Desi Andrianti
Di
Indonesia, ada banyak sekali senjata tradisional. Hampir disetiap kota atau
provinsi memiliki senjata tradisional yang berbeda-beda. Keanekaragaman senjata tradisional ini menjadi ciri
khas dari setiap daerah di Indonesia dan juga menjadi kekayaan adat
serta budaya dari setiap daerah tersebut.
Riau
merupakan salah satu provinsi dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia.
Riau terletak di Pulau Sumatra. Riau termasuk wilayah kepulauan yang kaya akan
sumber daya alam dan juga kebudayaan. Orang Melayu menganggap segala
sesuatu yang berada di dekatnya sebagai marwah yang telah terpahat dalam diri.[1]
Segala kekayaan yang ada haruslah terus kita lestarikan agar dapat terus dimanfaatkan. Tantangan untuk mengembangkan kebudayaan adalah menemukan jalan agar nalar awam manusia mulai membuka matanya.[2] Salah satu kebudayaan Riau adalah senjata tradisional Riau.
1. Pedang Jenawi
Pedang
jenawi menjadi senjata tradisional yang pertama dan populer di Riau. Pada zaman
dahulu, pedang jenawi digunakan untuk menghadapi musuh oleh panglima kerajaan.
Pedang jenawi juga sering digunakan untuk perang tanding jarak dekat karena
pedang ini memiliki panjang sekitar 1 meter. [3]
Pedang
jenawi memiliki makna :
a)
Kecerdasan, berarti pedang ini dipakai oleh orang-orang
yang memiliki kecerdasan. Hal ini bertujuan agar pedang jenawi digunakan dengan
bijak dan tidak sembarangan.
b)
Ketangguhan, berarti tangguh jika digunakan untuk
berperang. Orang yang memakai/menggunakan pedang ini juga harus tangguh agar
pedang jenawi dapat digunakan dengan benar dan tidak jatuh ke tangan lawan.
c)
Kekayaan, berarti pedang ini dibuat oleh orang yang berkecukupan.
Hal ini dikarenakan pedang Jenawi terbuat dari besi yang berkualitas
tinggi/baja. Bagian hulu dari pedang ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar
tembaga.[4]
Dari makna yang
terkandung dalam senjata ini, pedang jenawi tidak boleh di pakai oleh
sembarangan orang karena dikhawatirkan dalam penyalahgunaan pedang ini. Pedang
jenawi mirip seperti samurai khas Jepang. Sehingga ahli sejarah dan kebudayaan
menganggap bahwa pedang jenawi ini merupakan hasil akulturasi budaya. Walaupun
ahli sejarah dan budayawan berpendapat bahwa pedang jenawi merupakan hasil
akulturasi antara budaya Melayu dengan Jepang Kuno, tetapi senjata ini
merupakan salah satu sejata tradisional Riau.
2. Keris
Senjata keris tidak hanya ada di Riau tetapi banyak menyebar di wilayah
Sumatra, Jawa, bahkan di negeri tetangga (Malaysia). Walaupun keris
tidak hanya dapat ditemukan di Riau, tetapi keris Riau sendiri memiliki ciri
khas yaitu jumlah lekukan yang sedikit dan sarungnya yang lebih banyak
menonjolkan motif flora.[5]
Keris sudah ditemukan sejak berabad-abad lalu,
bahkan sejak zaman kerajaan. Senjata keris digunakan sebagai senjata Kerajaan
Melayu oleh para anggota kerajaan. Pada masanya, keris bukan hanya digunakan
sebagai senjata tradisional tetapi juga digunakan sebagai bentuk simbol
kehormatan. Maka dari itu bentuk dan nilai keris sendiri bisa menentukan tinggi
atau rendahnya derajat seorang bangsawan pada masanya.
Dalam masyarakat Riau, keris tidak hanya digunakan sebagai senjata pelindung diri tetapi juga disimbolkan sebagai suatu kehormatan sehingga bagi pemilik keris, keris tidak hanya digunakan untuk perlindungan tetapi sebagai suatu kehormatan. Menurut kepercayaan budaya Melayu, pemilik keris akan mendapat kemuliaan atau kehormatan. Keris juga digunakan dalam adat pernikahan dalam budaya Melayu. Dimana, keris ini dijadikan aksesoris untuk pakaian adat Melayu bagi yang laki-laki.
3. Beladau
Beladau
merupakan senjata jenis tusuk yang ada dalam budaya Melayu. Pada pangkal senjata
beladau terdapat kelengkungan yang menyebabkannya berbeda dengan senjata Riau
lainnya. Kelengkungan itu juga membuat senjata beladau mudah dipegang dan
didorong ketika digunakan.
Senjata beladau sering digunakan dalam melindungi diri terhadap serangan jarak dekat dari musuh karena ukuran dari senjata ini yang hanya sekitar 24 cm.[6]
4. Kelewang
Kelewang adalah senjata sejenis golok
dengan ujung bilah yang lebar. Di zaman dahulu, senjata kelewang banyak dipakai
oleh bala tentara Kerajaan Melayu untuk dibawa berperang melawan musuh.
Tapi untuk sekarang, kelewang sudah
banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan pertanian di sawah ataupun ladang.
Karena manfaat inilah sehingga senjata kelewang masih sering dijumpai dalam
kebudayaan Melayu.[7]
5. Badik Tumbuk Lada
Badik tumbuk lada tidak hanya senjata tradisional Riau, tetapi juga
senjata khas Jambi. Hal ini karena Jambi dan Riau secara geografis memiliki
letak yang berdekatan.
Pada zaman dahulu, badik tumbuk lada digunakan untuk pertempuran. Tetapi
seiring berkembangnya zaman, senjata badik tumbuk lada digunakan untuk
aksesoris pakaian pengantin pria dalam pakaian adat Melayu. Senjata ini juga
bisa digunakan untuk menikam, mengiris, dan menusuk dalam jarak yang dekat.
Senjata badik tumbuk lada dibuat dengan ukuran panjang antara 27 – 29 cm dan lebar 3,5 – 4 cm. Cara memegang senjata ini juga ada dua macam yakni, dipegang dengan mata bilah menghadap keatas dan dipegang dengan mata bilah menghadap ke bawah.[8]
6. Pemuras
Pemuras, dalam bahasa Inggris disebut dengan Blunderbuss. Pemuras adalah
bedil (senapang/pistol) dengan laras berkaliber pendek, besar, dan kembang di
bagian muncung. Pemuras ini digunakan dengan peluru timah hitam (lead). Laras
dari pemuras ini kurang dari 60 cm.
Pemuras digunakan untuk menembak jarak dekat dan digunakan oleh pasukan
berkuda karena pemuras ini mudah untuk diisi peluru. Pada masa dahulu, pemuras
banyak digunakan oleh pelaut, pedagang, dan lanun. Hal ini dikarenakan pemuras
mampu mencederakan beberapa musuh hanya dengan satu tembakan dari jarak
dekat.
Dalam Kesultanan Brunei Darussalam, pemuras merupakan sebuah alat kebesaran kerajaan. Pemuras melambangkan kebesaran Kerajaan Brunei dengan panggilannya yang tersohor yaitu ‘’pemuras dan karga’’. Karga adalah tempat penyimpanan peluru pemuras.[9]
7. Terakol
Pada zaman dahulu, senjata ini banyak digunakan oleh
para pelaut dan pedagang. Senjata terakol merupakan senjata khas bangsa Melayu
yang sering digunakan untuk berperang setelah senjata api mulai masuk ke Nusantara.
Terakol atau pistol kecil juga dikenal dengan sebutan tarkul. Tembakan
yang dihasilkan senjata terakol ini berasal dari proses pembakaran serbuk
oistol secara otomatis. Cara kerja senjata ini menggunakan teknologi kancing
roda (wheel lock) .[10]
Kesimpulan.
Kebudayaan
yang ada di Provinsi Riau memiliki ciri khas sebagai kebudayaan Melayu. Adat
dan kebudayaan Melayu lah yang mengatur tingkah laku masyarakat yang tinggal di
Provinsi Riau ini. Oleh karena itu, perlunya dilestarikan budaya-budaya dan
peninggalan-peninggalan yang ada seperti salah satunya yaitu senjata
tradisional.
Ada banyak senjata tradisional yang ada di Riau seperti pedang jenawi, keris, beladau, kelewang, badik tumbuk lada, pemuras, dan terakol. Senjata-senjata ini memiliki fungsi umum yaitu untuk melindungi diri atau mempertahankan diri dari serangan musuh. Senjata-senjata tradisional ini perlu kita lestarikan agar generasi penerus bangsa dapat memanfaatkannya dan menghargai nilai kebudayaan.
1 H. Taufik Ikram Jamil, dkk. Pendidikan Budaya Melayu Riau. Lembaga
Adat Melayu Riau. 2018. Hal. 49
3 Vannisa. ‘’Senjata Tradisional Riau’’, 7 Agustus 2019, https://perpustakaan.id/senjata-tradisional-riau/. Diakses 23
November 2020
4 Reporter Satu. ‘’Pedang Jenawi, Pusaka Antik Masyarakat
Banjar’’, 22 Juni 2020, https://reportersatu.com/pedang-jenawi-pusaka-antik-masyarakat-banjar/. Diakses 18 November 2020
5 Asraaf Ahmadi. ‘’Keris Riau Sebagai Simbol Kehormatan Bangsawan
Melayu’’, 11 April 2018, https://asyraafahmadi.com/in/pengetahuan/spesialisasi/persenjataan/senjata-tradisional/keris-riau/ .
Diakses 18 November 2020
6 Muhaimin. ‘’10+Senjata Tradisional Riau yang Masih Eksis, Sejarah, dan
Penjelasannya’’, https://kitchenuhmaykoosib.com/senjata-tradisional-riau-yang-masih-eksis/. Diakses 18
November 2020
7 Roro. ‘’Klewang’’, 4 Januari 2019, https://budaya-indonesia.org/Klewang-Senjata-Tradisional-Riau-Pekanbaru-Melayu.
Diakses 18 November 2020
8 Anas Fauzi. ‘’Senjata Tradisional Riau’’, 14 September 2020, https://www.selasar.com/senjata-tradisional/riau/. Diakses 23 November 2020
9 Ahmad Yanuana Samantho. ‘’Senjata-Senjata Melayu yang Digelapkan
dalam Sejarah’’, 28 September 2012, https://ahmadsamantho.wordpress.com/2012/09/28/senjata-senjata-melayu-yang-digelapkan-dalam-sejarah/. Diakses 23 November 2020
10 Ruben. ‘’Senjata Tradisional Riau’’, https://neprona.com/senjata-tradisional-riau/. Diakses 23 November 2020
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad
Yanuana Samantho. ‘’Senjata-Senjata
Melayu yang Digelapkan dalam Sejarah’’, 28 September 2012, https://ahmadsamantho.wordpress.com/2012/09/28/senjata-senjata-melayu-yang-digelapkan-dalam-sejarah/. Diakses 23 November 2020
Anas
Fauzi. ‘’Senjata Tradisional Riau’’,
14 September 2020, https://www.selasar.com/senjata-tradisional/riau/. Diakses 23 November 2020
Asraaf
Ahmadi. ‘’Keris Riau Sebagai Simbol
Kehormatan Bangsawan Melayu’’, 11 April 2018, https://asyraafahmadi.com/in/pengetahuan/spesialisasi/persenjataan/senjata-tradisional/keris-riau/
. Diakses 18 November 2020
H.
Taufik Ikram Jamil, dkk. Pendidikan
Budaya Melayu Riau. Lembaga Adat Melayu Riau. 2018. Hal. 49
Lawrence Lessig. Budaya Bebas. KUNCI Cultural Studies Center. Yogyakarta. 2011.
Hal. 310
Muhaimin.
‘’10+Senjata Tradisional Riau yang Masih
Eksis, Sejarah, dan Penjelasannya’’, https://kitchenuhmaykoosib.com/senjata-tradisional-riau-yang-masih-eksis/. Diakses 18
November 2020
Reporter
Satu. ‘’Pedang Jenawi, Pusaka Antik
Masyarakat Banjar’’, 22 Juni 2020, https://reportersatu.com/pedang-jenawi-pusaka-antik-masyarakat-banjar/. Diakses 18 November 2020
Roro.
‘’Klewang’’, 4 Januari 2019, https://budaya-indonesia.org/Klewang-Senjata-Tradisional-Riau-Pekanbaru-Melayu.
Diakses 18 November 2020
Ruben.
‘’Senjata Tradisional Riau’’, https://neprona.com/senjata-tradisional-riau/. Diakses 23 November 2020
Vannisa.
‘’Senjata Tradisional Riau’’, 7
Agustus 2019, https://perpustakaan.id/senjata-tradisional-riau/. Diakses 23
November 2020
No comments:
Post a Comment