

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hj. Binti Maunah,M.Pd.i. 2016. Sosiologi Pendidikan. Media Akademi. Yogyakarta

Elisanti, Tintin Rostini. 2009. Sosiologi 1. Pusat Pembukuan. Jakarta.

Slampack Cuacep. “Hubungan Sosiologi dengan  Ilmu Lainnya.”, https://academia.edu/8084741/HUBUNGAN_SOSIOLOGI_DENGAN_ILMU_LAINNYA?auto=download.

No comments:

Post a Comment

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...