Wednesday, 23 December 2020

TARI RENTAK BULIAN

Diny Olivia


Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang kaya akan berbagai macam kebudayaan. Hal ini dikarenakan banyaknya suku asli dan pendatang yang ada diwilayah Riau. Suku-suku yang ada di Riau seperti, Suku Akit, Suku Sakai, Suku Bonai, Suku Talang Mamak, Jawa, Batak, Melayu, Minang dan lain sebagainya. Karena banyaknya suku di Riau, beragam pula kebudayaan yang ada. Salah satu daerah di Riau yang akan dibahas adalah Kabupaten Indragiri Hulu.

Kabupaten Indragiri Hulu terkenal dengan berbagai macam kesenian dan kebudayaan. Salah satu kesenian yang ada, yaitu Tari Rentak Bulian. Tari Rentak Bulian mempunyai suatu ikatan dengan salah satu suku yang ada di Riau, yaitu Suku Talang Mamak. Suku Talang Mamak merupakan suku dengan kebudayaan yang primitif dan sebagian masyarakatnya masih mendiami daerah pedalaman. Kebudayaan primitif yaitu kebudayaan yang masyarakatnya masih bergantung pada alam dan tidak mengenal dunia luar. Ini terlihat dari banyaknya ungkapan adat seperti adat berladang, adat berburu, mendirikan rumah dan bangunan serta adat pengobatan. Oleh sebab itu Suku Talang Mamak ini merupakan salah satu dari sekian banyak suku yang terasing yang tersebar di kelompok Proto Melayu. Dalam kehidupan masyarakatnya, Suku Talang Mamak mempunyai jenis upacara adat istiadat. Salah satunya adalah Tari Rentak bulian, tari ini terus berkembang dan terus dilestarikan di Kabupaten Indragiri Hulu.1

MANFAAT PENELITIAN SOSIOLOGI BAGI PEMBANGUNAN

ASRIDAWANI SUNDARI


        1.      Pengartian

Menurut Soerjono Soekanto, pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dan berguna untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencaharian, penerapan dan penilaian proses pembangunan. Pada tahap perencanaan hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap evaluasi. Pada tahap penerapan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut dapat diketahui unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan yang menghalangi pembangunan.[1]

Pembangunan adalah suatu proses tindakan perubahan di seluruh aspek kehidupan yang sudah terencana dan dilakukan secara sengaja. Oleh karena itu, pembangunana harus didasari pada perencanaan yang matang dan didasari oleh berbagai aspek yang ada sehingga pembangunan akan terlaksana dengan baik dan dampaknya bisa sampai ke masyarakat. Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-cita yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

Tokoh Sosiologi : Jurgen Habermas : Komunikasi Rasional

Sri Nurhayati


Jurgen Habermas lahir pada tanggal 18 Juni 1929 tepatnya di kota Dusseldorf, Jerman. Jurgen Habermas merupakan seorang Jerman filsuf dan sosiolog dalam tradisi teori kritis dan pragmatisme. Karyanya membahas rasionalitas komunikatif dan ruang publik. Rasionalitas komunikatif adalah teori atau serangkaian teori yang mendeskripsikan rasionalitas manusia sebagai hasil dari komunikasi yang berhasil.[1]

Sistem teoritis Jurgen Habermas dikhususkan untuk mengungkapkan kemungkinan akal, emansipasi, dan komunikasi kritis rasional laten dalam institusi modern dan dalam kapasitas manusia yang mana dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan mengejar kepentingan rasional. Jurgen Habermas dikenal atas karyanya yaitu tentang konsep modernitas, terutama yang berkaitan dengan pembahasan rasionalisasi yang awalnya dikemukakan oleh Max Weber .

Dalam hal ini, Jurgen Habermas mencoba untuk menjelaskannya dengan menggunakan  hubungan pragmatis-formal manusia yaitu kenyataan objektif, kenyataan sosial dan kenyataan subjektif, yang mana dapat menghasilkan tiga macam sikap, diantaranya ialah mengobjektifkan, konformatif norma atau sikap kritis, serta sikap ekspresi.[2]

Auguste Comte dan Sosiologi Positivisme

Wila Ardila


Positivisme muncul pada abad ke-19 dipromotori oleh seorang sosiolog asal prancis yaitu Auguste Comte. Paradigma ini terbukti ampuh dan digunakan banyak ilmuan untuk mengungkap kebenaran realitas dalam kurun waktu yang cukup lama (+ 400 tahun)1 walau terdapat berapa kelemahan dalam teori ini diantaranya adalah tidak dapat menjangkau kajian metafisika.

Positivisme adalah filsafat awal dan dasar munculnya ilmu pengetahuan serta hadir sebagai kritik atas pemahaman yang menjamur pada abad pertengahan yaitu metafisik. Positivisme mendasarkan pembuktian kebenaran menurut metodologi ilmiah yang dapat diamati dan diukur selanjutnya menjadi hukum-hukum yang menjadi acuan pokok dalam mencari kebenaran yang dirangkum menjadi hukum alam. Sedangkan pemahaman metafisik yaitu sesuatu yang tidak dapat diamati dan diukur karena pencarian kebenaran berdasarkan akal budi manusia. Perbedaan pengalaman manusia akan menjadi perbedaan dalam menentukan kebenaran, sehingga pada metafisik kebenaran bersifat abstrak.

Tuesday, 22 December 2020

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN STATUS DAN PERAN SOSIAL

Ella Nurdianti

 

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dengan orang perorangan, kelompok perkelompok, maupun perorangan terhadap perkelompok ataupun sebaliknya.[i] Interaksi sosial juga merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. [2]

Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengertian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia yang lain, baik secara individu maupun dengan kelompok.

Interaksi sosial sangat penting bagi kehidupan manusia karena manusia merupakan makhluk sosial yang berarti bahwa seluruh manusia tidak dapat hidup sendiri dan ditakdirkan untuk hidup bermasyarakat serta berinteraksi satu sama lainnya demi tercapainya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu asosiatif dan disosiatif.

a. Asosiatif

Interaksi sosial bersifat asosiatif akan mengarah pada bentuk penyatuan. Interaksi sosial ini terdiri atas beberapa hal berikut.

Permainan Tradisional Melayu Riau

Juliyeni Frizcha Pratiwi


Apa permainan tradisional daerah Riau? Gasing merupakan salah satu permainan tradisional daerah Riau. Jika kalian adalah orang Riau apalagi orang Melayu pasti sudah tahu, atau pernah memainkannya, atau malah membuatnya. Tidak jelas kapan pertama kalinya orang-orang memainkan gasing. Memang permainan tradisional di daerah Riau tidak hanya gasing, namun nyatanya gasinglah yang paling populer.[1]

Berikut berbagai macam permainan tradisional di daerah Riau dan cara memainkannya :

  1. Permainan Guli

Guli atau kelereng termasuk permainan rakyat yang digemari oleh anak anak untuk mengisi waktu senggang pada pagi atau sore hari, biasanya di tempat tempat teduh. Pada zaman dulu, guli dibuat dari potongan-potongan kayu yang dibulatkan dengan ukuran sebesar telur ayam, atau dari kulit kima, yakni sejenis karang besar yang terdapat di dasar laut atau di tebing-tebing karang. Dengan perubahan zaman, terutama setelah Perang Dunia Pertama, guli kemudian dibuat dari bahan kapur yang diaduk dengan semen, ukurannya sebesar ibu jari kaki. Akhir-akhir ini, guli dibuat dari bahan kaca dengan ukuran yang beragam, dari ukuran jari kelingking hingga ibuk jari kaki. [2]

Sunday, 20 December 2020

Wayang Wong (Wayang Orang)

Rolin Simanjuntak


Indonesia memiliki kekayaan budaya dengan keunikan yang beragam. Khususnya seni pertunjukan Wayang. Wayang merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat yang masih banyak penggemarnya hingga saat ini. Pertunjukan wayang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggerakkan tokoh-tokoh pewayangan yang dipilih sesuai dengan cerita yang dibawakan. Cerita-cerita yang dipilih bersumber pada kitab Mahabarata dan Ramayana yang bernafaskan kebudayaan dan filsafat Hindu, India, namun telah diserap ke dalam kebudayaan Indonesia. Dalam setiap pegelaran, sang dalang dibantu para swarawati atau sindhen dan para penabuh gamelan atau niyaga, sehingga pertunjukan wayang melibatkan banyak orang.[1]

Di Indonesia, Wayang telah menyebar hampir keseluruh bagian wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Terdapat berbagai macam jenis Wayang yang ada di Pulau Jawa, salah satunya adalah

HUBUNGAN ANTARA KARYA SENI, SENIMAN DAN MASYARAKAT

MISRINA LUTHFIYAH


      Nilai-nilai budaya merupakan konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia. Budaya mengandung pikiran, akal budi, adat istiadat, hal-hal yang berkenaan dengan peradaban dan kemajuan, serta menjadi kebiasaan dalam suatu masyarakat. Nilai ini abstrak karena nilai tidak berwujud. Wujudnya ada pada budaya itu sendiri. Namun nilai ini sangat penting dalam kehidupan manusia[1]. Kebudayaan yang ada itu terus tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat menjadi bagian kehidupan komunitas dan terus bertahan hingga kini sebagai identitas jati diri bangsa[2]. Budaya yang berkembang tidak bisa dilepaskan dari perilaku masyarakat dalam menciptakan karya seni. Hubungan tersebut terjadi secara alamiah seiring peradaban manusia. Sebelum mengetahui hubungan antara karya seni, seniman dan masyarakat ada baiknya kita memhami terebih dahulu apa itu karya seni, seniman dan masyarakat.

DEMOGRAFI

VIBIOLA ANANDA PUTRI


Demografi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi penduduk. Perubahan  dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena kelahiran, perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial. Menurut Phillip M. Hauser da Dudley Duncan demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut. sedangkan menurut George W. Barclay demografi ialah sesuatu cabang ilmu yang menggambarkan penduduk di sesuatu wilayah dalam bentuk statistika. Tidak hanya itu, demografi juga mempelajari bagaimana tingkah laku penduduk secara keseluruhan.

Kependudukan sebagai studi, memberikan informasi yang lebih komperhensif  mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari munculnya fenomena demografi, oleh karena itu studi kependudukan membutuhkan disiplin ilmu lain  seperti: sosiologi, psikologi, sosial-ekonomi, ekonomi,

Difusi

Alrida Miftahul Hayati


Difusi adalah suatu proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), difusi diartikan sebagai proses penyebaran atau perembesan suatu unsur kebudayaan dari satu pihak kepada pihak lain. 

Definisi difusi dari beberapa para ahli :

·        Menurut W.A. Haviland, difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan satu kepada kebudayaan lain yang berbentuk dalam proses meniru atau imitasi.

·        Menurut Koentjaraningrat, difusi adalah proses pembiakan dan gerak penyebaran atau migrasi yang disertai dengan proses penyesuaian atau adaptasi fisik dan sosial budaya dari makhluk manusia dalam jangka waktu beratus-ratus ribu tahun lamanya sejak zaman purba.

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...