Tuesday, 22 December 2020

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN STATUS DAN PERAN SOSIAL

Ella Nurdianti

 

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dengan orang perorangan, kelompok perkelompok, maupun perorangan terhadap perkelompok ataupun sebaliknya.[i] Interaksi sosial juga merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. [2]

Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengertian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia yang lain, baik secara individu maupun dengan kelompok.

Interaksi sosial sangat penting bagi kehidupan manusia karena manusia merupakan makhluk sosial yang berarti bahwa seluruh manusia tidak dapat hidup sendiri dan ditakdirkan untuk hidup bermasyarakat serta berinteraksi satu sama lainnya demi tercapainya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu asosiatif dan disosiatif.

a. Asosiatif

Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan. Interaksi sosial ini terdiri atas beberapa hal berikut.

Permainan Tradisional Melayu Riau

Juliyeni Frizcha Pratiwi


Apa permainan tradisional daerah Riau? Gasing merupakan salah satu permainan tradisional daerah Riau. Jika kalian adalah orang Riau apalagi orang Melayu pasti sudah tahu, atau pernah memainkannya, atau malah membuatnya. Tidak jelas kapan pertama kalinya orang-orang memainkan gasing. Memang permainan tradisional di daerah Riau tidak hanya gasing, namun nyatanya gasinglah yang paling populer.[1]

Berikut berbagai macam permainan tradisional di daerah Riau dan cara memainkannya :

  1. Permainan Guli

Guli atau kelereng termasuk permainan rakyat yang digemari oleh anak anak untuk mengisi waktu senggang pada pagi atau sore hari, biasanya di tempat tempat teduh. Pada zaman dulu, guli dibuat dari potongan-potongan kayu yang dibulatkan dengan ukuran sebesar telur ayam, atau dari kulit kima, yakni sejenis karang besar yang terdapat di dasar laut atau di tebing-tebing karang. Dengan perubahan zaman, terutama setelah Perang Dunia Pertama, guli kemudian dibuat dari bahan kapur yang diaduk dengan semen, ukurannya sebesar ibu jari kaki. Akhir-akhir ini, guli dibuat dari bahan kaca dengan ukuran yang beragam, dari ukuran jari kelingking hingga ibuk jari kaki. [2]

Sunday, 20 December 2020

Wayang Wong (Wayang Orang)

Rolin Simanjuntak


Indonesia memiliki kekayaan budaya dengan keunikan yang beragam. Khususnya seni pertunjukan Wayang. Wayang merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat yang masih banyak penggemarnya hingga saat ini. Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggerakkan tokoh-tokoh pewayangan yang dipilih sesuai dengan cerita yang dibawakan. Cerita-cerita yang dipilih bersumber pada kitab Mahabarata dan Ramayana yang bernafaskan kebudayaan dan filsafat Hindu, India, namun telah diserap ke dalam kebudayaan Indonesia. Dalam setiap pegelaran, sang dalang dibantu para swarawati atau sindhen dan para penabuh gamelan atau niyaga, sehingga pertunjukan wayang melibatkan banyak orang.[1]

Di Indonesia, Wayang telah menyebar hampir keseluruh bagian wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Terdapat berbagai macam jenis Wayang yang ada di Pulau Jawa, salah satunya adalah

HUBUNGAN ANTARA KARYA SENI, SENIMAN DAN MASYARAKAT

MISRINA LUTHFIYAH


      Nilai-nilai budaya merupakan konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia. Budaya mengandung pikiran, akal budi, adat istiadat, hal-hal yang berkenaan dengan peradaban dan kemajuan, serta menjadi kebiasaan dalam suatu masyarakat. Nilai ini abstrak karena nilai tidak berwujud. Wujudnya ada pada budaya itu sendiri. Namun nilai ini sangat penting dalam kehidupan manusia[1]. Kebudayaan yang ada itu terus tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat menjadi bagian kehidupan komunitas dan terus bertahan hingga kini sebagai identitas jati diri bangsa[2]. Budaya yang berkembang tidak bisa dilepaskan dari perilaku masyarakat dalam menciptakan karya seni. Hubungan tersebut terjadi secara alamiah seiring peradaban manusia. Sebelum mengetahui hubungan antara karya seni, seniman dan masyarakat ada baiknya kita memhami terebih dahulu apa itu karya seni, seniman dan masyarakat.

DEMOGRAFI

VIBIOLA ANANDA PUTRI


Demografi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi penduduk. Perubahan  dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena kelahiran, perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial. Menurut Phillip M. Hauser da Dudley Duncan demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut. sedangkan menurut George W. Barclay demografi ialah sesuatu cabang ilmu yang menggambarkan penduduk di sesuatu wilayah dalam bentuk statistika. Tidak hanya itu, demografi juga mempelajari bagaimana tingkah laku penduduk secara keseluruhan.

Kependudukan sebagai studi, memberikan informasi yang lebih komperhensif  mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari munculnya fenomena demografi, oleh karena itu studi kependudukan membutuhkan disiplin ilmu lain  seperti: sosiologi, psikologi, sosial-ekonomi, ekonomi,

Difusi

Alrida Miftahul Hayati


Difusi adalah suatu proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), difusi diartikan sebagai proses penyebaran atau perembesan suatu unsur kebudayaan dari satu pihak kepada pihak lain. 

Definisi difusi dari beberapa para ahli :

·        Menurut W.A. Haviland, difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan satu kepada kebudayaan lain yang berbentuk dalam proses meniru atau imitasi.

·        Menurut Koentjaraningrat, difusi adalah proses pembiakan dan gerak penyebaran atau migrasi yang disertai dengan proses penyesuaian atau adaptasi fisik dan sosial budaya dari makhluk manusia dalam jangka waktu beratus-ratus ribu tahun lamanya sejak zaman purba.

Masalah-Masalah Akibat Adanya Keberagaman Budaya

Fadhila Eka Putri


Kebudayaan terminologi adalah Cultuur (bahasa Belanda), Culture (bahasa Inggris), Colere (bahasa Latin), yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan. Dari segi artikulasi, culture berkembang sebagai daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah, dalam artian memanfaatkan potensi alam. Dilihat secara bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti akal dan daya yang berarti kekuatan.

Secara umum komponen kebudayaan yaitu, alam pikiran ideologis dan religius, bahasa, hubungan sosial, perekonomian, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian, politik dan pemerintahan, pewarisan kebudayaan dan pendidikan. Kebudayaan mempunyai tanda atau ciri-ciri yang spesifik. Ciri khas yang melekat pada kebudayaan ialah komunikatif, dinamis, dan disfertif. Namun, walaupun

Tokoh Sosiologi Indonesia: Prof. Dr. Selo Soemardjan

Fadhila Eka Putri


Selo Soemardjan dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia. Beliau lahir di Yogyakarta pada 23 Mei 1915. Latar belakang keilmuan yang dimiliki sebelum Studi Sosiologi adalah pendidikan menengah atas untuk birokrat pada masa kolonial yang dikenal dengan nama Mosvia. Selo Soemardjan, kemudian melanjutkan Studi Sosiologi di Universitas Cornell di Amerika Serikat dengan beasiswa dari pemerintah Amerika. Karirnya sebagai Sosiolog dibangun selama menjadi pengajar di Universitas Indonesia. Pada 1994 menerima Gelar Ilmuwan Utama Sosiologi dari pemerintah Indonesia. Pengaruh Sosiologi Amerika yang Parsonian pada saat itu, dibawa oleh Selo Soemardjan ke Indonesia melalui publikasi hasil risetnya berjudul ”Perubahan Sosial di Yogyakarta”. Perspektif fungsionalisme struktural dalam melihat perubahan sosial mendominasi Sosiologi pada awal masuknya disiplin tersebut ke Indonesia. Selo Soemardjan banyak melakukan studi tentang perubahan sosial, integrasi sosial, dan

Dinamika Budaya

Nofia Firdayanti

  

Dinamika kebudayaan adalah sebuah proses perubahan – perubahan yang terjadi karena diakibatkan  oleh adanya ketidaksesuaian  antara unsur – unsur kebudayaan itu sendiri yang saling berbeda. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya suatu keadaan yang tidak selaras bagi kehidupan masyarakat.[1]

Selain itu, masih banyak sekali pengertian dinamika kebudayaan yang dikemukakan oleh para ahli Antropologi di dunia, salah satunya adalah Ralph Linton dalam Ihromi (2006:18) yang mendefinisikan bahwa kebudayaan itu keseluruhan cara kehidupan  masyarakat  yang manapun tidak hanya mengenai sebagian  dari cara hidup tetapi bagian yang oleh masyarakat dianggap lebih diinginkan. Sementara itu, pengertian dari dinamika adalah  sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak atau dinamis, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap suatu keadaan yang ada.[2]

Tradisi Perkawinan Adat Muslim Suku Dani

Enjela Primiranda


Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal), diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris yaitu culture dan bahasa latin cultura.[1]

Budaya adalah hasil transmisi yang berjalan dalam pola kesejarahan. Dimana di dalamnya terdapat simbol dan sekaligus adanya sebuah sistem yang turun menurun. Beberapa pengertian budaya menurut para ahli :

  1. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...