Saturday, 26 December 2020

Stratifikasi Sosial

Intan Afriyani Aisyah


Istilah stratifikasi (stratification) berasal dari kata strata dan stratum yang  berarti  lapisan.  Karena  itu  stratifikasi  sosial  (social  stratification) sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan (stratum).

Stratifikasi sosial  adalah perbedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Menurut sosiolog Italia, Gaetano Mosca bahwa pembedaan di dalam masyarakat ini terkait dengan konsep kekuasaan, yakni ada sekelompok orang memang berkuasa atas kelompok orang yang lain. [1]

          Terdapat proses dibentuknya stratifikasi sosial :

  1. Ukuran kekayaan adalah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah material saja. Harta mau benda yang dianggap sebagai kekayaan akan dijadikan sebagai perbedaan masyarakat didalam sosial, sehingga masyarakat yang memiliki kekayaan yang melimpah akan diposisikan sebagai sosial tertinggi, dan seperti itu sebaliknya, jika kekayaannya rendah, maka posisi sosialnya berada pada golongan yang rendah juga. Kekayaan tersebut terlihat pada rumah, cara berpakaian yang kenakan, benda-benda yang bagus dan juga bisa dapat dilihat dari pendirian.

Tokoh Antropologi Margaret Mead

Wila Ardila

 

Margaret Mead (16 Desember 1901 – 15 November 1978) adalah seorang antroplog budaya Amerika. Mead dilahirkan di Philadelphia, Pennsylvania dan dibesarkan di kota Doylestown, Pennsylvania yang tidak jauh dari situ. Ayahnya adalah seorang profesor di sebuah universitas, sementara ibunya seorang aktivis sosial. Mead lulus dari Barnard College pada 1923 dan mendapatkan gelar Ph.D.nya dari Universitas Columbia pada 1929. Pada tahun 1925 ia berangkat untuk melakukan penelitian lapangannya di Polinesia. Pada 1926 Mead bergabung dengan American Museum of Natural History, New York City, sebagai pembantu kurator, dan akhirnya menjadi kurator etnologi museum itu dari 1946 hingga 1969. Selain itu, ia mengajar di Universitas Columbia sebagai dosen luar biasa sejak 1954. Mengikuti teladan gurunya Ruth Benedict, Mead memusatkan studinya pada masalah-masalah asuhan terhadap anak, kepribadian dan kebudayaan.1

Margaret Mead menikah tiga kali, pertama dengan Luther Cressman dan dua pernikahannya yang berikut dengan sesama antropolog, Reo Fortune dan Gregory Bateson. Dengan Bateson ia memperoleh seorang anak perempuan, yang juga seorang antropolog, Mary Catherine Bateson. Cucu perempuannya, Sevanne Margaret Kassarjian, adalah seorang aktris panggung dan televisi yang bekerja secara professional dengan nama Sevanne Martin. Mead meninggal di New York City pada 15 November 1978, dalam usia 76 tahun.

Macam-macam Lembaga Sosial

Ardelia Naisya Agustina


        A.    Pengertian lembaga sosial

Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial, hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat.[1]  Menurut pendapat para tokoh tentang definisi lembaga sosial:

1.      Menurut Koentjaraningkrat, Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktifitas sosial untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

2.      Menurut Leopold Von Weise dan Becker, Lembaga sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya

3.      Menurut Robert MacIver dan C.H. Page, Lembaga sosial adalah prosedur atau tatacara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.

Ngumbai Lawok

Ardelia Naisya Agustina


Indonesia sangat terkenal akan keanekaragamannya, hal tersebut berdasarkan fakta bahwa di Indonesia disamping terdapat kekayaan alam; hutan, lautan, serta sumber daya alam lainnya, juga terdapat kekayaan lain. Kekayaan kategori kedua ini menunjukkan pula bahwa sunnatullah betul-betul nyata dan terasa di Tanah Air. Indonesia dihuni oleh berbagai macam tipe mata pencaharian masyarakat seperti bertani atau berkebun pada masyarakat yang hidup di pegunungan, juga sebagai nelayan bagi yang hidup di daerah pantai, dimana pada masing-masing tipe tersebut memiliki upacara atau ritus. Adapun tujuan masyarakat melakukan ritus tersebut agar pada saat menjalankan pekerjaan penghasilan mereka meningkat dan dijauhkan dari mara bahaya.

Pada setiap kelompok masyarakat memiliki norma informal, dimana norma tersebut dijadikan sebagai acuan atau pandangan dalam berinteraksi meskipun memiliki berbagai macam perbedaan latar belakang. Norma informal tersebut dinamakan kearifan lokal (local wisdom) yang sesungguhnya dapat menjadi modal sosial dan tentu sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri. Masyarakat Lampung (khususnya di Kabupaten Pesisir Barat) memiliki kearifan lokal yang jika dipahami, dikembangkan serta dikelola secara baik, maka dapat berkontribusi pada pembangunan daerah, khususnya sebagai dalam hal kepariwisataan. Adapun kearifan lokal yang dimaksud disini yaitu ritual Ngumbai Lawok.[1]

Friday, 25 December 2020

TOKOH SOSIOLOGI : EMILE DURKHEIM : SOSIOLOGI STRUKTURAL

Dewi Ayuni


David Emile Durkheim (lahir di Epinal, Prancis, 15 April 1858 – meninggal 15 November 1917 pada saat usia 59 tahun) adalah salah satu pencetus sosiologi modern. Durkheim berasal dari keluarga Yahudi Prancis atau keluarga rabi. Durkheim secara resmi mendirikan fakultas sosiologi pertama di sebuah Universitas Eropa pada tahun 1895 dan menerbitkan salah satu jurnal pertama yang diabdikan untuk ilmu sosial yaitu (L’Anne’Sociologique) pada tahun 1896. Perhatian Durkheim yang utama adalah cara  yang dilakukan masyarakat agar dapat mempertahankan kekuatan dan koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama sudah tidak ada lagi. Untuk mempelajari kehidupan sosial dikalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena sosial bersama Herbert Spencer.

Durkheim adalah orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat dari banyak bagian di dalam masyarakat dengan merujuk kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan di masyarakat. Posisi ini biasa disebut dengan fungsionalisme. Durkheim mendefinisikan masyarakat sebagai kenyataan objektif yang di dalamnya terdapat kumpulan individu sebagai struktur yang saling membutuhkan, karena masyarakat dianggap sebagai sesuatu yang sakral. Berbeda dengan Karl Marx yang memandang masyarakat hanya terdiri dari dua kelas yang saling bertentangan yang dapat memunculkan ketegangan dalam masyarakat sebagai akibat dari pertentangan antar kelas sosial dan pembagian nilai – nilai ekonomi yang tidak merata.

Peran dan Fungsi Lembaga/Pranata Ekonomi

Enjela Primiranda


Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Sementara tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. Dalam melakukan tindakan, maka ada motif ekonomi diantaranya motif intrinsic yang dilakukan berdasarkan kemauan sendiri dan motif ekstrinsif berdasarkan keinginan atas dorongan orang lain (Clara, 2012).[1]

Ekonomi juga dapat diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian, dan perdagangan).

Lembaga/pranata ekonomi muncul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain. Pranata ekonomi ada dan diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi  masyarakat agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam perekonomian masyarakat. Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter telah jarang digunakan dan sulit untuk diterapkan.[2]

DAERAH-DAERAH KEBUDAYAAN DI AMERIKA LATIN

ASRIDAWANI SUNDARI


1.      Pengertian            

          Budaya  amerika latin adalah ekspresi formal atau informal orang amerika latin dan mencakup tinggi (sastra dan seni tinggi) dan budaya populer (musik, seni rakyat dan tarian), serta agama dan praktik adat lainnya. Ini umumnya berasal dari barat, tetapi memiliki berbagai tingkat pengaruhpenduduk asli amerika, afrika, dan asia. Definisi amerika latin bermacam-macam, dari perspektif budaya, amerika latin pada  umumnya, pada bagian-bagian ameika yang warisan, agama, dan bahasanya  dapat ditelusuri hingga ke budaya latin di akhir kekaisaran romawi.[1]

2.      Suku bangsa

Konsep yang tercakup dalam istilah “suku bangsa” adalah suatu golongan manusia yang terkait oleh kesadaran dan identitas dari “ kesatuan kebudayaan” sedangkan identitas dan kesadaran tadi sering kali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bangsa juga. Jadi kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar (misalnya oleh seorang ahli antropologi, ahli kebudayaan atau yang lainnya, dengn metode-metode analisis ilmiah), melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan tersebut.[2]

Thursday, 24 December 2020

Sikap Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagaman Budaya

Basa Meilinda Manalu


        1.      Sikap Toleransi dan Empati terhadap Keberagaman Budaya

Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghargai dan menghormati baik di antar individu ataupun antar kelompok seperti membiarkan orang lain berpendapat lain ,melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidas.Sementara itu, djohan effendi memberikan makna yang sangat luas, sehingga mencakup definisi yang diutarakan oleh Heiler dan Dimont menurutnya,Toleransi adalah sikap atau perilaku seseorang yang menghargai berbagai macam perbedaan. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain dimana sikap empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain serta dapat membayangkan bagaimana bila posisinya berada seperti orang tersebut. Thomas dan Diane Mader berpendapat bahwa empati adalah kemampuan seseorang untuk berbagai perasaan yang dilandasi oleh rasa kepedulian, dan ada bebagai tingkatan dari kepedulian tersebut.(Thomas dan Diane Mader,1990).[1]

Tokoh Sosiologi Herbert Marcuse : One Dimensional Man

 Bhayu Utama Putra


Herbert Marcuse lahir pada tanggal 19 juli 1898 tepatnya di kota Berlin, Jerman. Herbert Marcuse merupakan seorang filsuf Jerman-Yahudi, teoretikus politik dan sosiologi serta merupakan anggota Frankfurt School. Salah satu karya terbaik yang terkenal adalah one dimensional man.[1]

Dalam hal ini Herbert Marcuse mencoba untuk menjelaskan kecenderungan dasar tertentu dalam konsep kontemporer masyarakat industri yang tampaknya menunjukkan fase baru peradaban. Kecenderungan ini melahirkan sebuah cara berpikir dan berperilaku yang melemahkan pondasi dari budaya tradisional. Ciri utama dari hal tersebut yaitu :

  1. Penindasan terhadap semua nilai
  2. Aspirasi dan gagasan yang tidak dapat didefenisikan terkait operasi dan sikap yang divalidasi oleh bentuk-bentuk rasionalitas yang berlaku.

Sistem teoritis Hebert Marcuse dikhsuskan untuk masyarakat industri modern yang menggambarkan bagaimana perubahan dalam produksi, konsumsi budaya, dan pemikiran telah menghasilkan negara maju. Kesesuaian di mana produksi kebutuhan dan aspirasi oleh aparat masyarakat yang berlaku mengintegrasikan individu ke dalam masyarakat yang mapan.

Tokoh Sosiologi : George Herbert Mead (1863-1931)

Chairun Nisa


George Herbert Mead lahir di Massachusets, US pada tanggal 27 Februari 1863. Mead belajar filsafat dan penerapan psikologi sosial, dan kemudian meraih gelar sarjana muda dari Oberline Collage pada tahun 1883, kemudian pada tahun 1887 Mead melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Universitas Harvard, selain belajar di Universitas Harvard, Leipzig serta Berlin, Mead juga ditawari untuk mengajar di Universitas Michigan pada tahun 1891, hingga tidak dapat menyelesaikan pasca sarjana pada tahun 1894 karena diundang oleh John Dewey, hingga pindah ke Universitas Chicago dan menetap.[1]

Pemikiran Mead pada dasarnya dipengaruhi oleh John Dewey tentang teori pendidikan, meskipun demikian ada hal yang berbeda yakni teori psikologi sosial yang menyangkut tentang pikiran, diri dan masyarakat, dan menjadi referensi awal dalam studi bukunya yang berjudul Mind, Self & Society.[2]

Mead banyak terlibat sebagai penggalang dana bantuan dan dan pembuat kebijakan di Universitas Chicago Settlement House, Mead banyak melakukan penelitian karena merupakan merupakan peran kunci di rumah tinggal tersebut, yang diilhami oleh Hull House Milk Jane Addams, sehingga sebagai penyebab Mead banyak terlibat dalam reformasi sosial, Mead berkeyakinan bahwa ilmu pengetahuan dapat mengatasi masalah-masalah masyarakat.[3]

MINUMAN KHAS MELAYU RIAU

Salsabila Asri Negara Indonesia memiliki berbagai macam masyarakat dengan latar belakang dan keinginan yang berbeda. Indonesia juga memp...