Friday, 25 December 2020

TOKOH SOSIOLOGI : EMILE DURKHEIM : SOSIOLOGI STRUKTURAL

Dewi Ayuni


David Emile Durkheim (lahir di Epinal, Prancis, 15 April 1858 – meninggal 15 November 1917 pada saat usia 59 tahun) adalah salah satu pencetus sosiologi modern. Durkheim berasal dari keluarga Yahudi Prancis atau keluarga rabi. Durkheim secara resmi mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah Universitas Eropa pada tahun 1895 dan menerbitkan salah satu jurnal pertama yang diabdikan untuk ilmu sosial yaitu (L’Anne’Sociologique) pada tahun 1896. Perhatian Durkheim yang utama adalah cara  yang dilakukan masyarakat agar dapat mempertahankan kekuatan dan koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama sudah tidak ada lagi. Untuk mempelajari kehidupan sosial dikalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena sosial bersama Herbert Spencer.

Durkheim adalah orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat dari banyak bagian di dalam masyarakat dengan merujuk kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan di masyarakat. Posisi ini biasa disebut dengan fungsionalisme. Durkheim mendefinisikan masyarakat sebagai kenyataan objektif yang di dalamnya terdapat kumpulan individu sebagai struktur yang saling membutuhkan, karena masyarakat dianggap sebagai sesuatu yang sakral. Berbeda dengan Karl Marx yang memandang masyarakat hanya terdiri dari dua kelas yang saling bertentangan yang dapat memunculkan ketegangan dalam masyarakat sebagai akibat dari pertentangan antar kelas sosial dan pembagian nilai – nilai ekonomi yang tidak merata.

Peran dan Fungsi Lembaga/Pranata Ekonomi

Enjela Primiranda


Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Sementara tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. Dalam melakukan tindakan, maka ada motif ekonomi diantaranya motif intrinsic yang dilakukan berdasarkan kemauan sendiri dan motif ekstrinsif berdasarkan keinginan atas dorongan orang lain (Clara, 2012).[1]

Ekonomi juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian, dan perdagangan).

Lembaga/pranata ekonomi muncul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain. Pranata ekonomi ada dan diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi  masyarakat agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam perekonomian masyarakat. Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter telah jarang digunakan dan sulit untuk diterapkan.[2]

DAERAH-DAERAH KEBUDAYAAN DI AMERIKA LATIN

ASRIDAWANI SUNDARI


1.      Pengertian            

          Budaya  amerika latin adalah ekspresi formal atau informal orang amerika latin dan mencakup tinggi (sastra dan seni tinggi) dan budaya populer (musik, seni rakyat dan tarian), serta agama dan praktik adat lainnya. Ini umumnya berasal dari barat, tetapi memiliki berbagai tingkat pengaruhpenduduk asli amerika, afrika, dan asia. Definisi amerika latin bermacam-macam, dari perspektif budaya, amerika latin pada  umumnya, pada bagian-bagian ameika yang warisan, agama, dan bahasanya  dapat ditelusuri hingga ke budaya latin di akhir kekaisaran romawi.[1]

2.      Suku bangsa

Konsep yang tercakup dalam istilah “suku bangsa” adalah suatu golongan manusia yang terkait oleh kesadaran dan identitas dari “ kesatuan kebudayaan” sedangkan identitas dan kesadaran tadi sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bangsa juga. Jadi kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar (misalnya oleh seorang ahli antropologi, ahli kebudayaan atau yang lainnya, dengn metode-metode analisis ilmiah), melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan tersebut.[2]

Thursday, 24 December 2020

Sikap Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagaman Budaya

Basa Meilinda Manalu


        1.      Sikap Toleransi dan Empati terhadap Keberagaman Budaya

Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghargai dan menghormati baik di antar individu ataupun antar kelompok seperti membiarkan orang lain berpendapat lain ,melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidas.Sementara itu, djohan effendi memberikan makna yang sangat luas, sehingga mencakup definisi yang diutarakan oleh Heiler dan Dimont menurutnya,Toleransi adalah sikap atau perilaku seseorang yang menghargai berbagai macam perbedaan. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain dimana sikap empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain serta dapat membayangkan bagaimana bila posisinya berada seperti orang tersebut. Thomas dan Diane Mader berpendapat bahwa empati adalah kemampuan seseorang untuk berbagai perasaan yang dilandasi oleh rasa kepedulian, dan ada bebagai tingkatan dari kepedulian tersebut.(Thomas dan Diane Mader,1990).[1]

Tokoh Sosiologi Herbert Marcuse : One Dimensional Man

 Bhayu Utama Putra


Herbert Marcuse lahir pada tanggal 19 juli 1898 tepatnya di kota Berlin, Jerman. Herbert Marcuse merupakan seorang filsuf Jerman-Yahudi, teoretikus politik dan sosiologi serta merupakan anggota Frankfurt School. Salah satu karya terbaik yang terkenal adalah one dimensional man.[1]

Dalam hal ini Herbert Marcuse mencoba untuk menjelaskan kecenderungan dasar tertentu dalam konsep kontemporer masyarakat industri yang tampaknya menunjukkan fase baru peradaban. Kecenderungan ini melahirkan sebuah cara berpikir dan berperilaku yang melemahkan pondasi dari budaya tradisional. Ciri utama dari hal tersebut yaitu :

  1. Penindasan terhadap semua nilai
  2. Aspirasi dan gagasan yang tidak dapat didefenisikan terkait operasi dan sikap yang divalidasi oleh bentuk-bentuk rasionalitas yang berlaku.

Sistem teoritis Hebert Marcuse dikhsuskan untuk masyarakat industri modern yang menggambarkan bagaimana perubahan dalam produksi, konsumsi budaya, dan pemikiran telah menghasilkan negara maju. Kesesuaian di mana produksi kebutuhan dan aspirasi oleh aparat masyarakat yang berlaku mengintegrasikan individu ke dalam masyarakat yang mapan.

Tokoh Sosiologi : George Herbert Mead (1863-1931)

Chairun Nisa


George Herbert Mead lahir di Massachusets, US pada tanggal 27 Februari 1863. Mead belajar filsafat dan penerapan psikologi sosial, dan kemudian meraih gelar sarjana muda dari Oberline Collage pada tahun 1883, kemudian pada tahun 1887 Mead melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Universitas Harvard, selain belajar di Universitas Harvard, Leipzig serta Berlin, Mead juga ditawari untuk mengajar di Universitas Michigan pada tahun 1891, hingga tidak dapat menyelesaikan pasca sarjana pada tahun 1894 karena diundang oleh John Dewey, hingga pindah ke Universitas Chicago dan menetap.[1]

Pemikiran Mead pada dasarnya dipengaruhi oleh John Dewey tentang teori pendidikan, meskipun demikian ada hal yang berbeda yakni teori psikologi sosial yang menyangkut tentang pikiran, diri dan masyarakat, dan menjadi referensi awal dalam studi bukunya yang berjudul Mind, Self & Society.[2]

Mead banyak terlibat sebagai penggalang dana bantuan dan dan pembuat kebijakan di Universitas Chicago Settlement House, Mead banyak melakukan penelitian karena merupakan merupakan peran kunci di rumah tinggal tersebut, yang diilhami oleh Hull House Milk Jane Addams, sehingga sebagai penyebab Mead banyak terlibat dalam reformasi sosial, Mead berkeyakinan bahwa ilmu pengetahuan dapat mengatasi masalah-masalah masyarakat.[3]

Wednesday, 23 December 2020

TARI RENTAK BULIAN

Diny Olivia


Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang kaya akan berbagai macam kebudayaan. Hal ini dikarenakan banyaknya suku asli dan pendatang yang ada diwilayah Riau. Suku-suku yang ada di Riau seperti, Suku Akit, Suku Sakai, Suku Bonai, Suku Talang Mamak, Jawa, Batak, Melayu, Minang dan lain sebagainya. Karena banyaknya suku di Riau, beragam pula kebudayaan yang ada. Salah satu daerah di Riau yang akan dibahas adalah Kabupaten Indragiri Hulu.

Kabupaten Indragiri Hulu terkenal dengan berbagai macam kesenian dan kebudayaan. Salah satu kesenian yang ada, yaitu Tari Rentak Bulian. Tari Rentak Bulian mempunyai suatu ikatan dengan salah satu suku yang ada di Riau, yaitu Suku Talang Mamak. Suku Talang Mamak merupakan suku dengan kebudayaan yang primitif dan sebagian masyarakatnya masih mendiami daerah pedalaman. Kebudayaan primitif yaitu kebudayaan yang masyarakatnya masih bergantung pada alam dan tidak mengenal dunia luar. Ini terlihat dari banyaknya ungkapan adat seperti adat berladang, adat berburu, mendirikan rumah dan bangunan serta adat pengobatan. Oleh sebab itu Suku Talang Mamak ini merupakan salah satu dari sekian banyak suku yang terasing yang tersebar di kelompok Proto Melayu. Dalam kehidupan masyarakatnya, Suku Talang Mamak mempunyai jenis upacara adat istiadat. Salah satunya adalah Tari Rentak bulian, tari ini terus berkembang dan terus dilestarikan di Kabupaten Indragiri Hulu.1

MANFAAT PENELITIAN SOSIOLOGI BAGI PEMBANGUNAN

ASRIDAWANI SUNDARI


        1.      Pengartian

Menurut Soerjono Soekanto, pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dan berguna untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencaharian, penerapan dan penilaian proses pembangunan. Pada tahap perencanaan hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap evaluasi. Pada tahap penerapan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut dapat diketahui unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan yang menghalangi pembangunan.[1]

Pembangunan adalah suatu proses tindakan perubahan di seluruh aspek kehidupan yang sudah terencana dan dilakukan secara sengaja. Oleh karena itu, pembangunana harus didasari pada perencanaan yang matang dan didasari oleh berbagai aspek yang ada sehingga pembangunan akan terlaksana dengan baik dan dampaknya bisa sampai ke masyarakat. Peningkatan taraf hidup masyarakat mencakup suatu perangkat cita-cita yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

Tokoh Sosiologi : Jurgen Habermas : Komunikasi Rasional

Sri Nurhayati


Jurgen Habermas lahir pada tanggal 18 Juni 1929 tepatnya di kota Dusseldorf, Jerman. Jurgen Habermas merupakan seorang Jerman filsuf dan sosiolog dalam tradisi teori kritis dan pragmatisme. Karyanya membahas rasionalitas komunikatif dan ruang publik. Rasionalitas komunikatif adalah teori atau serangkaian teori yang mendeskripsikan rasionalitas manusia sebagai hasil dari komunikasi yang berhasil.[1]

Sistem teoritis Jurgen Habermas dikhususkan untuk mengungkapkan kemungkinan akal, emansipasi, dan komunikasi kritis rasional laten dalam institusi modern dan dalam kapasitas manusia yang mana dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan mengejar kepentingan rasional. Jurgen Habermas dikenal atas karyanya yaitu tentang konsep modernitas, terutama yang berkaitan dengan pembahasan rasionalisasi yang awalnya dikemukakan oleh Max Weber .

Dalam hal ini, Jurgen Habermas mencoba untuk menjelaskannya dengan menggunakan  hubungan pragmatis-formal manusia yaitu kenyataan objektif, kenyataan sosial dan kenyataan subjektif, yang mana dapat menghasilkan tiga macam sikap, diantaranya ialah mengobjektifkan, konformatif norma atau sikap kritis, serta sikap ekspresi.[2]

Auguste Comte dan Sosiologi Positivisme

Wila Ardila


Positivisme muncul pada abad ke-19 dipromotori oleh seorang sosiolog asal prancis yaitu Auguste Comte. Paradigma ini terbukti ampuh dan digunakan banyak ilmuan untuk mengungkap kebenaran realitas dalam kurun waktu yang cukup lama (+ 400 tahun)1 walau terdapat berapa kelemahan dalam teori ini diantaranya adalah tidak dapat menjangkau kajian metafisika.

Positivisme adalah filsafat awal dan dasar munculnya ilmu pengetahuan serta hadir sebagai kritik atas pemahaman yang menjamur pada abad pertengahan yaitu metafisik. Positivisme mendasarkan pembuktian kebenaran menurut metodologi ilmiah yang dapat diamati dan diukur selanjutnya menjadi hukum-hukum yang menjadi acuan pokok dalam mencari kebenaran yang dirangkum menjadi hukum alam. Sedangkan pemahaman metafisik yaitu sesuatu yang tidak dapat diamati dan diukur karena pencarian kebenaran berdasarkan akal budi manusia. Perbedaan pengalaman manusia akan menjadi perbedaan dalam menentukan kebenaran, sehingga pada metafisik kebenaran bersifat abstrak.

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...